Liputan6.com, Jakarta - Alergi debu adalah salah satu jenis rinitis alergi yang paling umum. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat-zat asing yang ada di dalam debu. Zat apa pun yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi disebut alergen. Perlu diketahui, di dalam debu mungkin terdapat serangga, bulu binatang, jamur, hingga serbuk bunga. Alergi debu dapat menimbulkan beragam gejala pada sistem pernapasan, seperti asma.
Baca Juga
Advertisement
Anda bisa mencegah dan mengendalikan gejalanya lewat perubahan gaya hidup dan konsumsi obat rinitis alergi sesuai anjuran dokter. Alergi debu bisa menjadi masalah yang membuat frustrasi. Terlebih, Anda juga tidak mungkin untuk menghindari debu meski keadaan rumah bersih. Meski demikian, ada beberapa cara mengatasi alergi debu yang bisa dilakukan. Gejala mungkin akan selalu ada, tetapi dapat dikurangi alih-alih merasa terganggu dan frustrasi terus-menerus.
Gejala Alergi Debu
Alergi debu umumnya menimbulkan gejala pada saluran pernapasan, wajah, dan kulit. Ciri-ciri alergi debu yang paling sering di antaranya:
·        bersin-bersin
·        hidung tersumbat atau berair
·        mata merah, gatal, dan berair
·        terdapat istam pada tenggorokan
·        batuk-batuk
·        gatal-gatal pada kulit, serta
·        muncul ruam pada kulit.
Apabila Anda memiliki asma, istamin pada debu juga dapat menyebabkan gangguan berupa:
·        sesak napas
·        dada terasa berat atau nyeri
·        napas menjadi pendek-pendek , serta
·        susah tidur akibat sesak napas, batuk, atau bersin terus-menerus.
Penyebab Alergi Debu
Ada pula risiko reaksi alergi parah yang disebut syok anafilaksis. Reaksi alergi ini biasanya muncul tidak lama setelah kontak dengan istamin. Gejala dapat bertambah parah ketika Anda bersih-bersih rumah, seperti menyapu atau mengelap perabotan.
Penyebab alergi debu
Alergi terjadi ketika istam kekebalan tubuh salah mengira bahwa debu merupakan zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Sistem kekebalan tubuh kemudian bereaksi dengan menghasilkan istamin untuk melawan zat asing tersebut. Namun, ketika istam imun bereaksi secara berlebihan, protein ini justru jadi penyebab rinitis alergi.
Selain istamin, istam kekebalan tubuh melepaskan istamine serta senyawa kimia lainnya yang memicu reaksi peradangan. Sebagai dampaknya, tubuh mengalami gejala alergi seperti bersin-bersin, batuk, ruam, hingga sesak napas.Â
Berikut adalah berbagai zat yang diduga memicu munculnya ciri-ciri alergi debu.
·     Tungau Debu
tungau merupakan serangga kecil yang menjadi salah satu pemicu utama alergi debu. Reaksi alergi muncul akibat menghirup debu yang mengandung feses tungau. Feses ini mengandung protein yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, rajin-rajinlah membersihkan rumah untuk mencegah alergi.
·        Kecoa
Pada beberapa orang, gejala alergi dapat muncul ketika mereka berada di lingkungan yang banyak ditempati kecoa. Ini disebabkan karena debu terkadang mengandung air liur, urine, dan kotoran kecoa yang merupakan alergen.Guna membasmi pertumbuhan kecoa, pastikan Anda membersihkan rumah secara berkala untuk cegah alergi
Advertisement
Penyebab Alergi Debu
·        Spora Jamur
Jamur yang tidak terlihat dan sporanya yang berterbangan adalah pemicu alergi debu yang paling umum setelah tungau. Jamur menggunakan butiran spora untuk berkembang biak. Butiran ini sangat ringan dan berukuran kecil sehingga bisa melayang di udara. Jika Anda memiliki alergi, sistem imun akan menganggapnya sebagai ancaman sehingga bereaksi secara berlebihan.
·        Serbuk Sari
Serbuk sari (pollen) merupakan sel yang berperan dalam reproduksi tumbuhan, termasuk pohon, rumput, dan bunga. Seperti spora, serbuk sari berukuran amat kecil sehingga bisa terbawa angin dan berkumpul bersama debu. Bila terhirup oleh orang yang sensitif, serbuk sari dalam debu bisa memicu reaksi alergi.
·        Bulu Hewan
Debu terkadang mengangkut bulu hewan yang akan memicu reaksi alergi bila terhirup. Alergi kucing atau hewan lainnya biasanya disebabkan oleh protein dalam sel-sel kulit mati, air liur, atau urine yang menempel pada bulu hewan. Jika memelihara hewan di rumah, pastikan Anda membersihkannya secara rutin. Pisahkan hewan dalam kandang atau ruangan tersendiri.
Cara Mengatasi Alergi Debu
Berikut beberapa cara mengatasi alergi debu yang dapat Anda coba:
1. Kurangi Kelembapan di Rumah Anda
Cara mengatasi alergi debu yang pertama adalah dengan mengurangi kadar kelembapan di rumah. Tungau debu sulit bertahan hidup jika kelembapan sekitarnya turun di bawah 50%.
Ini karena mereka mengambil air melalui penyerapan, yang menjadi lebih sulit ketika kelembapan udara menurun. Untuk itu, tugas pertama dalam menangani alergi tungau debu adalah mengurangi kelembapan di rumah. Memasang ventilasi di dapur dan kamar mandi bisa membantu menguranginya.
2. Ganti Karpet Lantai
Cara mengatasi alergi debu selanjutnya adalah dengan mengganti karpet lantai. Meski tempat tidur merupakan tempat persembunyian favorit tungau debu, karpet adalah tempat favorit kedua.
Serat karpet dapat memerangkap debu, sel-sel kulit dan makanan tungau lainnya, sambil memberikan lingkungan yang hangat untuk mereka bereproduksi.
Karena alasan ini, untuk menghilangkan alergi tungau, harus sering mengganti karpet lantai. Atau lebih baik lagi, tidah usah gunakan karpet untuk lantai rumah. Jauh lebih mudah untuk menjaga lantai tanpa karpet debu, sekaligus mengurangi jumlah tungau yang hidup di rumah.
3. Bersihkan Debu dengan Kain Basah
Cara mengatasi alergi debu yang ke lima adalah dengan membersihkan rumah dengan menggunakan kain yang basah dan lembap. Sangat penting untuk sering-sering membersihkan semua permukaan di rumah. Semakin sedikit debu dan sel-sel kulit yang tersebar, semakin sulit juga bagi tungau debu untuk bertahan hidup.
Advertisement