Liputan6.com, Jakarta Sariawan atau yang dikenal dengan istilah stomatitis adalah suatu kondisi ketika muncul bercak luka berwarna putih pada dinding mulut, bibir atas, atau lidah. Kondisi ini tidak berbahaya tapi bisa membuat tidak nyaman orang yang mengalaminya.
Penyebab sariawan bisa bermacam-macam mulai dari stres hingga kekurangan vitamin seperti disampaikan dokter gigi konsultan Tiwi Ambarwati.
Baca Juga
Tiwi mengungkapkan pada beberapa orang, saat stres dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan kerentanan terhadap sariawan. Lalu, menggosok gigi terlalu kencang juga bisa berujung sariawan.
Advertisement
"Menyikat gigi terlalu kuat, bahasa Jawa-nya kesogrok atau menggosok dengan kencang bisa sariawan," kata Tiwi.
Kemudian, ia juga menyebabkan orang dengan gangguan kelenjar endokrin rentan mengalami sariawan. Tiwi juga menyebutkan orang yang mengalami kekurangan vitamin C, B12, asam folat dan zat besi juga bisa rentan alami sariawan.
Selain itu, cedera atau trauma pada mulut juga dapat memicu kemunculan sariawan. Misalnya, luka akibat menggigit pipi atau lidah, menyikat gigi terlalu keras, atau mengonsumsi makanan yang keras dapat menjadi pencetus.
"Penyebab tersering sariawan lainnya adalah tergigit," lanjut Tiwi dalam live Instagram bersama Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) beberapa waktu lalu. Â
Cara Mengobati Sariawan Secara Alami
Sariawan memang bisa sangat mengganggu, tetapi ada beberapa cara alami yang bisa kamu coba untuk mengobatinya. Menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah langkah pertama yang penting.
Lalu, memakai bahan alami juga bisa membantu mengatasi sariawan, diantaranya dengan:
1. Kumur Air Garam
Berdasarkan penelitian yang sudah diterbitkan dalam Journal of Indian Society of Periodontology disebutkan bahwa garam membantu menjaga kesehatan mulut seperti disampaikan dokter Nadia Bunga dari Tim Edukasi Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).
"Ambil garam satu sendok teh, lalu larutkan dalam 250 ml air Lalu berkumur menggunakan larutan tersebut diulang 2-3 jam sekali," kata Bunga dalam live Instagram di akun official PDPOTJI bersama Tiwi.
2. Daun Saga
Biasanya digunakan untuk panas dalam dan radang tenggorokan tapi bisa juga untuk membantu mengatasi sariawan. Caranya dengan menyeduh daun saga lalu lalu diminum karena dalam penelitian uji sel disebutkan kehadiran daun saga sebagai antibakteri yang menghambat perkembangan bakteri.
Â
Advertisement
3. Kulit Buah Delima
"Kulit buah delima segar bisa menjadi obat kumur tradisional," kata Bunga.
Caranya, ambil kulit delima sebanyak 5 gram lalu cacah-cacah. Kemudian masak dengan 500 ml air sampai mendidih. Saring. Cairan yang dihasilkan bisa untuk berkumur 2-3 kali.
4. Propolis
Propolis juga bisa membantu mengatasi masalah kesehatan di rongga mulut. Penelitian dari UGM menunjukkan gel dengan propolis yang diberikan setelah pencabutan gigi pada anak ternyata membuat penyembuhan luka lebih cepat, luka cepat mengecil dan warna gusi lebih cepat normal.
5. Kumur Air Sirih
Salah satu dedaunan yang mudah ditemukan di sekitar adalah daun sirih yang mengandung antiseptik, antinyeri.
"Ambil lima lembar daun sirih, panaskan dengan 500 ml air hingga mendidih. Lalu, setelah hangat-hangat kuku bisa dimanfaatkan sebagai obat kumur tradisional.
6. Cengkeh dan Kayu Manis
Kerap berada di dapur dan bisa juga ternyata untuk mengobati sariawan. Hal tersebut karena cengkeh dan kayu manis banyak mengandung antiseptik dan antinyeri.
Berapa Lama Sariawan Sembuh?
Tiwi mengungkapkan pada orang sehat butuh waktu sembuh dari sariawan hitungan seminggu hingga dua minggu. Sehingga bila sariawan belum kunjung dalam 14 hari tak usah khawatir.Â
"Pada orang yang sehat dalam 7-24 hari sariawan sudah sembuh. Beda dengan orang dengan penyakit tertentu yang bisa mengalami sariawan," kata Tiwi.
Namun, jika sariawan yang berukuran besar dan tidak biasa, terus muncul dan bertambah banyak, atau nyeri tidak kunjung membaik meskipun sudah mengonsumsi obat penghilang nyeri bisa berkonsultasi dengan dokter. Lalu, jika sariawan berlangsung lebih dari tiga minggu dan tidak sembuh, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Advertisement
