Liputan6.com, Jakarta - Semua pasangan pasti berharap agar hubungan mereka dapat selalu berjalan lancar dan awet. Namun tak selalu, apa yang diharapkan dapat terjadi seperti yang kita inginkan. Biasanya terdapat beragam alasan yang melatarbelakangi sebuah hubungan sampai akhirnya menjadi retak.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dalam segi pandangan wanita, sebenarnya ada sejumlah hal yang sering mereka alami dalam menjalani hubungan. Masalah-masalah yang dialami dalam hubungan ini ternyata kerap tak disadari oleh pria, sehingga membuat para wanita lelah sampai rela memutuskan hubungan.Â
Dilansir dari truthinsideofyou.org, berikut ini lima alasan wanita sampai rela memutuskan hubungan dengan pria yang mereka cintai.
1. Pasangan mereka jarang selalu adaÂ
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesibukan memang dapat merenggangkan suatu hubungan. Meski begitu, berbagi sedih dan senang kepada pasangan atau dengan hanya memberi kabar satu sama lain dapat mengatasi kerenggangan tersebut.
Tak ada salahnya untuk saling memberikan sedikit perhatian kepada pasangan yang sebenarnya bukan merupakan hal sulit. Kamu hanya perlu sedikit waktu untuk saling berbagi. Tentu bagi wanita, tindakan kecil semacam itu dapat membuat perasaan mereka menjadi lebih baik.
Oleh sebab itu, bukan menjadi hal yang mengejutkan jika para wanita lebih memilih seseorang yang dapat mengapresiasi dan terus mendukung mereka. Daripada harus bertahan dengan pria yang selalu cuek dengan mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
2. Pasangan pria tidak muncul rasa antusias dalam hubungan
Kenyamanan memang merupakan poin terpenting dalam sebuah hubungan. Namun hal tersebut juga bisa menjadi masalah jika menjadi monoton dan selalu dapat diprediksi.
Bagi pria, mungkin wanita kerap kesulitan untuk memutuskan sesuatu dan terus berubah pikiran. Namun pada kenyataanya, pria juga bisa menjadi membosankan. Daripada berubah ke arah yang lebih baik untuk kepentingan hubungan, kadangkala pria kesulitan mematahkan kebiasaannya atau tetap berprinsip untuk tidak mau berubah.
Dalam hal ini hubungan justru dapat tersendat dan selalu berputar pada hal yang sama hingga akhirnya menjadi menjenuhkan. Terus menerus menjalani hubungan semacam ini memang membuat wanita lelah. Menemukan seseorang baru yang membuat kehidupannya menjadi lebih bahagia dan berbeda mungkin menjadi pilihan yang lebih baik bagi para wanita.
Advertisement
3. Pasangan tidak memberikan dukungan
Hubungan dapat terus berlangsung apabila kedua pasangan saling membantu dan mendukung satu sama lain. Kadangkala kita dipertemukan dengan hari atau kejadian yang buruk hingga membuat kita menjadi lemah dan hilang semangat.
Di situ menjadi titik dimana seharusnya pasangan terus memberikan dukungan. Tidak hanya wanita, semua orang yang berada pada kondisi terpuruk sudah seharusnya dirangkul untuk diberikan perhatian oleh orang-orang yang mencintai mereka. Jadi, apa gunanya memiliki pasangan jika mereka tidak ada di sisimu ketika kamu sedang melalui masa-masa sulit?
4. Merasa tidak dihargai
Seseorang merasa jauh menjadi berharga ketika apa yang mereka lakukan didengar atau diperhatikan oleh pasangan. Tentu hal tersebut juga berlaku bagi wanita. Wanita justru akan merasa dihargai ketika pasangan dengan serius mendengarkan pendapat, keluh kesah, ataupun masalah yang mereka alami.
Rasa sayang yang pria tunjukan juga dapat menjadi tolak ukur seberapa besar ia menghargai pasangannya. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana seorang pria memperlakukan pasangan wanita mereka.Â
Jadi jika memang pasanganmu terus menyakitimu, meremehkanmu, melecehkanmu dan kerap membuatmu berada dalam posisi yang sulit, sudah semestinya mereka layak untuk ditinggalkan. Tidak ada satu orang pun yang layak untuk disakiti meskipun oleh orang yang mereka cintai.
Advertisement
5. Sudah tidak ada kecocokan
Bukan berjodoh namanya jika tidak ada kecocokan di antara pasangan. Karena tak ada manusia yang sempurna, tentu dalam hubungan berpasangan perlu ada kecocokan masing-masing untuk saling melengkapi satu sama lain. Kecocokan ini juga terkait dalam segi emosional kedua belah pihak pasangan. Agar hubungan menjadi bertahan lama, perlu ada kematangan emosi ketika menghadapi hambatan apapun.
Namun karena kegoisan satu pihak mampu membuat kecocokan dalam hubungan malah menjadi pincang. Oleh sebab itu, kedua pasangan perlu menata dan mengatur emosi. Jangan ada satu orang yang terus mengalah ataupun selalu ingin dimengerti. Dalam artian ini kecocokan pada pasangan merupakan pemenuhan emosional yang harus saling diisi secara seimbang dalam sebuah hubungan.
Jika salah satu pihak terus menanggung luapan emosional pihak lainnya, tentu hal tersebut bukan definisi yang tepat untuk menggambarkan sebuah hubungan yang baik.Â