Benarkah Cuaca Dingin Bisa Bikin Kolesterol Naik? Ini Penjelasannya

Musim dingin dapat meningkatkan kadar kolesterol, namun dampaknya di Indonesia relatif kecil dibanding negara empat musim.

oleh Khalishah Sahirah Diperbarui 11 Apr 2025, 14:44 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 14:44 WIB
Ingin Liburan Musim Dingin dengan Nyaman? Ini Persiapan Tepat yang Perlu Dibawa! (Foto: Freepik/user18526052)
Wanita yang sedang berpikir untuk persiapan liburan musim dingin (Foto: Freepik/user18526052).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Musim hujan yang datang pada bulan Januari sering kali dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit seperti flu dan batuk. Namun, selain infeksi virus, musim dingin atau cuaca dingin disebut-sebut juga bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, yang berujung pada risiko serangan jantung atau stroke. Sebuah penelitian dari State University of Campinas di Brasil menemukan bahwa kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah cenderung meningkat saat musim dingin dan akan menurun kembali ketika cuaca menjadi lebih hangat.

Meskipun perubahan musim di Indonesia tidak ekstrem, penting untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca dapat memengaruhi kesehatan, terutama kadar kolesterol. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (11/04/2025). Menurut dr. Filipe Moura, pemimpin penelitian dari State University of Campinas, Di musim dingin, orang akan mengonsumsi lebih banyak kalori dan makanan berlemak, hal itu bisa berdampak pada kolesterol jahat mereka.

Selain itu, dr. Muliaman Mansyur dari Kalbe Nutritionals juga menuturkan bahwa perubahan kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di musim dingin. Namun, di Indonesia, perbedaan suhu tidak terlalu signifikan sehingga dampaknya tidak terlalu besar.

Kolesterol Cenderung Meningkat di Musim Dingin

Penelitian yang dilakukan oleh State University of Campinas di Brasil menunjukkan bahwa kadar kolesterol jahat atau LDL mengalami peningkatan selama musim dingin. Ketika suhu kembali menghangat, kadar kolesterol tersebut akan menurun. Temuan ini menjadi perhatian khusus bagi negara-negara yang mengalami empat musim karena fluktuasi suhu yang tajam bisa berdampak pada kesehatan jantung.

Di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa, perubahan suhu yang signifikan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang lebih terasa. Hal ini dikarenakan pola makan dan gaya hidup yang cenderung berubah saat musim dingin.

Oleh karena itu, penting bagi penduduk di negara empat musim untuk lebih memperhatikan asupan makanan dan aktivitas fisik mereka selama musim dingin.

Konsumsi Kalori Tinggi di Musim Dingin Memengaruhi Kolesterol

resep
ilustrasi resep kue kering/copyright unsplash/Rai Vidanes... Selengkapnya

Pada musim dingin, orang cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dan makanan berlemak. Pola makan seperti ini berkontribusi terhadap meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam darah. Faktor ini turut memperkuat hasil penelitian bahwa musim dingin bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Beberapa makanan yang biasanya dikonsumsi lebih banyak saat musim dingin meliputi:

  • Makanan berlemak seperti daging merah dan olahan.
  • Kue dan makanan manis yang tinggi kalori.
  • Minuman berkadar gula tinggi.

Dengan meningkatnya konsumsi makanan tersebut, kadar kolesterol LDL dalam darah pun bisa meningkat secara signifikan.

Negara Empat Musim Lebih Rentan Mengalami Perubahan Kadar Kolesterol

Perubahan kadar kolesterol lebih ekstrem terjadi di wilayah dengan perubahan iklim yang besar antara musim dingin dan musim panas, seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Negara-negara tersebut mengalami perubahan suhu yang signifikan sehingga peningkatan kolesterol selama musim dingin menjadi lebih nyata.

Dr. Moura menekankan bahwa perubahan kadar kolesterol ini akan jauh lebih ekstrem pada orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat, Eropa atau wilayah negara lain yang memiliki perubahan iklim yang lebih besar antara musim dingin dan musim panas.

Oleh karena itu, penduduk di negara-negara tersebut perlu lebih waspada terhadap kesehatan jantung mereka selama musim dingin.

Dampak Musim Hujan di Indonesia terhadap Kolesterol

Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)... Selengkapnya

Di Indonesia, perubahan musim tidak disertai dengan perbedaan suhu yang signifikan. Oleh karena itu, perubahan kadar kolesterol akibat musim hujan tidak terlalu terlihat. Hal ini disebabkan oleh iklim tropis Indonesia yang hanya memiliki dua musim, yaitu hujan dan panas.

Meski suhu saat musim hujan bisa terasa lebih dingin, dampaknya terhadap kadar kolesterol tidak sebesar di negara-negara empat musim. Dr. Muliaman menyatakan bahwa perubahan musim di Indonesia tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kondisi tersebut dikarenakan perbedaan suhu yang tidak terlalu signifikan.

Ini menunjukkan bahwa pola makan dan gaya hidup sehat tetap menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan kolesterol di Indonesia.

Tidak Diperlukan Perlakuan Khusus di Musim Hujan

Karena suhu di Indonesia tidak berubah secara drastis, musim hujan tidak membutuhkan perlakuan khusus dalam mengelola kadar kolesterol. Meskipun suhu saat musim hujan bisa terasa lebih dingin, dampaknya tidak sebesar di negara-negara empat musim.

Dr. Muliaman menegaskan bahwa di Indonesia hanya terdapat dua musim, sehingga tidak ada perlakuan khusus yang dilakukan pada musim hujan ini.

Namun, penting untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan aktif bergerak agar kadar kolesterol tetap terjaga.

Pola Hidup Sehat Tetap Menjadi Kunci Menjaga Kolesterol

Menjaga pola makan yang sehat tetap menjadi cara utama dalam mengontrol kadar kolesterol. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, memperbanyak asupan serat, serta rutin berolahraga merupakan langkah yang disarankan agar kadar kolesterol tetap stabil sepanjang tahun.

Beberapa tips untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat meliputi:

  • Kurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan trans.
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
  • Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, risiko kolesterol tinggi dapat diminimalisir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya