Liputan6.com, Jakarta Secercah cahaya keluar dari ujung lubang pandangan Hanifa Maylasari, ternyata sebuah keajaiban muncul di hadapannya. Menjadi yang tidak biasanya akan tetapi harus membiasakan. Menjalani suatu arah samar akan tetapi harus bisa menyamarkan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam hidup gadis yang kerap disapa Fafa ini, suatu impian adalah sebuah alarm yang membangunkannya dari mimpinya sendiri. Sehingga dapat ia katakan bahwa mimpi yang ingin dicapai kelak harus segera di nyatakan didunia yang real bukan dalam alam bawah sadar. Itu yang membuat Fafa hidup dan merasakan saripati hidup setiap ia membuka mata. Bukan untuk menspesifikasikan mimpi apa yang sebenarnya ingin ia raih, akan tetapi lebih kepada bagaimana mewujudkan mimpi-mimpi itu. Karena baginya, tujuan dalam hidup itu satu, akan tetapi cara untuk mencapai tujuan itu adalah mimpi-mimpi yang diwujudkan secara real bukan sebatas fatamorgana.
Impian itu adalah hidup, betapa sulitnya ia terbangun dari mati suri, jika tanpa mimpi. Bukan untuk diucap saja, namun mengilhami kedalam jiwa lalu bergabung dengan roh menghasikan sebuah mimpi yang harfiah dan diterima secara nurani. Jika impian adalah hidup lalu seperti apa mimpi itu?
Mimpi menghidupkan yang hidup. Yang hidup telah Tuhan gariskan. Suatu pengorbanan pun telah Tuhan catat dalam lembaran kehidupan setiap makhluk. Karena makhluk yang Tuhan ciptakan paling sempurna adalah berakal dan berucap. Fafa merasa seperti menyentuh pesan Tuhan akan makhluk yang telah berkorban. Bahkan ia selalu berucap rindu kepadanya setiap hari. Sambil merangkul dan selalu ia ingat ajarannya untuk selalu berilmu dan berakhlak mulia.
Ia selalu menitipkan cahaya kepadanya bahkan dilubang kecil bekas kelahirannya, untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap detik hidupnya. Impian dan mimpi terasa menjadi satu sejak ia lahir dan melihat dunia yang begitu terang melalui seorang wanita. Wanita yang penuh dedikasi akan mimpi dan impian dalam hidup.Sosok ibu adalah mimpi baginya untuk terus melanjutkan impian , sampai Tuhan menyentuh kembali jiwa nya.
Seperti halnya saat dirinya terpilih menjadi salah satu Finalis Citizen Journalist Academy Semarang. Fafa merasa semakin dekat dengan mimpinya. Mimpi besar menjadi seorang Presenter handal.
Â
Penulis:
Hanifa Maylasari - Universitas Diponegoro
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Semarang
Â
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.
Â