Demi Hidup Abadi, Orang-Orang Ini Rela Bayar Rp 2,7 M per Tahun

Cryonics dipercaya dapat membuat seseorang untuk hidup abadi dengan cara membekukan diri.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 02 Okt 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 19:00 WIB
Cryonics, Hidup Abadi dengan Bekukan Diri
James menjadi manusia beku pertama di dunia (ripley)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa dari kita pernah mendengar tentang tokoh dunia ataupun orang terkenal yang memilih untuk membekukan diri mereka setelah meninggal atau yang biasa disebut cryonics.

Mereka berharap bisa dihidupkan kembali di masa depan, terutama jika sudah ditemukan obat untuk penyakit mereka. Praktik tersebut membekukan manusia di bawah suhu nol derajat agar membuat tubuh seperti dalam keadaan mati suri.

Dr. James Bedford merupakan manusia beku pertama di dunia. Dirinya menjadi salah satu orang yang dibekukan pada 1967. James adalah seorang profesor psikologi di University of California yang menderita kanker ginjal dan penyakit tersebut mulai memengaruhi paru-parunya. Pada saat itu, belum ada cara untuk mengatasi kondisinya, sehingga beberapa jam setelah dia meninggal, dokter dari Life Extension Society membekukan tubuh James.

Sebagian peneliti cryonics percaya bahwa pembekuan James tidak berjalan dengan baik. Namun, bahan kimia yang dipercaya dapat membantu proses pelestarian tersebut tetap dimasukkan ke dalam tubuh James, dan para dokter berpendapat bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otaknya sehingga tidak mungkin dapat mengembalikan orang yang sudah meninggal.

James sendiri telah meninggalkan 100.000 dolar atau sekitar Rp 1,3 miliar kepada Life Extension Society untuk penelitian. Tubuhnya sendiri telah dipindahkan ke beberapa tempat sejak pembekuan, bahkan anggota keluarganya sempat menyimpan James untuk sementara waktu.

 

 

 

cryonics
cryonics (ripley)

Perkembangan Cryonics

Saat ini, ahli bedah menggunakan suhu dingin untuk memperlambat laju metabolisme di otak, sehingga bisa mentolerir kekurangan oksigen untuk waktu yang lama. Namun, praktik tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan otak pada tanda ke 40 menit.

Sejak pembekuan James, cryonics telah mengalami kemajuan untuk melindungi tubuh dari kerusakan selama proses pembekuan. Membekukan tubuh dengan tetap menjaga agar kristal es tidak merusak otak ini menggunakan salah satu metode, yaitu vitrifikasi.

Metode tersebut memungkinkan untuk menjaga kondisi organ atau sel tetap terjaga meski didinginkan. Seorang pemain bisbol Red Sox, Ted Williams, adalah salah satu orang yang tubuhnya dibekukan.

Untuk ikut dalam hal tersebut, seseorang terlebih dahulu harus dinyatakan meninggal secara hukum. Setelah itu, harus membayar proses pembekuan yang dapat menghabiskan biaya mulai dari 28.000 hingga 200.000 dolar atau sekitar Rp 380 juta hingga Rp 2,7 miliar di Amerika Serikat, dan dapat lebih murah di Rusia.

Setelah dibekukan, maka akan dikenakan biaya pemeliharaan. Kebutuhan akan uang yang terus-menerus, membuat hal ini tidak dapat dilakukan oleh kebanyakan orang, walaupun telah ada beberapa orang yang hanya membekukan kepala mereka untuk menghemat uang dan ruangan.

Dilansir dari ripleys, banyak orang di dunia yang sedang menunggu untuk dibangkitkan kembali di masa depan, di mana teknik tersebut sudah lebih maju. The Cryonics Society of California, tempat yang kini juga menampung James, dikabarkan telah kehabisan dana dan harus mencairkan sembilan pasiennya. Hal ini pun menjadi sebuah peringatan bahwa proses pembekuan tidak selamanya dapat terjadi dan bukanlah satu-satunya solusi.

Penulis:

Meidiana Triani

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya