Mengharukan, Wanita Ini Temukan Diary Kekasihnya di Museum PD II

Laura kaget sekaligus terharu saat menemukan diary kekasihnya waktu SMA terpajang di Museum PD II

oleh Sulung Lahitani diperbarui 07 Nov 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 20:00 WIB
Mengharukan, Wanita Ini Temukan Diary Kekasihnya di Museum PD II
Laura kaget sekaligus terharu saat menemukan diary kekasihnya waktu SMA terpajang di Museum PD II

Liputan6.com, Jakarta - Kopral Thomas "Cotton" Jones bekerja untuk militer Amerika Serikat selama Perang Dunia (II). Sebelum dia dibunuh oleh sniper Jepang di Pasifik Tengah, ia menuliskan sebuah "permintaan terakhir" untuk siapa pun yang menemukan buku hariannya. Ia ingin buku itu diberikan pada Laura Mae Davis, gadis yang dicintainya. 

Bagaimanapun, Laura tak pernah menerima buku harian itu. Namun tangan Tuhan secara ajaib 70 tahun kemudian membantunya. Ia akhirnya bisa membaca diary cinta lamanya itu dengan cara yang paling mengejutkan.

Melansir dari Warhistoryonline, Senin (07/11/2016), Laura menemukannya saat mengunjungi Museum Nasional PD II di New Orleans. Buku harian itu tersimpan dalam kotak kaca.

Saat itu, Laura telah berusia 90 tahun dan penemuan itu membuat air matanya menitik. Sementara Laura sendiri waktu itu telah menikah dengan pria lain pada tahun 1945.

"Aku sedang melihat-lihat foto sewaktu perang. Tapi aku benar-benar tak menyangka melihat buku harian dari 22 tahun itu berada di dalam salah satu kotak kaca," tutur Laura.

Menurut Kurator Eric Keling, selama 17 tahun bekerja di sana, ia belum pernah bertemu seseorang yang benar-benar memiliki kaitan dengan benda-benda di Museum Nasional PD II. Karenanya, ia sedikit terkejut saat Laura meminta izinnya melihat buku harian tersebut.

Namun Eric percaya dengan cerita Laura. Ia pun memberikan sarung tangan agar halaman buku harian yang tua itu tak rusak. Di dalam buku harian itu, Cotton menggambarkan hari-harinya di Korps Marinir AS. Sebagian besar isinya juga menyatakan cintanya pada Laura.

Laura menjelaskan kalau ia bertemu Cotton pada tahun 1941 di SMA. Cotton pernah memberinya cincin dan mengajaknya ke pesta dansa. Sampai kemudian ia mesti mengikuti panggilan militer.

Meski butuh waktu hampir tujuh dekade, namun tampak jelas di dalam buku harian itu betapa Cotton begitu menyayangi Laura. Dalam satu bagian, Cotton menuliskan kalau ia sedang menabung untuk membeli hadiah bagi gadis yang ia sayang itu. Sayang, ia tak pernah bisa melakukan itu karena Cotton tewas dalam satu perang yang ia ikuti.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya