Perawat Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara, Ini Alasannya

Penelitian terbaru menunjukkan wanita yang bekerja pada shift malam memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker

oleh Sulung Lahitani diperbarui 10 Jan 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 12:00 WIB
Ladies on Wall
Novi Trisnawati, di balik kecintaanya pada seni grafiti ternyata ia juga seorang perawat (Liputan6.com/Zulfikar)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian terbaru menunjukkan wanita yang bekerja pada shift malam memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker tertentu. Secara keseluruhan, kerja shift malam dalam jangka panjang meningkatkan risikonya sebesar 19 persen.

Dalam penelitian tersebut, perawat yang bekerja pada malam hari ditemukan memiliki risiko terbesar terkena kanker payudara dan 58 persen lebih tinggi daripada mereka yang hanya bekerja beberapa hari. Mereka juga memiliki 35 persen kemungkinan kanker gastrointestinal yang lebih tinggi, serta 28 persen kanker paru-paru yang lebih tinggi.

"Studi kami menunjukkan bahwa kerja shift malam berfungsi sebagai faktor risiko kanker pada wanita," kata asisten profesor Xuelei dari Universitas Sichuan di Tiongkok, seperti dikutip dari Mail Online.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, paparan cahaya pada malam hari menurunkan tingkat melatonin yang dapat menganggu "jam internal" tubuh yang mengatur rasa kantuk. Hormon ini sebelumnya juga telah ditemukan dapat menekan pertumbuhan tumor/kanker payudara.

 

Selanjutnya

Menkes Nila Moeloek Jenguk Pasien Difteri di RSPI Sulianti Saroso
Sejumlah pasien menunggu di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (11/11). Di RSPI Sulianti Saroso ada 33 orang pasien yang secara klinis dicurigai difteri dan mendapat perawatan intensif di ruang isolasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk mendapatkan hasil penelitian tersebut, para ahli menyelidiki terlebih dahulu apakah kerja shift malam dalam jangka panjang pada wanita terkait dengan risiko kanker. Tim tersebut kemudian mempelajari data dari 61 studi berbeda yang melibatkan hampir 4 juta orang di seluruh Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia.

Analisis lebih lanjut melihat secara khusus pekerjaan shift malam dalam jangka panjang dan risiko enam jenis kanker di antara perawat wanita. Setelah membagi peserta berdasarkan lokasi, tim menemukan risiko tersebut lebih besar pada perempuan yang bekerja shift malam di Amerika Utara dan Eropa.

Selanjutnya

Secara Bersamaan, Dokter Ini Operasi Pasien Sambil dapat Perawatan
Dokter Li saat melakukan operasi (Dr Li Xin/elitereaders.com)

Para ahli tersebut percaya, peningkatan risiko pada perawat bisa bergeser ke penyakit yang lebih intensif, terutama karena perawat cenderung jarang melakukan pemeriksaan. Mereka juga mengungkapkan, peningkatan risiko kanker payudara di semua profesi hanya ditemukan di Amerika Utara dan Eropa.

"Kami terkejut melihat hubungan antara kerja shift malam dan risiko kanker payudara terjadi pada wanita di Amerika Utara dan Eropa."

"Pekerja shift malam jangka panjang harus menjalani pemeriksaan fisik rutin dan pemeriksaan kanker."

Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prevention.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya