Tumor Otak Terbesar di Dunia Berhasil Diangkat dari Kepala Pria India

Akhirnya seorang pria India berhasil terbebas dari tumor otak seberat 1,9 Kg yang selama ini dideritanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2018, 15:00 WIB
Tumor seberat hampir 2kg ini berhasil dioperasi (Picture: AFP/Getty)
Tumor seberat hampir 2kg ini berhasil dioperasi (Picture: AFP/Getty)

Liputan6.com, Jakarta Para ahli bedah di India berhasil menyingkirkan tumor otak yang diklaim terbesar di dunia dari kepala seorang pria India. Tumor seberat 1,9 kg itu selama ini bersarang di kepala seorang pria India bernama Santlal Pal (31). Akibat tumor ini juga, Pal mengalami kebutaan. Menurut situs Metro, para dokter ahli dari BYL Nair Charitable Hospital, Mumbai, India membutuhkan waktu sekitar tujuh jam untuk mengangkat tumor raksasa tersebut.

Berat tumor ini disebutkan jauh melampaui tumor otak terbesar sebelumnya yang dilaporkan berbobot 1,4 kg. Pal yang merupakan seorang pemilik toko dari negara bagian utara Uttar Pradesh, India mengatakan bahwa tumor tersebut sudah tumbuh dan berkembang selama tiga tahun di kepalanya. Akibat tumor tersebut, Pal menjadi buta dan kulit kepalanya membengkak yang menyebabkan seolah-olah dia memiliki dua kepala.

Istrinya menyatakan mereka telah diberitahu oleh tiga rumah sakit yang berbeda bahwa tumor otaknya tidak bisa diangkat dan dioperasi. Namun sebuah keajaiban datang, Pal pun akhirnya bisa menjalankan operasi pengangkatan tumor di kepalanya.

Akhirnya Berhasil Diangkat

Tumor seberat hampir 2kg ini berhasil dioperasi (Picture: AFP/Getty)
Tumor seberat hampir 2kg ini berhasil dioperasi (Picture: AFP/Getty)

Pal telah menjalankan sebanyak 11 kali transfusi darah dan diperlukan waktu tiga hari untuk mendukung penyembuhannya setelah operasi selesai dilakukan.

Ahli bedah berharap saat Pal pulih, dia secara bertahap akan mendapatkan kembali penglihatannya. Profesor Dr Trimurti Nadkarni, yang memimpin operasi tersebut mengatakan bahwa pengangkatan tumor besar tersebut merupakan tantangan bedah yang langka.

"Pasien kehilangan darah yang banyak dan ini memerlukan keterampilan tim yang hebat dalam pemantauan perioperatif agar operasi bisa berhasil," katanya.

"Pasien telah sembuh dengan baik dan sekarang sedang melakukan rawat jalan serta menjalani diet penuh. Dia sudah merasa terbebas dari beban besar yang selalu dibawa di kepalanya,” tambah Dr Trimurti.

Penulis:

Dhita Koesno

** Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan pengiriman artikel unik dan terkini melalui email: Forum@liputan6.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya