Hindari Penggunaan Red 40, Pewarna Makanan Pemicu Masalah Usus

Penelitian terbaru mengaitkan pewarna makanan merah atau Red 40 sebagai pemicu penyakit usus.

oleh Sefan Angeline Reba diperbarui 28 Des 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Permen Warna Merah
Ilustrasi Permen Warna Merah (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Rasa pada makanan dan minuman bukan hanya salah satu prioritas, tapi ada banyak cerita menarik tentangnya yang membuat makanan atau minuman tersebut banyak diminati. Makanan terasa nikmat bukan hanya karena rasa dan aromanya, tapi juga karena warnanya yang unik dan mengundang perhatian.

Walaupun begitu, ada kalanya pewarna makanan juga memberi dampak yang buruk terhadap tubuh kita. Apalagi jika dikonsumsi berlebihan, maka makin terlihat dampaknya.

Dilansir melalui Webmd, pada Senin (26/12/2022), sebuah studi yang baru dipublikasikan pada 20 Desember 2022 di jurnal ilmiah, Nature Communications, menunjukkan bahwa pewarna makanan merah yang umum ditemukan dalam permen, minuman ringan, dan beberapa camilan, dapat menyebabkan penyakit radang usus dan masalah kesehatan lainnya.

Pasalnya, menelan pewarna dalam jangka panjang mengganggu fungsi usus, menyebabkan serangkaian perubahan yang mengarah pada risiko radang usus kronis yang lebih tinggi.

Pewarna merah ini dikenal sebagai FD&C Red 40 atau Allura Red, yaitu pewarna makanan sintetik yang biasa digunakan pada berbagai produk makanan dan minuman untuk memberikan warna kemerahan. Ini disetujui untuk digunakan sebagai pewarna makanan di Amerika Serikat oleh Food and Drug Administration (FDA).

"Studi ini menunjukkan efek berbahaya yang signifikan dari Allura Red pada kesehatan usus dan mengidentifikasi serotonin usus sebagai faktor penting yang memediasi efek ini. Temuan ini memiliki implikasi penting dalam pencegahan dan pengelolaan peradangan usus," kata Waliul Khan, seorang profesor di Departemen Patologi dan Kedokteran Molekuler McMaster.

Ia juga menambahkan bahwa konsumsi Allura Red pun mempengaruhi alergi tertentu, gangguan kekebalan tubuh, dan masalah perilaku pada anak-anak, seperti gangguan hiperaktif defisit perhatian.

Asal-usul Pewarna Red 40

Ilustrasi Pewarna Makanan
Ilustrasi Pewarna Makanan (sumber: unsplash)

Artikel tahun 2015 di ChemMatters, menunjukkan bahwa di masa lalu, aditif warna berasal dari batu bara. Sekarang, mereka terutama dibuat dari minyak bumi atau minyak mentah dan bahan bakar fosil.

Meskipun terlihat menakutkan, pewarna yang sudah diuji secara ketat ini dipastikan tidak akan mengandung jejak minyak sebelum ditambahkan ke produk makanan. 

Melansir dari Goodrx, zat aditif ini telah lama menjadi kontroversi di kalangan pakar kesehatan. Dalam edisi ketujuh bukunya “A Consumer's Dictionary of Food Additives”, penulis sains, Ruth Winter, mengungkapkan informasi terkait tentang pewarna Red 40 atau Allura Red.

The National Cancer Institute melaporkan bahwa p-credine, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan Red No. 40, bersifat karsinogenik pada hewan. Pada tikus, dosis pewarna oral yang tinggi (3.800-8.350 mg/kg) menyebabkan efek reproduksi yang merugikan,” tulis Winter.

 

Apakah Red 40 Aman Dikonsumsi dalam Jumlah Berapa pun?

Ilustrasi Seseorang Makan Camilan
Ilustrasi Seseorang Makan Camilan (sumber: unsplash)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penelitian lain menunjukkan bahwa Red 40 mungkin terkait dengan masalah perilaku pada anak-anak dan juga terbukti menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu, terutama mereka yang alergi terhadap pewarna makanan.

Terlepas dari kekhawatiran ini, FDA telah menetapkan bahwa Red 40 aman untuk dikonsumsi bila digunakan dalam jumlah yang biasanya ditemukan dalam produk makanan.

Pada tahun 2011, agensi meninjaunya untuk keamanan Allura Red. Dan hasilnya, di AS, warna ini dapat disertifikasi sebagai FD&C Red No. 40 dan disetujui untuk digunakan dalam pewarna makanan, obat-obatan, dan kosmetik.

FDA meninjau kembali temuannya pada tahun 2019 dan mempertahankan pendiriannya. Namun, penting bagi Anda untuk menyadari potensi risiko yang terkait dengan penggunaan pewarna makanan sintetis ini.

Makanan yang Mengandung Pewarna Red 40

Ilustrasi Makanan Berwarna Merah
Ilustrasi Makanan Berwarna Merah (sumber: unsplash)

Meskipun terlihat lebih jelas pada beberapa makanan, tidak semua produk yang mengandung pewarna merah 40 berwarna merah. Pewarna makanan buatan ini tersembunyi di banyak bahan makanan olahan, antara lain:

  • Sereal  
  • Soda dan minuman ringan lainnya
  • Bumbu instan
  • Puding kemasan
  • Produk susu (es krim, susu aneka rasa, yogurt beku)
  • Makanan yang dipanggang
  • Coklat dan permen
  • Jus buah
  • Makanan ringan berekstrak buah
  • Minuman olahraga
  • Jeli 

Selain makanan, beberapa obat dan vitamin yang dijual bebas mengandung pewarna Allura Red. Selalu periksa label bahan makanan, obat-obatan, dan bahkan item makeup yang Anda beli jika Anda ingin secara sadar membatasi paparan pewarna merah ini dan tambahan warna lainnya. 

FDA mewajibkan produsen makanan untuk mencantumkan semua bahan pada label, dengan bahan yang digunakan dalam jumlah terbesar terlebih dahulu, diikuti dalam urutan menurun dengan jumlah yang lebih kecil.

Infografis WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis WHO Tetapkan Cacar Monyet Sebagai Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya