Selain Nyeri Dada, Kenali Tanda Gejala Serangan Jantung Lainnya

Gejala serangan jantung yang paling terkenal adalah nyeri dada.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 17 Jan 2023, 13:03 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 13:03 WIB
kesehatan
ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), itu menyumbang sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun, di mana empat dari lima kematian terjadi karena serangan jantung dan stroke.

Serangan jantung menjadi kondisi darurat medis yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tersumbat. Gejala serangan jantung yang paling terkenal adalah nyeri dada.

Namun, itu bukan satu-satunya tanda dan mungkin tidak terjadi pada beberapa individu yang mengalami serangan jantung, terutama jika mereka memiliki kondisi medis lain sebelumnya.

Melansir dari Times of India, Selasa (17/1/2023), menurut pakar kesehatan, sebelum terkena serangan jantung, seseorang akan terlihat pucat, kelabu dan berkeringat. Mereka juga akan merasa mual, atau sesak napas. Seseorang juga akan merasa cemas dan pusing.

Para ahli telah menemukan bahwa sebagian besar pria mengalami nyeri dada jika terjadi serangan jantung. Namun, wanita umumnya bisa mengalami gejala tambahan seperti sesak napas, sakit atau mengalami nyeri pada leher dan rahang.

Kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, bisa membuatmu berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Selanjutnya, Anda mungkin tidak mengalami tanda-tanda peringatan yang terlihat, yang berarti Anda lebih rentan terhadap serangan jantung diam-diam.

Seseorang dengan diabetes tipe 2 yang mengalami serangan jantung akan mengalami gejala seperti mulas ringan atau nyeri dada yang aneh.

Mereka juga akan merasa pusing, berkeringat dingin tanpa sebab atau mengalami nyeri di rahang, leher, atau lengan kiri. Semua ini adalah tanda peringatan yang terkait dengan serangan jantung

Lakukan diet untuk mengurangi risiko

mengukur lingkar pinggang
ilustrasi perut rata diet/Photo by Bill Oxford on Unsplash

Berfokus pada pola makan dan gaya hidup sehat bisa sangat membantu dalam mengurangi risiko serangan jantung. Makan makanan sehat yang kaya akan makanan bergizi untuk berat badan yang sehat, serta sistem kardiovaskular dan kekebalan tubuh yang sehat.

Makan banyak sayuran bewarna dan buah yang kaya akan sumber vitamin, mineral dan nutrisi. Selain mengurangi risiko serangan jantung, diet sehat juga bisa menjauhkanmu dari komplikasi kesehatan lainnya, seperti kolesterol tinggi, diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi.

 

Aktivitas harian sangat penting

Sesi Pelatihan Tidak Seimbang
Ilustrasi Olahraga Credit: pexels.com/Andrea

Bahkan jika Anda tidak berolahraga di gym setiap hari, pastikan Anda melakukan beberapa bentuk gerakan setiap hari dan tidak duduk berjam-jam sepanjang hari.

Umumnya, 30 hingga 60 menit aktivitas setiap hari adalah waktu yang ideal. Tidak perlu sekaligus, Anda juga bisa melakukan sesi jalan cepat singkat dan melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga yang berat. Kuncinya adalah terus bergerak.

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya