Liputan6.com, London - Seorang tukang daging menderita luka bakar tingkat tiga di paha setelah baterai vape miliknya meledak di saku. Nader Harb, sang korban menggambarkan rasa sakitnya lebih buruk daripada ditabrak.
Baca Juga
Advertisement
Baterai LGHG2 yang dimiliki oleh perusahaan LG Chem, terbakar ketika Nader sedang menjaga toko dagingnya. Kini, pria itu telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rasa sakit seperti ditabrak mobil
Dokter yang merawat pria itu mengatakan luka bakar yang dialami Nader adalah luka bakar tingkat dua dan tiga. Ini melukai sebagian besar paha kanan pria itu.
"Rasa sakitnya tak pernah kurasakan sebelumnya. Maksudku, seperti ditabrak mobil padahal aku belum pernah merasakannya," aku Nader seperti dilansir dari Mirror.
Â
Advertisement
Harus ada aturan perangkat vape
Petugas medis yang menangani pria itu mengatakan dia bisa saja mati karena ledakan itu. Sementara pengacara Nader, Tom Merriman, mengatakan peredaran baterai vape secara liar sesungguhnya berbahaya.
"FDA hanya berfokus pada efek kesehatan vaping dan masalah apakah remaja boleh menggunakannya tapi tak ada peraturan tentang perangkat itu sendiri. Aturan untuk baterai saja tidak ada," kata Tom.
Â
Bukan kejadian yang pertama kali
Ia menambahkan bahwa bila insiden itu terjadi di tengah malam, saat korban berada di rumah yang penuh dengan anak, kerusakan akan jauh lebih parah. Insiden akibat ledakan baterai vape ini sendiri bukanlah yang pertama kalinya.
Awal tahun ini seorang pria dari Texas meninggal setelah baterai vapenya meledak di wajahnya. Lalu pada tahun 2017, seorang pria dirawat selama 11 hari setelah baterai vapenya meledak, merusak kaki dan alat kelaminnya.
Advertisement