Citizen6, Jakarta Apa yang kamu bayangkan saat jamban asli berisi makanan tersaji di atas meja? Berani mencobanya saking perut sudah lapar atau enggan karena jijik. Penasaran, kamu bisa mengunjungi Cafe Jamban yang berlokasi di Ngaliyan, Semarang. Munculnya Cafe Jamban ternyata mengundang petisi kontroversial dari netizen.
Baca Juga
Advertisement
Cafe Jamban yang didirikan oleh Budi Laksono (52), seorang dokter, menyajikan makanan dengan wadah berupa jamban. Layaknya di toilet, pengunjung akan merasakan sensasi makan di jamban. Jamban yang digunakan pun jamban asli, yang biasa dipakai warga sehari-hari.
Menurut dia, kafe yang baru didirikan dua bulan lalu itu bukan yang pertama, khususnya di kawasan Asia. Kafe-kafe serupa sudah ada di Jepang, Korea, dan Singapura. Selain itu, ia juga terinspirasi akan pengabdiannya mengkampanyekan alat sanitasi lantaran banyak masyarakat yang tidak mampu membeli jamban.
Dengan latar pengabdian dirinya di Jawa Tengah, akhirnya Budi nekad terjun membuka Cafe Jamban.
Akibat penyajian jamban asli, pro-kontra netizen ramai di dunia maya. Netizen yang setuju mengungkapkan, nilai estetika memakai jamban asli, termasuk inovasi kontemporer. Sementara itu, sebagian besar netizen justru merasa jijik dan mual melihat foto-foto pengunjung asyik mengambil makanan dari wadah jamban.
Cafe jamban tuh ada buat apa coba...😑
— 한겨울 (Dewi Ayu A.R) (@4Dee501) July 1, 2016
Banyak piring mangkok eh ini naroh makanan diatas jamban yg biasanya buat.. ihhhh..
Cafe jamban....
— D* 디안 (@DianAnny05) July 1, 2016
Yg ada baru masuk tuh cafe udah muntah duluan kali dah
apa motif buat cafe jamban. xrasa geli ke pew....
— Muhammad_Syahmi (@sniper_meon) June 30, 2016
Petisi Cafe Jamban
Petisi Cafe Jamban
Tak sedikit netizen yang merasa aneh, pengunjung lain dapat makan dengan nikmatnya. Padahal, jamban adalah tempat membuang kotoran manusia. Saking tidak setuju dengan wadah jamban asli, sebuah petisi berjudul Pembeli Adalah Raja beredar.
Keterangan yang tertulis dalam petisi menyatakan, ketidaksetujuan menggunakan jamban asli sebagai wadah makanan. Netizen yang membuat petisi berpendapat, penggunaan jamban harus sesuai fungsinya, tidak cocok dipakai sebagai wadah makanan.
Hingga berita ini ditulis, petisi yang dibuat tiga hari lalu, 28 Juni baru ditandatangani 11 pendukung.
etdah...cafe jamban aja ada yg petisiin...suka2 dia sih mau bikin cafe model gimana...lu mau beli sukur gak mau yg diem ~
— Meikel Cibeng (@cibengyohow) July 1, 2016
Penasaran dengan kelanjutan artikelnya? Kamu bisa baca di sini.
Artikel Rekomendasi
Jomblo Bakal Terselamatkan dengan Aplikasi Mencari Pasangan IniÂ
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.
Advertisement