Liputan6.com, Amerika Serikat - Petugas dari Departemen Kepolisian Detroit, Michigan, AS, menangkap seorang perempuan yang diduga sengaja melatih banyak tupai untuk menyerang mantan kekasihnya.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Worldnewsdailyreport, Sabtu (8/4/2017), korban bernama James Robinson mengatakan jika ia telah diserang hewan pengerat lebih dari 12 kali selama satu bulan terakhir.
Serangan tersebut nyatanya menyebabkan dia mengalami luka serius, termasuk hilangnya dua jari dan satu testis karena digigit tupai.
Awalnya ia tidak tahu mengapa tupai terus menyerangnya. Namun, suatu hari ia melihat mantan pacarnya, Janice Smith yang juga mantan pelatih sirkus hewan, sedang berteriak untuk memberi kode penyerangan.
"Dia sepertinya bersembunyi di balik semak-semak, tapi saya bisa mendengar dan melihatnya dengan jelas. Dia berteriak untuk memerintahkan tupai-tupai untuk menyerang saya," jelas pria berusia 51 tahun itu.
Menyadari hidupnya dalam bahaya, Robinson pun mengajukan pengaduan ke kepolisian setempat. Setelah mendapat laporan, polisi segera melakukan kunjungan ke rumah Smith.
Di tempat tinggalnya, polisi menemukan 12 kandang dengan diisi 27 tupai. Mereka juga mendapati dua dummie yang ditempelkan gambar Robinson untuk melatih para tupai.
Kepala kepolisian Detroit, James Craig menegaskan jika Smith telah mengakui jika dirinya yang memiliki rencana aneh itu. Dia juga bersedia bertanggung jawab atas serangan tupai tersebut.
"Smith mengaku telah menangkap dan melatih tupai untuk menyerang dan melecehkan mantan pacarnya. Dia sebelumnya pernah melatih singa untuk sirkus, sehingga mudah baginya untuk membuat binatang melakukan apa yang dia inginkan," kata James.
Kini perempuan berusia 45 tahun itu menghadapi berbagai tuduhan kriminal terkait dengan pelecehan dan menggunakan hewan sebagai senjata kejahatan.
(ul)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6 V
                                                                                          Â