Komunitas Trail Atambua, Penjaga Perbatasan Indonesia

Komunitas yang lahir dari berbagai latar yang berbeda ini memberikan teladan yang cukup positif bagi warga kota Atambua dan khususnya bagi

oleh Liputan6 diperbarui 20 Nov 2014, 09:25 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 09:25 WIB
Komunitas Trail Atambua, Penjaga Perbatasan Indonesia
Komunitas yang lahir dari berbagai latar yang berbeda ini memberikan teladan yang cukup positif bagi warga kota Atambua dan khususnya bagi

Citizen6, Jakarta Komunitas trail atambua merupakan salah satu komunitas yang saat ini sedang tumbuh di wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Kehadiran komunitas yang sering disebut komunitas motor garuk tanah ini memiliki dampak yang cukup baik bagi kaum muda wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste.

Berbagai kegiatan yang digalakan oleh komunitas yang lahir dari berbagai latar yang berbeda ini baik dari segi profesi, suku dan agama ini memberikan teladan yang cukup positif bagi warga kota Atambua dan khususnya bagi kaum muda.

Kegiatan yang sering dilakukan adalah touring bersama. Touring bersama sering dilakukan dengan rute yang telah ditentukan khususnya wilayah-wilayah pedalaman perbatasan Indonesia Timor Leste. Kegaiatn touring inipun mampu memberikan kesadaran yang mendalam di mata para anggotanya dan juga kaum muda lainnya. Menurut pengakuan beberapa anggotanya, kegiatan ini merupakan salah satu bukti kecintaan kaum muda Trail akan NKRI dengan menjaga wilayah perbatasan sebagai ujung tombak wilayah NKRI. Touring perbatasan itu merupakan sebuah kegiatan untuk membangunkan kesadaran warga akan wilayah perbatasan sebagai wilayah penting yang harus dijaga oleh setiap warga.

Touring bersama yang dilakukan oleh komunitas trail atambua telah menjaring kerjasama yang cukup erat antara anggota komunitas dengan pihak pihak terkait seperti pemerintah dan masyarakat sekitar perbatasan Indonesia Timor Leste. Kegiatan yang dilakukan setiap beberapa bulan sekali itu menarik minat warga dimana setiap rute yang dilalui selalu disambut hangat oleh warga sekitar yang telah menanti dan menonton dengan antusias para kroser memainkan motor trailnya dengan lincah.

Selain touring, kegiatan yang rutin dilakukan adalah latihan bersama setiap Sabtu dan Minggu yang dilangsungkan diarena stadion Haliwen Atambua. Momen itu dimanfaatkan warga kota atambua sebagai ajang rekreasi dan menyaksikan penampilan para kroser muda dalam memainkan trail-trailnya di arena. Hingga kini, keanggotaan komunitas ini sekitar puluhan motor trail. Sementara itu, simpatisan serta pemerhati motorkros pun cukup banyak.

Ajang latihan bersama ini juga merupakan ajang pertemuan para mekanik muda dalam merancang dan memodifikasi trail-trail rancangannya. Sebut saja, mekanik-mekanik trail yang telah memiliki reputasi diwilayah kabupaten Belu yakni Ongkuro dan Yono. Dari tangan-tangan mekanik  trail-trail itulah telah lahir trail-trail yang siap bertanding.

Selain ajang rekreasi, komunitas trail telah mampu melahirkan kroser-kroser muda seperti Dedi  Liu, David, Roy Maramis, Aba Hasan, Adi Naga, Andi makin, Valdi Tan, Gusti Seto, Vincent serta beberapa kroser pemula yang siap berlatih. Kroser-kroser muda itulah yang akan mampu membawa nama kabupaten Belu dalam setiap even motorkros yang diadakan didaerah lain.

Even-even yang sudah diikuti meliputi kejuaraan motorkros di dua kabupaten yakni kabupaten Timor Tengah Utara dan kabupaten Kupang. Hasilnya, kabupaten Belu selalu saja mendapat juara. Hal ini membuktikan bahwa kaum muda perbatasan memiliki potensi yang cukup khususnya dalam bidang olahraga yang cukup menyatu dengan alam ini yakni motorkros.

Antusias warga dalam menyaksikan motorkros cukup besar setiap sabtu minggu yang ditandai dengan kegadiranb warga atambua diwilayah arena latihan stadion Haliwen yang selalu dipadati oleh warga sekitar. Komunitas ini merupakan wadah untuk para kroser menyalurkan bakatnya dibidang motorkros dengan memanfaatkan tempat yang pas dalam menyalurkan hobi para anggotanya.

Motor trail memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan jenis motor yang lainnya. Di segala medan yang tidak bisa dijangkau oleh motor jenis lainnya, trail mampu masuk diwilayah yang sulit seperti pegunungan. Lembah dan lainnya sehingga motor ini cukup menyatu dengan alam.

Di wilayah kota maupun desa, wilayah pedalaman ia mampu masuk sehingga motor jenis ini sangat identik dan dikenal oleh para petugas lapangan kenegaraan seperti para tentara dalam berpatroli, para pegawai lapangan khususnya diwilayan pedesaan dan pegunungan atapun pasukan elit sekelas Detasemen Khusus 88 yang menggunakan motor jenis ini dalam setiap operasinya.

Inilah yang menjadikan motor jenis trail sangat dikenal dan cintai oleh setiap lapisan masyarakat disegala situasi dan jaman yang berbeda. Motor yang yang memiliki kekhasan seperti shock depan yang tinggi dan mirip bentuknya seperti belalang ini mampu meraih minat dihati masyarakat disegala lapisan

Komunitas trail Atambua kini sedang bertumbuh menuju kedewasaan dan kedepannya pasti akan melahirkan kroser-kroser muda dari wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste. Komunitas inipun memiliki perencanaan untuk membangun kerjasama di bidang olahraga motorkros diantara dua Negara ini sebagai bentuk ajang persaudaraan kedua Negara yang masih memiliki ikatan.

Motorkros sebagai wadah untuk menyatukan berbagai perbedaan diantara para anggota dan juga warga kedua negara baik Timor Leste maupun Indonesia.

Semoga melalui kegiatan kegiatan kedepannya akan mampu menarik kroser-kroser nasional untuk melihat Atambua sebagai salah satu tempat yang perlu dijadikan even motorkros kelas nasional maupun internasional. Kondisi alam yang identik dengan olahraga yang satu ini merupakan salah satu faktor pendudkung untuk menggalang persatuan kaum muda perbatasan untuk meminati olahraga motorkros.

Hal ini perlu kerjasama yang lebih intens antara pemerintah, swasta, serta para pemerhati olahraga motorkros untuk bisa memajukan olahraga ini. Komunitas ini telah mampu memberi gambaran bahwa atambua memilik potensi yang besar dalam olahraga ini. Bukan sekedar sebagai olahraga namun prestasi, kerjasama, persatuan dapat dibangun melalui olahraga yang satu ini.

Pengirim:

Fransisku Pongky Seran S.sos

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya