Liputan6.com, Jakarta Bukan jadi hal yang aneh kalau jabatan politik kerap kali digunakan pula untuk "kewenangan" lain. Anggota keluarga terdekat pasti juga bisa menggunakan posisi kekuasaan orangtua mereka sebagai pejabat untuk mendapat sesuatu.
Baca Juga
Advertisement
Misalnya masuk ke sekolah favorit atau mendapat titipan dan posisi pekerjaan menjanjikan yang didambakan banyak orang. Jadi, semua orang pasti menganggap bahwa menjadi anak pejabat merupakan hal yang menguntungkan.
Namun, sejumlah anak pejabat ini justru tidak mengggunakan kekuasaan ayahnya untuk mencapai hal itu.
Berikut tiga anak pejabat yang tidak mau memanfaatkan kekuasaan ayahnya dirangkum dari Merdeka.com.
1. Kahiyang Ayu, Anak Presiden Joko Widodo
Kahiyang Ayu sempat tak lolos dalam tes CPNS di Solo, Jawa Tengah. Padahal, secara rata-rata nilai Kahiyang dinyatakan bagus, cuma untuk satu materi tes nilainya tidak memenuhi batas minimal. Berdasarkan data di layar yang menampilkan hasil ujian CPNS dia mendapatkan skor 300.
Kepala Pengembangan BKD Pemerintah Kota (Pemkot) Solo Lancer S Naibaho mengatakan, dengan skor itu, posisi Kahiyang Ayu dalam tes CPNS ini belumlah berada di zona aman.
"Skor tertinggi dalam penerimaan CPNS ini adalah 450-500. Angka tersebut (300) belum bisa menentukan apakah diterima atau belum, tergantung dari formasinya," katanya.
Advertisement
2. Camilla Azzahra, Anak Bungsu Ridwan Kamil
Dalam akun Facebook-nya, Ridwan Kamil menceritakan soal anaknya yang tidak bisa diterima di SMP negeri Bandung.
"Zara, anak perempuan saya, NEM-nya bagus dan mendaftar ke SMPN 2 Bandung. Namun ia tidak diterima karena tergerser oleh sistem zonasi PPDB Kota Bandung versi awal sebelum yang sekarang."
Dalam unggahan Facebook-nya, kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menceritakan bahwa anaknya menangis dan bertanya-tanya. Akhirnya Kang Emil menjelaskan pada anaknya bahwa sebuah peraturan harus dihormati. Dia mengaku banyak pihak yang bertanya padanya tentang jabatannya.
"Anda kan Walikota, Anda kan punya kuasa, bisa kali nyelipin buat anaknya sendiri. Masa tega ama anaknya sendir?!" Akan tetapi, omongan itu tidak dia hiraukan.
Kang Emil dan istrinya sepakat untuk tidak menyalahgunakan jabatan.
"Nilai hidup apa yang akan menempel seumur hidupnya Zara, jika ia kami paksa masuk. Maka Ia akan meyakini bahwa berbohong itu boleh. Nauzubillah. Zara kini bahagia dan gembira sekolah di SMP swasta. Semoga ini menjadi hikmah, bahwa mungkin kita tidak menyukai sebuah aturan yg membuat kita di pihak yang kalah. Namun aturan tetaplah aturan. Kesuksesan tidak selalu harus dengan bersekolah di negeri. Mari kita hormati."
3. Sasha Obama, Anak Mantan Presiden AS
Saat ayahnya menjadi orang nomor satu di AS, Sasha Obama tidak terlena dengan harta yang berlimpah. Sasha justru mandiri dan menjalani kehidupan seperti anak-anak lainnya. Saat dia berusia 16 tahun, Sasha memilih bekerja paruh waktu.
Beberapa waktu kemudian, Sasha terlihat bekerja di rumah makan Seafood Nancy, AS. Selama bekerja di rumah makan itu, Sasha tetap memakai tanda pengenal karyawan dengan nama aslinya. Tentu saja Sasha tetap diawasi oleh enam pengawal dari dalam mobil.
Selama bekerja di rumah makan Seafood Nancy, Sasha menempati bagian kasir, kadang menjadi pelayan. Menurut karyawan lainnya, Sasha termasuk karyawan yang rajin, tekun, dan profesional.
Reporter
Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement