Liputan6.com, Jakarta Cheeky Ruben, hanyalah anak berusia tujuh tahun yang sedang belajar membaca. Selayaknya anak kecil, dia gemar bersepeda dan bermain gim.
Baca Juga
Namun tidak seperti anak sebayanya, Ruben harus pintar mengetahui berbagai ativitas fisik dan asupan makanan yang hendak dimakan. Ruben harus mewaspadai kadar kabohidrat dari roti yang bisa menjadi malapetaka baginya karena ia mengidap penyakit diabetes tipe 1.
Advertisement
Namun berkat teman barunya berupa robot setinggi lutut, Ruben dapat mengukur gula darahnya dan menghitung karbohidrat dalam segelas susu. Robot berwarna merah dan putih itu dijuluki Charile, tercipta berkat kolaborasi unik antara profesional kesehatan, insinyur robotika dan akademisi di Belanda, Italia, Jerman dan Inggris.
Dilansir dari AFP, Senin (11/7/2016), Charlie ditujukan untuk mendampingi anak-anak penderita diabetes usia tujuh dan 13 sampai 14 tahun. Usia saat mereka belajar membaca dan menyerap berbagai informasi.
"Seorang anak dan orang tua dengan diabetes berpikir tentang diabetes setiap 10 sampai 15 menit sehari," kata dokter anak Gert Jan van der Burg, direktur medis di Rumah Sakit Gelderse Vallei di kota Ede, Belanda.
Simak kelanjutan artikel tentang Charlie, robot pintar pendamping anak diabetes di Forum Liputan6 dengan meng-klik tautan berikut ini.
Artikel Rekomendasi
Jatuh Cinta dengan Boneka Seks, Pria Jepang Tinggalkan Anak dan Istri
Habiskan 1 M untuk Plat Nomor Cantik, Sopir Ini Ditilang 8 Kali Sehari
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.