Selain Pempek, Ini 8 Kuliner Khas Palembang yang Enaknya Kebangetan

Palembang tak hanya dikenal dengan kuliner pempeknya, ada berbagai kuliner enak lainnya lo. Apa saja?

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 15 Mei 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2018, 07:00 WIB
6 Makanan Paling Diburu Usai Ramadan
Lama berpuasa membuat lidah ingin mencicipi makanan yang pedas dan segar. Pempek menjadi salah satu pilihannya. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Palembang memang dikenal dengan kuliner pempeknya, maka tak heran jika banyak orang yang menjadikan pempek sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke Palembang. Namun ternyata, ada kuliner lainnya yang juga enak dan patut kamu coba.

Penasaran apa saja? Berikut delapan kuliner khas Palembang yang perlu kamu coba.

1. Kemplang

Memiliki aroma seperti pempek, kamu wajib mencoba renyah dan gurihnya kerupuk kemplang. Berbahan dasar ikan, kemplang tersedia dalam dua jenis sesuai proses pengolahannya. Ada kemplang bakar dan goreng, yang penyajiannya dilengkapi dengan sambal cocol.

Kemplang biasanya berukuran cukup besar dan tebal. Untuk kemplang bakar memiliki aroma khas bakaran dengan warna kuning kecokelatan di permukaannya. Harga kemplang beragam tergantung bahan baku ikan yang digunakan. Kemplang yang terbuat dari ikan tenggiri biasanya lebih murah.

2. Pecah Seribu

Selain kemplang, Palembang punya kerupuk ikan unik bernama Pecah Seribu. Ukurannya lebih kecil dan tipis dibanding kemplang. Sekilas rasanya seperti kerupuk ikan pada umumnya, tapi cara penggorenganan Pecah Seribu yang membuatnya unik. Kerupuk ditekan bagian tengahnya dan digoreng dalam minyak mendidih. Sehingga bentuknya menyerupai mangkok dengan tekstur yang pecah-pecah di permukaan luar. Inilah yang membuatnya disebut dengan nama kerupuk Pecah Seribu.

3. Salai Ikan

Mengintip Proses Pengeringan Ikan Asin di Cilincing
Seorang ibu tengah menjemur ikan asin di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/5). Produksi ikan asin di kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jabodetabek. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kalau selama ini kita akrab dengan sale pisang, di Palembang ada sale unik yang terbuat dari ikan. Tentu saja cita rasanya tidak manis, melainkan gurih dengan aroma khas ikan asap. Salai ikan dibuat dari ikan gabus, patin, atau lais yang diawetkan lewat proses pengasapan.

Tapi salai ikan ini Tak bisa langsung dimakan. Kamu harus memasaknya dengan cara digoreng biasa atau dibumbui sesuai selera. 

4. Sambal Tempoyak

Kalau ingin oleh-oleh khas Palembang yang bercita rasa unik, kamu wajib coba sambal tempoyak. Sambal ini berbahan dasar durian lo. Kebayang kan aromanya seperti apa? Sambal tempoyak biasanya dijadikan teman makan pindang patin atau olahan ikan khas Palembang lainnya.

5. Kue Maksuba

Ada dua kue unik khas Palembang yang dibuat dengan banyak campuran telur bebek, salah satunya kue maksuba. Dibuat berlapis-lapis, satu adonan kue maksuba membutuhkan hampir 30 butir telur bebek. Tapi jangan takut bau amis, proses pemasakannya cukup lama ditambah aroma wangi mentega yang menyamarkan amis telur.

Kue maksuba biasanya disajikan secara khusus untuk momen tertentu atau tamu kehormatan. Kata ‘maksuba’ sendiri diambil dari bahasa daerah asli yang memiliki makna ‘penyampaian rasa hormat’.

6. Lempok Durian

Ilustrasi durian (AFP)
Ilustrasi durian (AFP)

Masih berbahan dasar durian, kamu bisa juga membeli lempok durian sebagai oleh-oleh. Bentuknya seperti dodol namun memiliki cita rasa yang lebih manis dan legit. Ini dihasilkan dari proses pemasakan yang cukup lama dengan tungku kayu bakar. Rasa manis dipadu dengan aroma duriannya dijamin bikin ketagihan!

7. Engkak Ketan

Beralih ke makanan tradisional, kamu wajib menjajal legitnya Engkak Ketan. Oleh-oleh khas Palembang yang satu ini mulai susah dicari, hanya tersedia di beberapa toko dan pasar tradisional. Bahan bakunya adalah campuran tepung ketan dan santan, dengan tekstur berlapis-lapis menyerupai lapis legit.

8. Kue Delapan Jam

Mungkin kamu merasa aneh dengan nama kue tersebut. Meski begitu, kue ini sangat enak dan memiliki rasa legit. Nama "kue delapan jam" memang disesuaikan dengan proses pembuatannya yang memakan waktu minimal delapan jam.

Namun sayangnya, kue khas Palembang ini mulai susah dicari, karena hanya bisa ditemui ketika momen lebaran Idul Fitri. Nah, jangan lupa untuk mencicipi kue delapan jam saat mengunjungi Palembang di hari lebaran Idul Fitri ya.

 

Sumber: http://blog.reservasi.com/jangan-cuma-pempek-palembang-punya-8-oleh-oleh-khas-yang-menarik-dicoba/

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya