1000 Mangrove untuk Kota Semarang, Ayo Beraksi

Untuk memperingati Hari Pohon yang jatuh pada 21 November 2016, 1000 bibit mangrove telah ditanam

oleh Liputan6 diperbarui 24 Nov 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 09:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas peduli lingkungan saat ini semakin banyak dilakukan utamanya oleh anak-anak muda sebagai bentuk kesadaran terhadap kondisi alam yang semakin memburuk. Prihatin akan kondisi lingkungan yang buruk, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang tergerak untuk melakukan aksi penanaman 1000 bibit mangrove di Pantai Maron, Semarang.

Untuk memperingati Hari Pohon yang jatuh pada 21 November 2016, 1000 bibit mangrove telah ditanam selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan juga merpakan bentuk partisipasi mahasiswa dalam menanggulangi banjir rob dan abrasi yang selalu melanda daerah pesisir Semarang.

Banjir rob dan abrasi menjadi isu yang memerlukan solusi. Berbagai diskusi dilakukan untuk memecahkan permasalahan tersebut, namun dorongan untuk melakukannya masih sangat sedikit. Banjir rob terjadi dikarenakan kenaikan volume air laut yang menggenangi daratan akibat adanya pengikisan daratan (abrasi). Selain dampak dari abrasi, banjir rob ini juga dapat terjadi dikarenakan kerusakan ekosistem mangrove. Oleh karena itu, penanaman mangrove merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi dampak abrasi pantai dan banjir rob yang melanda Kota Semarang.

Wacana peninggian jalan yang dilakukan ternyata bukan menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan banjir rob, namun hanya solusi sesaat.

“Saya berharap semakin banyak masyarakat yang peduli akan lingkungan, terutama banjir rob yang selalu terjadi di Semarang. Penanaman mangrove ini sangat berguna dan berkontribusi banyak untuk mengurangi rob di Semarang. Selain itu kami petani mangrove juga diuntungkan karena secara tidak langsung ini membantu mata pencaharian kami.” Tutur Rusmadi.

Ia juga berharap dengan adanya kepedulian masyarakat akan pencegahan abrasi dan penanggulangan banjir rob mampu menggerakkan Pemkot yang lambat dalam mengatasi abrasi.

“Sekarang ini kepedulian akan lingkungan masih sebatas like di facebook dan instagram saja, namun anak muda masih berum berani tergerak untuk langsung terjun sebagai agen peduli lingkungan, oleh karena itu penanaman mangrove ini juga diharapkan mampu memotivasi anak-anak muda untuk mulai menunjukkan aksi bukan reaksi.” Tutur Bakhita Aida, Ketua Pelaksana.

Penulis:

Rania Fatma Razany

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya