8 Permainan Tradisional Jadul yang Bikin Nostalgia Masa Kecil

Indonesia memiliki keragaman budaya, karena itu setiap daerah memiliki adat dan kebudayaan yang unik dan menarik. Salah satu hasil budaya adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak.

oleh Azizah Savira diperbarui 26 Okt 2022, 14:52 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2022, 14:52 WIB
Bermain Sampai Riang di Arena Kaulinan Barudak Purwakarta
Adu kelereng di Arena Kaulinan Barudak Purwakarta. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - Masa kecil adalah masa yang paling menyenangkan. Karena pada waktu itu kita belum mengenal yang namanya cinta-cintaan, ngerjain tugas yang numpuk, bahkan tidak mengenal yang namanya galau haha.

Indonesia memiliki keragaman budaya, karena itu setiap daerah memiliki adat dan kebudayaan yang unik dan menarik. Salah satu hasil budaya adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak.

Bermain permainan tradisional dapat melatih kreativitas anak-anak dan kemampuan motoriknya pun terlatih. Permainan tradisional ini di samping menarik dan seru saat memainkannya, juga memiliki nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti melatih kekompakan, kebersamaan, gotong royong, hingga saling menghargai. Bermain permainan tradisional dapat melatih kreativitas anak dan kemampuan motoriknya pun terlatih. Anak-anak akan berinteraksi satu sama lain dan akan membantu kemampuan komunikasi.

Permainan tradisional sejak dahulu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, disebut tradisional sebab pemainan ini hanya menggunakan peralatan dan bahan permainan yang sederhana juga mudah didapat.

Namun, seiring berkembangnya waktu, eksistensi dari permainan tradisional ini mulai kehilangan peminat dan semakin lama hilang dari pusaran penggunaanya. 

Permainan tradisional Indonesia yang bervariasi tersebut kini sedang tergerus, karena anak-anak zaman sekarang akan memilih bermain gadget atau video game.

Padahal permainan tradisional banyak manfaatnya dan sangat menyenangkan. Pada tahun 1990-an atau 2000-an, banyak permainan anak zaman dulu yang tak kalah seru dari permainan modern. 

Berikut melansir Fimela.com permainan zaman dulu yang menyenangkan:

Tuk Tuk Geni

permainan Tuk tuk geni
sumber(https://www.tgrcampaign.com/read/191/mengenal-permainan-asal-betawi-tuk-tuk-geni)

1. Tuk Tuk Geni                                    

Pertama ada permainan Permainan ‘Tuk Tuk Geni’ atau yang juga dikenal dengan ‘Nenek Gerondong’, apakah kalian tahu permainan tersebut? mungkin kalau kalian kelahiran 90-an sampai 2000-an awal mengetahui permainan tersebut.

‘Tuk Tuk Geni’ atau yang juga dikenal dengan ‘Nenek Gerondong’ merupakan permainan tradisional Indonesia khas daerah Betawi. Permainan ini membutuhkan pemain lebih dari dua orang dan bisa dimainkan di dalam atau diluar ruangan.

Permainan ini mengisahkan tentang seorang nenek gerondong miskin yang hendak mengambil ubi milik anak-anak. Cara memainkannya juga sederhana, yaitu ada satu pemain yang berperan menjadi nenek gerondong dan ditentukan melalui hompimpa. 

Kemudian pemain lain duduk berbaris dengan memeluk pinggang pemain di depannya. Biasanya, pemain paling depan memeluk pohon atau tiang yang kokoh. Selama permainan, nenek gerondong melantunkan lagu dan dijawab beriringan oleh pemain lain yang berperan sebagai anak pemilik ubi. Berikut lagunya:

Nenek Gerondong: “Tok-tok tok”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Siapa tuh?”

Nenek Gerondong: “Nenek Gerondong”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Mau minta apa?”

Nenek Gerondong: “Mau minta ubi”

Anak-anak Pemilik Ubi: “Baru daun satu”

Setelah lagu berakhir, nenek gerondong akan menarik salah seorang pemain dari barisan acak. Namun, biasanya pemain paling belakang yang akan ditarik terlebih dahulu. Pemain yang berhasil ditarik akan membantu nenek gerondong untuk menarik anak-anak lainnya keluar dari barisan.

Setelah semua pemain terlepas, mereka harus lari dan bersembunyi dari nenek gerondong. Orang pertama yang ditemukan oleh nenek gerondong akan menjadi nenek gerondong di permainan berikutnya. Permainan ini dapat dimainkan sambil bergembira, bernyanyi, dan tertawa bersama.

 

Petak Umpet dan Ular Naga Panjang

Ilustrasi Main Petak Umpet
Ilustrasi Main Petak Umpet. (Bola.com/Pixabay)

2. Petak Umpet

Macam permainan tradisional yang cukup mudah dilakukan ialah petak umpet. Petak umpet merupakan dolanan tradisional Jawa yang tak pernah lekang oleh waktu.

Hampir setiap anak yang tinggal di Indonesia pasti pernah bermain petak umpet. Aturan permainan ini yaitu salah satu pemain harus menjaga pos dengan mata terpejam, sementara pemain lainnya harus bersembunyi di tempat yang paling aman.

Setelah beberapa hitungan, penjaga pos harus mencari pemain yang bersembunyi. Penjaga harus menemukan semua pemain yang bersembunyi, jika semua pemain sudah ketemu maka permainan petak umpet selanjutnya baru dapat di mulai kembali dengan pergantian penjaga.

 

3. Permainan Tradisional Ular Naga Panjang

Permainan tradisional selanjutnya yaitu, ular naga panjang. Jaman dulu permainan ini sangat populer dikalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika dimainkan ramai-ramai.

Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya mudah, pertama tentukan dua orang siapa yang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga. Agar permainan lebih adil, tentukan penjaga dengan cara hompimpa.

Setelah penjaga sudah ditentukan, maka sisa orangnya harus berbaris dan menaruh tangan dipundak teman yang didepannya.

Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.

Lompat Tali dan Injit-Injit Semut

[Bintang] Selain Boneka, 5 Permainan 90-an Ini Juga Dimainkan Anak Cewek
Lompat tali karet. (Via: instagram.com/leewarrentn)

4. Lompat Tali Karet

Selanjutnya, Permainan tradisional yang terbuat dari karet satu ini merupakan favorit anak perempuan, yaitu lompat tali. Dalam permainan ini, terdapat satu utas tali yang dibuat dari karet dan akan dilompati atau dilewati oleh setiap pemainnya dengan ketinggian tertentu.

Permainan ini umumnya dimainkan oleh 3 orang atau lebih. Tentu saja, permainan ini akan melatih ketangkasan dan fisik yang kuat.

 

5. Injit-Injit Semut

Permainan tradisional ini dikenal juga karena lagu yang mengiringi selama permainan dilakukan. Permainan ini cara bermainnya harus dilakukan paling sedikit 2 orang. Namun, akan lebih seru jika dilakukan lebih dari 2 orang.

Injit-injit semut ini dilakukan dengan tangan yang disusun ke atas dengan saling mencubit bagian atas tangan.

Tangan yang paling bawah akan berpindah ke atas untuk mencubit tangan temannya ketika lagu selesai. Dalam permainan ini tidak ditentukan siapa pemenangnya. Namun yang menyenangkan adalah ketika kita dapat mencubit tangan teman kita sambil bernyanyi bersama.

Emotional quotient adalah salah satu nilai dan manfaat yang dapat diambil dari permainan ini, dimana anak dapat belajar menerima, menilai, dan mengelola emosi dengan baik.

Biasanya, pemain yang paling atas merasa sangat senang, karena ia tidak akan merasakan sakit akibat cubitan temannya.

Namun, babak berikutnya ia akan merasakan hal yang sama dengan teman-temannya, menerima cubitan.

 

 

Engklek hingga Congklak

Permainan Tradisional di Pekan Kebudayaan Nasional
Seorang anak bermain permainan tradisional Engklek pada Pekan Kebudayaan Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2019). Perhelatan itu dimeriahkan kompetisi olahraga tradisional berupa permainan rakyat seperti egrang, lari balok, terompah panjang, dan hadang.. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

6. Engklek          

Engklek atau di beberapa daerah asalnya di Indonesia juga dikenal dengan Sundah Mandah yang dalam kamus Belanda memiliki arti Sunday Monday. Namun ada sebagian orang yang menyebutnya Dampu Bulan.

Nama ini berasal dari 7 kotak yang biasa digambar di aspal dengan kapur yang melambangkan 7 hari dalam seminggu.

Cara bermainnya ini juga membutuhkan aktivitas fisik. Anak-anak akan melompati kotak tersebut dengan satu kaki setiap akan menapak pada 1 kotak dan meletakkan kedua telapak kaki jika berada pada 2 kotak berdampingan.

Sebagai awal permainan, seseorang harus melempar potongan kecil batu pipih ke dalam kotak secara berurutan. Seseorang bisa memulai permainan jika lempengan tersebut berada dalam kotak yang dituju.

Permainan anak tradisional engklek ini tentu dapat melatih fisik anak, melatih konsentrasi, dan melatih kesabaran.

Selain itu, permainan tradisional ini juga membantu mengajarkan arti bekerja keras setelah lelah melompat dengan satu kaki dan mendapatkan ‘rumah’ pada akhir permainan.

 

7. Benteng

Benteng atau bentengan merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan dua kelompok yang berjumlah 4-8 orang, Toppers. Masing-masing kelompok memilih sebuah markas, berupa tiang atau benteng.

Cara bermainnya adalah salah satu anggota kelompok maju untuk menantang pemain benteng lainnya lalu saling kejar. Jika pemain dapat terkejar, maka penantang dinyatakan mati. Untuk menghindar, kamu dapat berlari atau berlindung ke benteng sendiri.

 

8. Congklak

Congklak sudah dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang yang juga disebut biji congklak dan papan congklak yang memiliki 16 lubang.

Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang nanti akan diisi pada lubang papan congklak.

Tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit, yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan.

Sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.

Infografis Tampilan Kekinian Camilan Tradisional
Infografis tampilan kekinian camilan tradisional. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya