Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada hari ini, Selasa (11/10/2022), diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Sedunia. Dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Sedunia, benarkah jika ada yang bilang kecerdasan anak menurun dari ibunya?
Pada sebuah artikel di situs microblogging Sina Weibo menyatakan bahwa genetika dari ibu memiliki pengaruh tiga kali lebih besar dalam menentukan intelektualitas anak daripada dari ayah.
Dalam artikel tersebut tercantum, untuk menentukan intelektualitas seorang anak, kita bisa merujuk pada ibunya.
Advertisement
Melansir Uplift Love, evolusi bersama otak dan pengkondisian genom dianalisis untuk menyimpulkan bahwa gen-gen ibu berkontribusi paling besar terhadap perkembangan pusat-pusat pemikiran di otak.
Lebih lanjut, newtimes menyatakan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan diwariskan dari ibu. Temuan ini awalnya ditemukan dalam penelitian pada tikus, tetapi dikonfirmasi ketika diekstrapolasi ke otak manusia.
Hal ini dilakukan oleh sebuah studi yang melakukan survei pada >12.000 orang yang menghasilkan temuan gen kecerdasan dibawa oleh kromosom X, yang 2 dengan wanita. Bahkan jika berasal dari kromosom X ayah, gen ini akan dinonaktifkan.
Akan tetapi, kecerdasan anak tentu tidak hanya dipengaruhi gen dari ibu. Adanya kontak fisik dan emosional yang erat dengan mereka nyatanya juga berpengaruh besar terhadap perkembangan inteligensi anak.
Berdasarkan Uplift Love, hubungan emosional juga memegang peranan dalam perkembangan otak, memori, dan pengelolaan stress anak.
Faktor Lain Perkembangan Kecerdasan Anak
Melansir Medlineplus, kecerdasan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan selama masa pertumbuhannya.
Selama perkembangan seorang anak, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecerdasan meliputi lingkungan rumah dan pola asuh orang tua, pendidikan dan ketersediaan sumber belajar, serta perawatan kesehatan dan nutrisi.
Medlineplus juga melaporkan bahwa kedua aspek, yakni gen dan lingkungan saling mempengaruhi satu sama lain, dan mungkin sulit untuk memisahkan efek lingkungan dari efek genetik.
Jadi, kecerdasan seorang anak tidak hanya sekedar gen ibu yang pintar, tetapi juga dampak lingkungan yang menentukan seorang anak untuk dapat beradaptasi dan memiliki kemampuan problem solving.
Melansir CNBC, kecerdasan anak terbagi atas 8 tipe, yakni kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan linguistik, kecerdasan logika, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik.
Advertisement
Menjadi Calon Ibu yang Pintar
Dalam memperingati Hari Anak Perempuan Sedunia yang jatuh pada hari ini, Selasa (11/10/2022), ramai cuitan di Twitter yang menjelaskan mengenai kecerdasan ibu yang mempengaruhi gen anaknya.
Akun Shela Putri Sundawa dengan username @oxfara yang merupakan pediatri dan seorang ibu menyatakan bagaimana menjadi seorang ibu yang pintar dalam mengasah kecerdasan anak.
“Ibu yg pintar bukan berarti yg gelarnya sambung menyambung kyk gerbong kereta, tapi ibu yang bisa mengasah kemampuan berpikir anak & memupuk rasa keingintahuannya. Mengenalkan anak pada banyak hal yg bersifat menstimulasi daya pikirnya”. bunyi captionnya.
Caption-nya juga berbunyi bahwa ibu yg pintar juga tdk terbatas hanya pada kemampuan intelektual, tetapi juga kemampuannya dalam mengolelola emosi.
Artinya, seburuk apa pun situasi yg dihadapi si ibu, seorang ibu tidak akan meluapkan kekesalannya ke anak.
Netizen menanggapi cuitan tersebut dengan berbagai macam komentar. Ada yang menyampaikan kekhawatirannya hingga penyesalannya.
“Mengelola emosi ini yg cukup sulit buatku sampai saat ini. Habis bentak anak nyeselnya seumur hidup tp tetep diulangi” cuit akun @zaen_rizqillah.
“Ini paling susah sih, cuma bisa istigpar, tarik napes dalem2,diem sebentar baru balik jd malaikat lg.” cuit akun @restyfaa
“duh ada rasa khawatir. soal emosi ini loh.” cuit akun @chichiet.
Adapun cuitan ini telah disukai lebih dari 60 ribu kali dan dikomentari hingga lebih dari 19 ribu kali.
Tema Hari Anak Perempuan Sedunia
United Nation melaporkan, dalam 10 tahun ini telah terjadi peningkatan perhatian pada isu-isu yang penting bagi anak perempuan di antara pemerintah, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum. Sayangnya, investasi dalam hak-hak anak perempuan tetap terbatas dan anak perempuan terus menghadapi segudang tantangan untuk memenuhi potensi mereka.
Untuk itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengajak seluruh dunia untuk dapat berpartisipasi dalam mengedepankan potensi sumber daya perempuan yang berguna bagi seluruh gender dan aspek masyarakat.
Disebutkan, sebanyak 600 juta remaja perempuan di dunia telah menunjukkan bahwa dengan keterampilan dan peluang yang diberikan, mereka dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong kemajuan dalam semua komunitas, termasuk perempuan, anak laki-laki, dan laki-laki.
Beberapa upaya yang disebutkan dalam situs United Nation yakni melalui membagikan kisah human interest untuk menginspirasi para perempuan, melibatkan para pemangku kebijakan dalam menyusun investasi yang tepat sasaran, merangkul influencer perempuan, dan memperkuat komitmen dapat menjadi partisipasi aktif untuk ikut serta dalam Hari Anak Perempuan Sedunia 2022.
Advertisement