Liputan6.com, Jakarta Seorang pria yang diketahui melompat dari Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa tidak jauh dari lokasi korban loncat dari jembatan.
Menurut keterangan saksi, korban diketahui meloncat dari Jembatan Suhat Malang pada sekitar pukul 15.30 WIB, Jumat (26/5/2023). Saksi melihat korban berdiri di pinggir jalan dan tiba-tiba melompat. Di lokasi korban melompat juga ditemukan cutter serta bercak darah.
Baca Juga
Merujuk pada kasus tersebut, sebenarnya apa yang harus dilakukan ketika seseorang ingin bunuh diri?
Advertisement
Menurut Mayo Clinic, ketika seseorang mengatakan bahwa mereka sedang berpikir untuk bunuh diri, atau mengatakan hal-hal yang terdengar seperti sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri, itu bisa sangat menjengkelkan. Anda mungkin tidak yakin apa yang harus dilakukan untuk membantu, apakah Anda harus menganggap serius pembicaraan tentang bunuh diri atau apakah campur tangan Anda dapat memperburuk situasi.
Mengambil tindakan selalu merupakan pilihan terbaik. Inilah yang harus dilakukan.
Mulailah dengan mengajukan pertanyaan
Langkah pertama adalah mencari tahu apakah orang tersebut dalam bahaya bertindak berdasarkan perasaan ingin bunuh diri. Bersikaplah sensitif, tetapi ajukan pertanyaan langsung, seperti:
- Bagaimana Anda mengatasi apa yang telah terjadi dalam hidup Anda?
- Apakah Anda pernah merasa ingin menyerah begitu saja?
- Apakah Anda berpikir tentang kematian?
- Apakah Anda berpikir untuk menyakiti diri sendiri?
- Apakah Anda berpikir tentang bunuh diri?
- Pernahkah Anda berpikir untuk bunuh diri sebelumnya, atau mencoba menyakiti diri sendiri sebelumnya?
- Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana atau kapan Anda akan melakukannya?
- Apakah Anda memiliki akses ke senjata atau benda yang dapat digunakan sebagai senjata untuk melukai diri sendiri?
Â
Menanyakan tentang pikiran atau perasaan ingin bunuh diri tidak akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri. Faktanya, menawarkan kesempatan untuk berbicara tentang perasaan dapat mengurangi risiko bertindak berdasarkan perasaan bunuh diri.
Â
Â
Carilah tanda-tanda peringatan
Anda tidak selalu tahu kapan orang yang dicintai atau teman sedang mempertimbangkan untuk bunuh diri. Tapi di sini ada beberapa tanda umum:
Berbicara tentang bunuh diri — misalnya, membuat pernyataan seperti "Saya akan bunuh diri", "Andai saja saya mati", atau "Andai saja saya tidak dilahirkan"
- Mendapatkan sarana untuk bunuh diri, seperti membeli senjata atau menimbun pil
- Menarik diri dari kontak sosial dan ingin dibiarkan sendiri
- Memiliki perubahan suasana hati, seperti emosi yang tinggi pada suatu hari dan sangat putus asa pada hari berikutnya
- Disibukkan dengan kematian, sekarat atau kekerasan
- Merasa terjebak atau putus asa tentang suatu situasi
- Meningkatnya penggunaan alkohol atau obat-obatan
- Mengubah rutinitas normal, termasuk pola makan atau tidur
- Melakukan hal-hal yang berisiko atau merusak diri sendiri, seperti menggunakan narkoba atau mengemudi sembarangan
- Memberikan barang atau membereskan urusan ketika tidak ada penjelasan logis lain untuk melakukan hal ini
- Mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang seolah-olah mereka tidak akan terlihat lagi
- Mengembangkan perubahan kepribadian atau sangat cemas atau gelisah, terutama saat mengalami beberapa tanda peringatan yang tercantum di atas.
Untuk bantuan segera
Â
Jika seseorang mencoba bunuh diri:
- Jangan tinggalkan orang itu sendirian.
- Hubungi nomor darurat lokal Anda segera. Atau, jika Anda merasa dapat melakukannya dengan aman, bawa sendiri orang tersebut ke IGD rumah sakit terdekat.
- Cobalah untuk mencari tahu apakah orang tersebut berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan atau mungkin overdosis.
- Beritahu anggota keluarga atau teman segera apa yang terjadi.
- Jika seorang teman atau orang yang dicintai berbicara atau berperilaku dengan cara yang membuat Anda percaya bahwa orang tersebut mungkin mencoba bunuh diri, jangan mencoba menangani situasi ini sendirian.
Advertisement
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.