Liputan6.com, Jakarta - Manchester United atau MU akhirnya menaklukkan Istanbul Basaksehir dengan skor 4-1 di laga lanjutan Liga Champions di Old Trafford, Rabu 25 November 2020. Performa klub berjuluk Setan Merah pada laga tersebut cukup menjanjikan. Lini tengah mereka bahkan mampu mengatur kinerja penyerangan yang luar biasa.
Boleh dibilang, basis lini tengah MU pada laga Liga Champions itu mencoba memecahkan masalah pada musim ini. Sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer, mencoba setiap kombinasi demi menggedor pertahanan setiap lawannya.
Baca Juga
Usai menjalani 14 pertandingan, manajer MU mungkin masih tersandung pada persoalan antara intensitas dan kualitas. Kendati dinamika Fred dan Donny van de Beek masih jauh dari pasti.
Advertisement
Pemain Brasil dan Belanda itu sudah mulai main bersama tiga kali - melawan Luton, Brighton dan RB Leipzig. Ketika bertemu Istanbul Basaksehir, Solskjaer akhirnya menurunkan dua pengumpan terbaiknya - selain Paul Pogba yang cedera.
Sebagian besar permainan MU memang tergantung pada Van de Beek, yang mengatur tempo pada pertandingan di Liga Champions itu. Sementara kombinasi Fred, McTominay dan Matic terlalu lambat dalam penguasaan bola. Operan Van de Beek selalu mengarah ke depan ke arah Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Anthony Martial atau Edinson Cavani.
Video Pilihan
Perlindungan
Kerja sama apik itu membuat MU unggul dengan cepat. Dengan demikian, kerja sama tersebut tidak memungkinkan bagi lini pertahanan Istanbul Basaksehir bermain dengan tenang. Gerakan dan interaksi dari empat pemain depan itu terus meregangkan lini belakang mereka.
Sekalipun gol dan peluang mengalir, itu tidak selalu sempurna. Fred dan Van de Beek tidak selalu sempurna secara posisional untuk menawarkan perlindungan ke pertahanan.
Advertisement
Dinamis
Itulah keseimbangan yang harus dicapai Solskjaer. Karena itu, mengapa tidak ada jaminan bahwa pasangan itu akan bermain lagi melawan Southampton pada hari Minggu, meski tampil mengesankan di Eropa.
Untuk benar-benar membuat lini tengah bekerja dinamis, Solskjaer harus dapat memanggil gelandang bertahan kelas dunia atau bek tengah yang lebih nyaman dalam bertahan satu lawan satu, yang merupakan sesuatu yang tidak dia miliki saat ini.
Banyak Kerusakan
Ketika MU kebobolan 11 gol dalam tiga pertandingan pertama Liga Inggris musim ini, banyak kerusakan terjadi karena lini tengah terbukti terlalu mudah untuk dimainkan.
Van de Beek mungkin menawarkan perisai yang lebih baik daripada Pogba. Tapi, memulai dia dan Fred melawan tim yang lebih baik daripada Basaksehir Istanbul yang terbatas akan berisiko.
Advertisement
Lebih Lemah
Tidak ada alasan mengapa lini tengah ini tidak bisa bermain melawan tim yang lebih lemah di dalam negeri dan di Eropa dan mereka seharusnya bermain bersama melawan West Brom.
Tetapi apakah Solskjaer akan mempercayai mereka di pertandingan terbesar dan melawan tim-tim seperti Southampton yang menimbulkan ancaman serangan yang baik masih harus dilihat.