Kenapa Kita Bisa Menangis Saat Tertawa, Ini Penyebabnya

Menangis tidak hanya disebabkan karena merasa sedih atau sakit, tetapi juga dapat dipicu oleh kegembiraan yang ekstrem.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 18 Okt 2022, 13:03 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 13:03 WIB
Tears of emotion
Tears of emotion (Photo by Danie Franco on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Menangis menjadi hal normal yang terjadi ketika seseorang sedang meluapkan perasaannya. Namun, menangis tidak hanya disebabkan karena merasa sedih atau sakit, tetapi juga dapat dipicu oleh kegembiraan yang ekstrem.

Meskipun belum ada peneliti yang bisa menjelaskan penyebabnya, situasi ini adalah normal dan biasa terjadi. Psikolog dari Universitas Maryland, Robert Provine menjelaskan, situasi ketika manusia tertawa dan menangis secara bersamaan terjadi saat gairah emosional mereka tinggi.

Hal ini disebabkan kontrol menangis dan tertawa manusia diatur oleh bagian yang sama di dalam otak. Inilah yang membuat menangis dan tertawa merupakan kegiatan yang sama.

Air mata yang keluar ketika seseorang sedang tertawa terbahak-bahak tergolong sebagai air mata refleks. Refleks ini disebabkan dari stimulus eksternal, seperti saat mata terkena debu atau pasir.

Selain itu, komposisi kimia yang terkandung di dalam air mata juga dipengaruhi dengan emosi yang sedang dirasakan. Menurut William Frey, Profesor di Universitas Minnesota, air mata emosional mengandung beberapa tipe hormon, seperti Leucine enkephalin, atau pereda rasa sakit alami.

Akan tetapi, keadaan ini juga bisa menjadi sebuah gangguan yang disebut Pseudobulbar Affect (PBA). PBA merupakan situasi ketika seseorang tiba-tiba tertawa dan menangis secara tidak terkendali.

Gangguan ini biasanya disebabkan oleh kondisi cedera neurologis dan memengaruhi cara otak mengendalikan emosi. Keadaan ini seringkali dihubungkan dengan depresi. Padahal hal ini keliru, sebab orang yang mengidap PBA tidak memiliki ciri-ciri depresi, seperti kurang tidur dan merasa sedih.

PBA juga umumnya hanya terjadi dalam waktu singkat. Sementara orang dengan PBA belum tentu mengalami depresi, orang dengan depresi umumnya memiliki PBA.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tipe-Tipe Air Mata

LOL Emoticon
LOL Emoticon (Photo by Markus Winkler on Unsplash)

Terdapat tiga tipe air mata yang dihasilkan manusia, yaitu air mata basal, air mata refleks, dan air mata emosional. Air mata basal merupakan air mata dasar yang biasa membasahi bola mata. Air mata ini mengandung minyak, lendir, air dan garam. Tipe ini mencegah mata dari infeksi.

Kandungan minyak mengunci air mata di tempatnya sehingga tidak menguap ke atmosfer. Berkedip akan menyebarkan air mata secara merata ke seluruh bola mata. Ini dapat meningkatkan penglihatan dan mempertajam fokus mata.

Sementara itu, air mata refleks muncul sebagai pencuci mata. Didorong oleh kelenjar di bawah alis mata, air mata ini biasa keluar ketika sedang mengupas bawang atau terkena debu. Air mata ini juga merupakan tipe air mata yang keluar ketika kita memakan makanan pedas dan menguap.

Air mata iritan ini berkaitan dengan kondisi mata merah. Mata akan melepas jumlah air mata ini lebih banyak ketika air mata basal mulai mengering. Ini bertujuan untuk melindungi dan membersihkan mata.

Terakhir, air mata emosional juga disebut sebagai air mata psikis. Tipe ini dipicu ketika kita merasakan emosional yang berlebihan, seperti stres, marah, sedih, sampai rasa sakit fisik. Keluarnya air mata ini berfungsi untuk menstabilkan suasana hati.


Kenapa Air Mata Rasanya Asin?

Sad women
Ilustrasi wanita sedih terlihat lebih tua (dok.unsplash.com)

Air mata merupakan cairan yang 98 persen air dan 2 persen sisanya mengandung minyak, garam, dan protein. Kandungan-kandungan inilah yang menyebabkan air mata terasa asin.

Seluruh cairan tubuh, termasuk air mata bisa terasa asin karena mengandung zat elektrolit, yang juga dikenal sebagai ion garam. Tubuh manusia memiliki elektrolit untuk menciptakan aliran listrik yang memasuk daya kepada otak dan menggerakkan otot-otot otak.

Elektrolit tersebut memiliki kandungan klorida, potassium, dan sodium yang menyebabkannya terasa asin.

Menangis atau mengeluarkan air mata merupakan perilaku yang normal, tetapi kita memiliki kemungkinan untuk menangis terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Selain itu, air mata muncul dari kelenjar air mata yang terletak di bawah kelopak mata dan di atas mata. Cairan ini menyebar di seluruh permukaan kornea dan keluar melalui saluran air mata yang terletak di sudut kelompok mata dalam.


Apa Manfaat Menangis?

Tears of emotion
Tears of emotion (Photo by Christian Sterk on Unsplash)

Menurut Pakar Kesehatan di situs Cleveland Clinic, Michael Roizen menyebutkan air mata memiliki banyak manfaat. Selain melindungi air mata dari iritasi dan membersihkan mata, air mata juga mengomunikasikan berbagai macam perasaan yang kita rasakan.

"Menangis yang disebabkan alasan emosional membuat Anda merasa lebih baik, melepaskan ketegangan dan memberi Anda reboot psikis," tutur Michael.

Air mata juga memiliki efek yang menenangkan bagi tubuh. Studi mengungkapkan bahwa air mata mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS) dan mampu membantu kita untuk rileks.

Selain itu, air mata juga membantu mengurangi rasa sakit. Ini karena air mata emosional mengeluarkan oxytocin dan endorfin sehingga mampu meningkatkan rasa tenang dan nyaman.

Keluarnya air mata juga membantu mata untuk membunuh bakteri yang menempel di mata, juga mempertajam penglihatan. Hal ini khususnya dilakukan oleh tipe air mata basal yang mencegah mata kering.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya