Heboh Cafe Jamban Berlanjut, Netizen Lancarkan Petisi

Wadah jamban asli yang dipakai di Cafe Jamban menimbulkan pro-kontra. Bahkan netizen membuat petisi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jul 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 15:30 WIB
Pakai Wadah Jamban Asli di Cafe Jamban, Netizen Lancarkan Petisi
Wadah jamban asli yang dipakai di Cafe Jamban menimbulkan pro kontra. Bahkan netizen membuat petisi.

Citizen6, Jakarta Apa yang kamu bayangkan saat jamban asli berisi makanan tersaji di atas meja? Berani mencobanya saking perut sudah lapar atau enggan karena jijik. Penasaran, kamu bisa mengunjungi Cafe Jamban yang berlokasi di Ngaliyan, Semarang. Munculnya Cafe Jamban ternyata mengundang petisi kontroversial dari netizen.

Cafe Jamban yang didirikan oleh Budi Laksono (52), seorang dokter, menyajikan makanan dengan wadah berupa  jamban. Layaknya di toilet, pengunjung akan merasakan sensasi makan di jamban. Jamban yang digunakan pun jamban asli, yang biasa dipakai warga sehari-hari.

Menurut dia, kafe yang baru didirikan dua bulan lalu itu bukan yang pertama, khususnya di kawasan Asia. Kafe-kafe serupa sudah ada di Jepang, Korea, dan Singapura. Selain itu, ia juga terinspirasi akan pengabdiannya mengkampanyekan alat sanitasi lantaran banyak masyarakat yang tidak mampu membeli jamban.

Dengan latar pengabdian dirinya di Jawa Tengah, akhirnya Budi nekad terjun membuka Cafe Jamban.

Akibat penyajian jamban asli, pro-kontra netizen ramai di dunia maya. Netizen yang setuju mengungkapkan, nilai estetika memakai jamban asli, termasuk inovasi kontemporer. Sementara itu, sebagian besar netizen justru merasa jijik dan mual melihat foto-foto pengunjung asyik mengambil makanan dari wadah jamban.

Petisi Cafe Jamban

Petisi Cafe Jamban

Tak sedikit netizen yang merasa aneh, pengunjung lain dapat makan dengan nikmatnya. Padahal, jamban adalah tempat membuang kotoran manusia. Saking tidak setuju dengan wadah jamban asli, sebuah petisi berjudul Pembeli Adalah Raja beredar.

Keterangan yang tertulis dalam petisi menyatakan, ketidaksetujuan menggunakan jamban asli sebagai wadah makanan. Netizen yang membuat petisi berpendapat, penggunaan jamban harus sesuai fungsinya, tidak cocok dipakai sebagai wadah makanan.

Pengunjung asyik menyendok makanan dari jamban asli

Pengunjung menikmati makan dari jamban asli

Hingga berita ini ditulis, petisi yang dibuat tiga hari lalu, 28 Juni baru ditandatangani 11 pendukung.

Penasaran dengan kelanjutan artikelnya? Kamu bisa baca di sini.

Artikel Rekomendasi

Jomblo Bakal Terselamatkan dengan Aplikasi Mencari Pasangan Ini 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya