Liputan6.com, Jakarta - Apakah kamu tipikal orang yang suka mandi dalam waktu yang lama? Atau kamu orang yang mandi namun hanya beberapa menit saja?
Tahukah kamu jika mandi sangatlah penting, terlebih saat aktivitas dan mobilitas kita tinggi. Saat melakukan berbagai aktivitas yang cukup padat, badan kita akan terpapar oleh kuman yang menempel di permukaan kulit. Beberapa penyakit bisa saja menjangkit kita, jika kita tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga
Namun, jarang diketahui banyak orang, terdapat waktu atau durasi yang baik untuk kita mandi. Lalu, berapa lama seharusnya mandi?
Advertisement
Melansir laman Healthline.com, Senin (31/10/2022) waktu yang kita habiskan di dalam toilet untuk mandi bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh dan kulit kita.
Menurut Centers fot Disease Control and Prevention (CDC) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yaitu badan yang menangani pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, waktu mandi yang baik adalah 8 menit sampai 15 menit.
Menurut dokter kulit yang telah bersertifikat ahli, Dr. Edidiong Kaminska, MD, waktu mandi maksimal yang disarankan adalah sekitar 5 hingga 10 menit.
Mungkin waktu tersebut terkesan sebentar dan singkat, namun, ada alasan tersendiri kenapa waktu sesingkat itu, merupakan waktu yang disarankan untuk durasi mandi.
Perlu diketahui, waktu 5 hingga 10 menit itu adalah waktu yang cukup untuk membersihkan dan menghidrasi kulit (kulit tercampur air) tanpa berlebihan.
Kulit Butuh Air
Menurut Dr. Edidiong Kaminska, kulit manusia memerlukan air, namun tidak boleh berlebihan.
"Kulit kita membutuhkan air, sama seperti tubuh kita. Akan tetapi, jika kita melakukannya secara berlebihan atau kurang, maka itu mungkin akan menimbulkan konsekuensi," ungkapnya.
Terlebih lagi, jika kamu memiliki jenis kulit yang kering atau eksim (area kulit yang bermasalah seperti bengkak, kemerahan, ruam).
Menurut Dr. Anna Guanche, MD, FAAD, seorang ahli dermatologi atau penyakit kulit, mengatakan sebaiknya mandi menggunakan air hangat dan dalam waktu lebih singkat (sebentar).
Advertisement
Bisa Merusak Permukaan Kulit
Hal serupa juga, dijelaskan oleh Baylor College of Medicine, Universitas Kedokteran di Moursund St, Houston, Amerika Serikat.
Baylor College of Medicine mengatahan bahwa, sangat penting untuk menghindari mandi air panas di bulan-bulan musim dingin, terlebih lagi dalam waktu yang lama.
Alasannya, karena air panas dapat merusak permukaan kulit. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan meningkatkan gejala eksim.
Alih-alih untuk menghidrasi kulit, mandi yang dilakukan secara berlebihan dan dalam waktu yang lama, dapat membuat kulit dehidrasi (kekurangan cairan).
Membuka Pori-Pori Kulit
"Tujuan mandi adalah untuk menghidrasi dan membersihkan kulit. Akan tetapi, mandi air hangat atau panas dalam waktu yang lama menghilangkan minyak alami kulit, dan membuka pori-pori, sehingga hal itu bisa memungkinkan kulit kehilangan kelembapannya," ungkap Dr. Kaminska.
Di kamar mandi juga banyak terdapat kuman, yang bisa saja menempel pada kulit yang sebenarnya sudah bersih.
Jika kamu menginginkan kulit dan tubuh tetap sehat, mandilah dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Selain itu, jika kamu menginginkan kulit kamu agar tetap lembap, kamu sebaiknya mengoleskan pelembab kulit setelah mandi, karena memungkinkan air tetap berada di kulit (hidrasi) dan tidak keluar.
Advertisement