Liputan6.com, Jakarta Setiap orang punya imajinasi sendiri yang berbeda dengan orang lain. Melalui imajinasi, seseorang mampu merancang sesuatu dari daya khayalnya. Dengan daya khayal seseorang mampu membuat gambaran tentang masa depan atau karya futuristik.
Baca Juga
Advertisement
Seperti kemampuan dari Tuhan lainnya, anugerah daya khayal memiliki sisi negatif dan positif. Tergantung bagaimana seseorang menggunakan daya imajinasi yang dimiliki. Namun, bagi wanita bernama Sara Waite ini, berkhayal adalah sebuah mimpi buruk.
Dilansir dari Medical Daily, Sara Waite menggambarkan khayalannya ibarat kecanduan yang menyakitkan. Ia mengibaratkan seperti saat seseorang kecanduan obat. Hal inilah yang membuat Waite kesulitan bekerja dalam jangka waktu lama.
"Ini membuat saya seperti hidup dan berhubungan dengan orang-orang dengan cara yang tak nyata. Aneh sekali, jika orang yang nyata ada di hidup saya namun karena lamunan menciptakan khayalan yang tak sama dengan kenyataan," tutur Waite seperti dikutip dari laman Medical Daily.
Bagi dunia medis, Sara Waite digolongkan mengalami ganguan mental. Eli Somer, profesor psikologi klinis di University of Haifa, Israel mengatakan melamun dengan tingkat tertentu bisa dianggap sebagai gangguan mental. Dalam publikasi hasil studinya,
Somer mengungkapkan, pelamun yang mengalami ganguan mental bahkan menghabiskan 57 persen dari waktunya untuk melamun.
Yang berbahaya, tak hanya diam melamun dan berkhayal orang yang mengalami kecanduan mengkhayal diikuti dengan gerakan fisik. Seperti apa, simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Dokter 70 Tahun Pilih Boneka Seks Untuk Gantikan Mendiang Istri. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.