Citizen6, Jakarta Buaya selama ini dikenal sebagai binatang buas yang bisa memangsa manusia. Namun berbeda dengan buaya-buaya penghuni danau di daerah Paga, sekitar puluh empat kilometer dari Bolgatanga, Ghana Utara yang berbatasan dengan Burkina Paso.
Hubungan buaya dengan warga di sekitar danau ini sangat ini. Mereka berdua sama-sama saling menghormati. Hal ini tampak dari aktivitas para penduduk yang dengan tenang mencuci pakaian di pinggir danau dan membiarkan anak-anaknya riang bermain.
Advertisement
Masyarakat setempat meyakini, setiap ada seorang tokoh atau sosok penting yang meninggal, salah satu buaya penghuni danau itu pasti ada juga yang mati. Warga menganggap buaya-buaya yang tinggal di danau itu adalah buaya suci.
Menurut cerita rakyat setempat, suatu hari ada seorang pemburu yang dikejar-kejar oleh seekor singa. Namun malang, sang pemburu terdesak sampai di pinggir danau. Di tepi danau ia bertemu dengan seekor buaya. Sang pemburu meminta tolong kepada buaya. Dan sang buaya pun mau membantu menyelamatkannya dari kejaran singa yang makin mendekat. Namun dengan satu syarat bahwa dia dan keturunannya tidak akan memakan buaya. Deal, sang pemburu lalu membangun perkampungan di seberang danau.
Ada juga cerita versi lain. Namun faktanya sebenarnya ada dua danau yang dihuni buaya di Paga. Danau itu benar-benar terkurung oleh daratan dan beberapa binatang tinggal di tempat itu.
Untuk memanggil buaya agar keluar dari danau, warga “memancing” nya dengan seekor ayam. Saat binatang reptile itu keluar, anak-anak atau orang dewasa bisa duduk di atas punggungnya dan berfoto.