Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi sering disebut sebagai "silent killer" karena gejalanya kerap diabaikan dan baru terasa ketika kondisinya sudah serius. Padahal, keluhan akibat kolesterol tinggi bisa mengganggu aktivitas harian dan berisiko memicu penyakit kronis seperti serangan jantung dan stroke.Â
Dengan mengenali berbagai keluhan, langkah pencegahan dapat dilakukan lebih awal dan kewaspadaan terhadap risiko kolesterol tinggi pun meningkat. Artikel ini akan membahas berbagai keluhan yang sering dialami saat kadar kolesterol dalam tubuh melonjak, lengkap dengan penjelasan medis dan saran penanganannya.
Baca Juga
Liputan6.com telah merangkum informasi dari berbagai sumber, pada Jumat (11/04/2025). Kenali tanda-tanda awal yang sering dirasakan pasien dengan kolesterol tinggi.
Advertisement
Kenapa Kolesterol Tinggi Jadi Masalah Serius bagi Tubuh?
Kolesterol memiliki fungsi penting dalam tubuh, seperti membangun sel dan memproduksi hormon. Namun, jika kadarnya berlebih, dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Risiko komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, hingga gagal organ sangat nyata jika kolesterol tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala awal agar bisa ditangani sebelum parah. Gejala yang muncul sering kali tidak disadari, sehingga pemeriksaan rutin sangat dianjurkan.
Advertisement
Kelelahan Kronis: Sinyal Tubuh yang Sering Diabaikan
Salah satu keluhan yang sering dialami adalah kelelahan yang berkepanjangan. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menghambat aliran darah yang sehat ke organ-organ tubuh, termasuk ke otot dan jantung. Hal ini menyebabkan tubuh merasa lelah meskipun sudah cukup beristirahat.
Perbedaan antara lelah biasa dan kelelahan akibat kolesterol tinggi adalah pada tingkat keparahannya. Kelelahan akibat kolesterol tinggi sering kali tidak kunjung hilang, bahkan setelah istirahat yang cukup. Untuk menjaga energi tetap stabil, penting untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengonsumsi makanan bergizi.
Sakit Kepala Akibat Kolesterol: Bukan Sekadar Migrain Biasa
Sakit kepala juga bisa menjadi gejala kolesterol tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi dan kurangnya aliran darah ke otak. Mekanisme terjadinya sakit kepala ini berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol.
Tanda-tanda khas sakit kepala akibat kolesterol termasuk rasa sakit yang berdenyut dan bisa disertai dengan gejala lain seperti mual. Hubungan antara hipertensi dan kadar kolesterol tinggi juga perlu diwaspadai, karena keduanya saling mempengaruhi dan dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Advertisement
Nyeri Dada Saat Beraktivitas? Waspadai Angina Kolesterol
Nyeri dada saat beraktivitas bisa menjadi tanda adanya masalah serius. Nyeri dada ini biasanya muncul saat melakukan aktivitas fisik dan berkurang dengan istirahat. Ini dikenal sebagai angina, yang disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner oleh plak kolesterol.
Perbedaan antara nyeri dada jantung dan nyeri otot sangat penting untuk diketahui. Jika nyeri dada disertai dengan sesak napas atau berkeringat dingin, segera cari bantuan medis. Memeriksakan diri ke dokter sangat dianjurkan jika gejala ini muncul secara berulang.
Sesak Napas Bisa Jadi Tanda Kolesterol Memburuk
Sesak napas adalah gejala lain yang perlu diwaspadai. Kolesterol tinggi menyebabkan sesak napas atau sulit bernapas, terutama saat beraktivitas. Arteri koroner yang tersumbat dapat mengurangi aliran oksigen, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Gejala sesak napas yang perlu diwaspadai termasuk napas yang pendek dan cepat. Jika sesak napas terjadi secara mendadak atau disertai dengan nyeri dada, segera konsultasikan dengan dokter. Hubungan kolesterol tinggi dengan gagal jantung juga menjadi perhatian penting bagi kesehatan jantung.
Advertisement
Kehilangan Konsentrasi: Dampak Kolesterol Terhadap Otak
Kurangnya aliran darah yang sehat ke otak dapat mengganggu fungsi kognitif dan mempengaruhi kemampuan konsentrasi. Efek jangka panjang dari kolesterol tinggi dapat menyebabkan penurunan daya ingat dan fokus.
Terdapat hubungan antara kolesterol tinggi dan penurunan fungsi otak. Untuk meningkatkan konsentrasi sambil mengontrol kolesterol, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan olahraga teratur.
Gangguan Pencernaan: Kolesterol Tinggi Juga Bisa Terasa di Perut
Kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan. Penumpukan plak yang memengaruhi aliran darah ke sistem pencernaan dapat menyebabkan gangguan seperti perut kembung, gas, dan diare.
Gejala ini sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi indikator adanya masalah kolesterol. Makanan yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan pencernaan termasuk serat larut, sayuran hijau, dan buah-buahan segar.
Advertisement
Batu Empedu dan Kolesterol: Hubungan yang Sering Diabaikan
Batu empedu juga dapat terbentuk akibat kolesterol tinggi. Batu empedu terbentuk ketika kolesterol dan garam empedu mengkristal dalam kandung empedu. Gejala batu empedu meliputi nyeri abdomen, mual, dan muntah.
Siapa yang lebih berisiko dan bagaimana pencegahannya? Orang yang memiliki riwayat keluarga kolesterol tinggi, obesitas, dan pola makan tidak sehat berisiko lebih tinggi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan yang seimbang dan rutin berolahraga.
Cara Menurunkan Kolesterol dan Mencegah Gejala Muncul Kembali
Untuk menurunkan kolesterol, pola makan sehat dan olahraga sangat penting. Kamu bisa mengambil langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan yang sehat. Konsumsi makanan penurun kolesterol alami termasuk oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan berlemak.
Kebiasaan harian yang bisa memperbaiki kadar kolesterol meliputi menghindari makanan tinggi lemak jenuh, mengurangi konsumsi gula, dan meningkatkan aktivitas fisik. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah gejala kolesterol tinggi.
Advertisement
