Liputan6.com, Jakarta - Gol Zielinski dan Lewandowski ke gawang Arab berhasil membuat Polandia bertengger di klasemen pertama Grup C di Piala Dunia 2022. Arab harus menelan kekalahan atas dua gol Polandia pada pertandingan yang berlangsung di Education City Stadium, Ar Rayyan, Qatar 26 November lalu.
Namun, yang menjadi sorotan dalam laga tersebut datang dari bench staf dan pelatih Polandia. Dalam laga tersebut, salah satu staf Polandia terlihat menutupi logo Apple di MacBook-nya dengan lakban berwarna putih.
Baca Juga
Awalnya, MacBook yang dipakai staf tersebut untuk memantau live streaming sering tersorot kamera dan logonya terlihat jelas dari kamera.
Advertisement
Namun, seiring berjalannya pertandingan, logo tersebut ditutup oleh lakban berwarna putih. Dengan begitu, saat kamera menyorot jelas bench tim Polandia, penonton tidak akan lagi melihat logo Apple dengan jelas.
Penutupan logo oleh lakban tersebut diketahui karena memang Apple bukanlah sponsor dari FIFA World Cup Qatar 2022. Serta, agar Apple tidak mendapatkan exposure lebih banyak daripada sponsor utama Piala Dunia Qatar. Lain cerita jika logo Vivo yang nampak tersorot kamera.
Lalu, mengapa para staf dan pelatih masih memerlukan MacBook selama pertandingan berlangsung?
Hal tersebut dapat memungkinkan staf dan pelatih melihat kembali apa yang terjadi di lapangan dari dekat. Pada pertandingan Polandia vs Arab Saudi, di Piala Dunia 2022 Qatar pelatih dan staf terlihat melihat kembali tayangan ulang melalui live streaming di MacBook yang logonya tertutup lakban.
**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:
1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
Iklan Gratis Apple
Video yang memperlihatkan logo Apple ditutup ternyata menuai banyak komentar warganet. Warganet merasa wajar karena Apple memang sering mendapatkan spotlight di berbagai acara karena banyak dipakai.
“Apple emang sering dapat iklan gratis,” ucap salah satu warganet.
“Itulah Apple, Android yang pasang iklan. Tapi, yang dipakai orang-orang di dalamnya Apple,” saut warganet lainnya.
“Ternyata tidak aku saja yang kemarin salfok sama laptop Apple staf kepelatihan Polandia kemarin,” ujar warganet yang turut memperhatikan pertandingan Polandia vs Arab.
“Kemarin juga keliatan di team Belanda,” kata yang lainnya.
@tommydesky Dari Kebuka Sampai Akhirnya Ketutup dengan Lakban Logo Apple di Piala Dunia. #fifaworldcup #serunyabola #fifaworldcup2022 #fifaworldcupqatar2022 #apple #arabsaudi #poland #polandia #taktik #macbook ♬ suara asli - TommyDesky
Advertisement
Apple Bukan Sponsor Piala Dunia 2022 Qatar
Ditutupnya logo Apple jelas karena FIFA tidak ingin membuat saingan dari sponsornya mendapatkan exposure yang lebih.
Vivo diketahui menjadi sponsor smartphone resmi di ajang akbar sepak bola Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Kemitraan Vivo dengan FIFA diumumkan bersamaan dengan peluncuran ponsel lipat terbaru Vivo, yaitu Vivo X Fold Plus di China pada Senin (26/9/2022).
Ini merupakan kali kedua Vivo menjadi sponsor Piala Dunia. Empat tahun lalu, vendor smartphone asal Tiongkok itu menjadi sponsor Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dengan menjadi Official Smartphone di Piala Dunia 2022 Qatar, tentu logo Vivo yang harus banyak mejeng di berbagai publikasi Piala Dunia. Mulai dari tempat iklan utama, latar belakang wawancara, serta representasi visual lainnya seperti sorotan kamera di lapangan. Bukan Apple.
Sebagai imbalannya, Vivo diketahui akan memberikan teknologi unggulan dalam mendukung Piala Dunia 2022.
Analisis Video
Seiring dengan berkembangnya cara-cara pelatihan dan pembinaan sepak bola. Teknologi memainkan peranan penting di dalamnya. Salah satunya adalah analisis video melalui live streaming di bench yang dapat disambungkan melalui laptop.
Apa yang terjadi di bench Polandia kemarin, merupakan salah satu cara menganalisis video. Pelatih dapat menganalisis oposisi, pengembangan pemain individu, serta strategi selanjutnya untuk berbagai keadaan di lapangan.
Tak sedikit pelatih yang sengaja menghubungkan perangkatnya dengan berbagai metode agar dapat menganalisis dengan detail apa yang terjadi di lapangan untuk kemudian dibahas di ruang ganti. Atau bahkan, sebagai salah satu bahan evaluasi di hari berikutnya demi meningkatkan permainan dan skill individu para pemain.
Advertisement