10 Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki: Lengkap Cara Mengobati dan Bahayanya

Kenali gejala kolesterol tinggi di kaki seperti nyeri, kesemutan, dan perubahan warna kulit yang perlu diwaspadai segera. Cegah komplikasi serius dengan deteksi dini!

oleh Laudia Tysara Diperbarui 14 Apr 2025, 14:41 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi Jalan Kaki
Ilustrasi jalan kaki. (dok. Unsplash.com/@areksan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia seringkali tanpa gejala awal. Namun, kadar kolesterol sangat tinggi dapat memicu masalah kesehatan, termasuk gejala di kaki. Penting diingat, nyeri kaki bukan satu-satunya indikator kolesterol tinggi dan bisa disebabkan faktor lain. 

Konsultasi dokter penting untuk diagnosis akurat. Gejala kolesterol tinggi di kaki meliputi nyeri, kesemutan, perubahan warna kulit dan kuku, kelemahan otot, dan pembengkakan.

Memahami gejala kolesterol tinggi di kaki sangat penting karena dapat menjadi tanda peringatan dini masalah kardiovaskular serius. Siapa pun, terutama mereka dengan riwayat keluarga kolesterol tinggi, obesitas, atau gaya hidup tidak sehat, perlu memahami gejala ini.

Deteksi dini dan penanganan tepat waktu dapat mencegah komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer. Gejala-gejala ini seringkali tidak disadari karena kemiripannya dengan masalah kaki lainnya.

Kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghambat aliran darah ke kaki. Hal ini menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri saat berjalan, kesemutan, mati rasa, perubahan warna kulit, dan kelemahan otot. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi penyakit arteri perifer (PAD), yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan serius bahkan amputasi.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (14/4/2025).

Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki

Ilustrasi tes kolesterol
Ilustrasi tes kolesterol. (Image by Freepik)... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber seperti westfieldfoot.com dan my.clevelandclinic.org, berikut beberapa gejala kolesterol tinggi yang mungkin muncul di kaki:

  1. Nyeri Kaki: Nyeri, terutama saat berjalan, bahkan jarak pendek, merupakan gejala umum kolesterol tinggi di kaki. Nyeri ini disebabkan penyumbatan arteri di kaki akibat penumpukan plak kolesterol, mengurangi aliran darah. Nyeri dapat terasa seperti terbakar, kaku, kesemutan, atau pegal luar biasa. Kondisi ini juga menyebabkan kelemahan otot kaki. Pada kasus parah, nyeri terjadi bahkan saat istirahat (disebut 'rest pain').

    Mengatasi nyeri kaki bisa dilakukan dengan mengompres kaki dengan air hangat, mengangkat kaki untuk meningkatkan aliran darah, dan menghindari aktivitas yang memperburuk nyeri. Penting untuk diingat bahwa penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

  2. Kesemutan dan Mati Rasa: Penurunan aliran darah ke kaki akibat penyumbatan arteri dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau sensasi dingin di kaki dan jari kaki. Hal ini terjadi karena kurangnya oksigen dan nutrisi yang sampai ke saraf di kaki. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan menyebabkan kesulitan berjalan.

    Selain pengobatan medis, beberapa perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, diet sehat, dan berhenti merokok juga dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi gejala kesemutan dan mati rasa. Menggunakan alas kaki yang nyaman dan menghindari paparan suhu dingin juga dapat membantu meringankan gejala.

  3. Perubahan Warna Kulit dan Kuku: Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan kulit kaki menjadi pucat atau kebiruan. Kuku kaki juga dapat menebal, berubah bentuk, atau berubah warna. Pertumbuhan kuku juga bisa melambat. Perubahan warna kulit dan kuku ini merupakan tanda kurangnya oksigen dan nutrisi di jaringan kaki akibat aliran darah yang terhambat.

    Tak hanya dengan pengobatan medis, menjaga kebersihan kaki dan menggunakan pelembap dapat membantu menjaga kesehatan kulit kaki. Hindari penggunaan sepatu yang ketat dan pastikan kaki selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Perawatan kuku secara teratur juga penting untuk mencegah infeksi dan masalah lainnya.

  4. Otot Kaki Lemah: Kekurangan oksigen dan nutrisi akibat aliran darah yang terhambat dapat menyebabkan kelemahan otot kaki. Hal ini membuat kaki terasa berat dan mudah lelah, bahkan saat berjalan jarak pendek. Kelemahan otot kaki dapat mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari.

    Olahraga teratur dan peregangan otot kaki dapat membantu meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi kelemahan. Konsumsi makanan bergizi seimbang juga penting untuk memastikan otot kaki mendapatkan nutrisi yang cukup. Istirahat yang cukup juga dapat membantu mengurangi kelelahan otot.

  5. Bengkak pada Kaki: Meskipun bengkak kaki bisa disebabkan berbagai hal, kolesterol tinggi dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya, terutama jika dikaitkan dengan masalah peredaran darah. Bengkak pada kaki dapat terjadi karena penumpukan cairan di jaringan kaki akibat aliran darah yang terhambat.

    Selain pengobatan medis, mengangkat kaki secara teratur, menggunakan stoking kompresi, dan menghindari berdiri atau duduk terlalu lama dapat membantu mengurangi pembengkakan. Mengurangi asupan garam juga dapat membantu mengurangi retensi cairan di tubuh. Jika pembengkakan disertai rasa sakit atau perubahan warna kulit, segera cari bantuan medis.

Gejala Kolesterol Tinggi Selain di Kaki

Melansir dari my.clevelandclinic.org, selain gejala di kaki, kolesterol tinggi juga dapat memunculkan gejala lain:

  1. Nyeri Dada (Angina): Nyeri dada atau sesak napas yang terjadi saat aktivitas fisik merupakan gejala umum penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh kolesterol tinggi. Plak kolesterol menyumbat arteri koroner, mengurangi aliran darah ke jantung. Untuk mengatasi nyeri dada, segera cari bantuan medis. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah serangan jantung.

  2. Kelelahan: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan kelelahan kronis karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri yang tersumbat. Kelelahan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Untuk mengatasi kelelahan, istirahat yang cukup dan manajemen stres sangat penting. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

  3. Pusing dan Sakit Kepala: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala karena kurangnya aliran darah ke otak. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan dapat disertai gejala lain seperti mual dan muntah. Untuk mengatasi pusing dan sakit kepala, istirahat yang cukup dan hidrasi yang baik sangat penting. Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

  4. Sesak Napas: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan sesak napas karena kurangnya aliran darah ke paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi saat aktivitas fisik atau bahkan saat istirahat. Untuk mengatasi sesak napas, segera cari bantuan medis. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

  5. Gangguan Pencernaan: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare. Hal ini terjadi karena penumpukan plak kolesterol dapat mengganggu fungsi organ pencernaan. Untuk mengatasi gangguan pencernaan, konsumsi makanan yang mudah dicerna dan hindari makanan berlemak tinggi. Konsultasikan dengan dokter jika gejala menetap.

Bahaya Kolesterol Tinggi

Kadar HDL Normal yang Disarankan dalam Tubuh
Ilustrasi hasil tes kolesterol (foto: Freepik/rawpixel.com)... Selengkapnya

Melansir dari my.clevelandclinic.org dan westfieldfoot.com, kolesterol tinggi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius:

  1. Penyakit Jantung Koroner (PJK): Penumpukan plak kolesterol di arteri koroner menyumbat aliran darah ke jantung, menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau kematian mendadak.

  2. Stroke: Penumpukan plak kolesterol di arteri otak menyebabkan stroke, mengakibatkan kerusakan otak permanen.

  3. Penyakit Arteri Perifer (PAD): Penumpukan plak kolesterol menyempitkan atau menyumbat arteri di kaki dan lengan, mengurangi aliran darah ke ekstremitas. Gejala meliputi nyeri kaki saat berjalan, kesemutan, mati rasa, dan perubahan warna kulit.

  4. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Kolesterol tinggi berkontribusi pada hipertensi, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.

  5. Aterosklerosis: Penumpukan plak pada dinding arteri, mempersempit pembuluh darah dan mengganggu aliran darah.

  6. Hiperlipidemia: Kondisi dengan kadar lemak tinggi dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida.

  7. Dislipidemia: Kelainan kadar lipid darah, termasuk kolesterol dan trigliserida yang tinggi atau rendah.

  8. Serangan Jantung: Penyumbatan mendadak pada arteri koroner yang menyebabkan kerusakan otot jantung.

  9. Gagal Jantung: Kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

  10. Kematian Mendadak: Kematian yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner.

Memahami gejala kolesterol tinggi di kaki dan gejala lainnya sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi serius. Perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok, sangat penting untuk mengelola kolesterol dan menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya