Liputan6.com, Jakarta - Menjalin hubungan asmara dengan seseorang membuatmu harus menerima segala konsekuensi yang ada, salah satunya putus.
Sulit menyatukan kerasnya dua kepala yang saling bersinggungan, mungkin membuatmu selalu dihadapkan pada permasalahan.
Saat mengalami konflik yang tak terselesaikan, biasanya sejumlah orang memilih untuk berpisah dengan pasangannya.
Advertisement
Mungkin bagi mereka berpisah adalah cara terbaik untuk menyelesaikan segala permasalahan yang selalu hadir di tengah hubungan asmaranya. Namun, apa jadinya saat sudah putus malah balik lagi?
Istilah putus nyambung sepertinya sudah akrab di telinga kalian. Bagaimana tidak, fenomena ini sering kali terjadi di sekitar kita.
Pernahkah kalian menemukan seseorang yang menangis karena habis putus cinta? Mungkin, salah satu dari temanmu pernah mengalami hal ini.
Lalu, ia membagikan kisahnya kepada dirimu dan berjanji tidak akan balikan dengan pasangannya itu. Namun, beberapa minggu kemudian, kamu melihat mereka sudah bergandengan tangan lagi.
Terjebak dalam siklus putus nyambung ini dibagi menjadi dua tahap, yakni putus dan kembali bersama.
Dilansir dari a conscious rethink (10/11/2022), saat memutuskan untuk mengakhiri hubungan biasanya pasangan kekasih saling menjauh. Namun, sebagian dari mereka mencoba untuk putus secara baik-baik. Kejadian ini dikenal dengan istilah ‘tetap berteman walau mantan’.
Adapun yang memilih untuk rujuk dan berjanji tidak mengulang kesalahan yang pernah terjadi. Umumnya, hal ini terjadi ketika seseorang sudah merasakan emosional yang melekat dan mempercayai pasangannya.
Alasan Mengulang Kisah Yang Sama
Dilansir melalui readersdigest, sebuah studi di Kansas State University pada tahun 2013 menemukan hampir setengah dari semua pasangan memilih kembali bersama, karena menganggap pasangan mereka sudah berubah lebih baik lagi.
Alasan lain untuk tetap bersama dikarenakan adanya harapan pada pasangan, emosional mendalam, dan takut akan ketidakpastian dengan orang baru.
86 persen dari mereka mengatakan memilih untuk kembali bersama karena adanya keintiman dan ketergantungan pada pasangan dari waktu ke waktu.
Seorang psikolog, Noelle Nelson, PhD, menjelaskan kunci dari suksesnya suatu hubungan adalah komunikasi yang baik. Ketika memilih untuk rujuk, pikirkanlah secara matang dan jujur pada diri sendiri.
“Jika kamu mempertimbangkan untuk kembali bersama, jujurlah pada diri sendiri. Apa motif kamu ingin kembali bersamanya? Jangan hanya karena kesepian dan takut tidak bisa menemukan yang baru,” kata Nelson.
Advertisement
Lebih Bijak dan Berubah Jika Masih Ingin Bersama
Setelah mantap memilih untuk kembali bersama, kamu perlu mengingat hal yang pernah terjadi sebelumnya.
Mengapa demikian? Karena kesalahan di masa lampau tidak boleh terjadi lagi yang akhirnya malah berujung berpisah dan terkesan membuang waktu saja.
Coba evaluasi diri, masih adakah perasaan dendam atau sakit hati yang masih kamu rasakan setelah putus?
Jangan pernah balikan dengan mantan, hanya karena ini balas dendam atas kelakuannya selama ini kepadamu.
Mulai untuk lebih terbuka kepada pasangan dan temukan solusi terbaik ketika menemukan titik permasalahan.
“Hubungan yang tidak berhasil di awal, harus diubah ketika memutuskan kembali bersama agar hubungan kedua berhasil,” kata Nelson.
“Jika kamu tidak bisa berubah lebih baik lagi, maka konflik yang sama seperti dahulu kala akan kembali muncul. Setiap pasangan harus saling memahami,” sambungnya.
Terjebak Situasi Putus Nyambung, Bisa Apa?
Dilansir melalui psychology today, hubungan putus nyambung yang dialami sejumlah pasangan dipenuhi dengan segala kesusahan dan permasalahan.
Karakteristik kualitas hubungan yang buruk dari fenomena putus nyambung sebenarnya bisa saja berakhir hingga jenjang pernikahan.
Namun, hal yang menakutkan adalah kebiasaan putus nyambung ini terus terjadi saat sudah berada di hubungan rumah tangga.
Sebelum, hubunganmu semakin parah, coba untuk evaluasi diri karena menjalin hubungan satu ini cukup rumit.
Akan tetapi, manusia bisa berubah kapan saja. Mungkin pasanganmu benar-benar sudah berubah dan kamu percaya dengan perubahan yang ia lakukan.
Bagimu yang terjebak dalam situasi ini, mungkin sudah nyaman dengan dia karena terbiasa saling membutuhkan dan mendukung satu sama lain.
Bicarakan dengan dia, saat kamu memilih untuk kembali bersama. Usahakan untuk membuat komitmen baru yang lebih baik dari sebelumnya.
Advertisement