Sederet Artis Keturunan Manado yang Cantiknya Turun Temurun dari sang Ibu

Liputan6.com, Jakarta Di tengah keberagaman yang ada, Kota Manado, yang merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, bukan hanya dikenal sebagai destinasi alam yang memukau dengan keindahan laut dan pegunungannya, melainkan juga sebagai tempat kelahiran berbagai talenta di dunia akting.

Tak hanya keindahan alamnya, masyarakat asli suku Manado juga dikenal memiliki pesona dan daya tarik yang istimewa. Dalam industri hiburan Indonesia, beberapa selebriti wanita rupanya memiliki akar yang kuat di Manado, menjadikan mereka sebagai ikon yang membanggakan suku ini.

Artis-artis keturunan Manado ini ternyata berasal dari keturunan sang ibu. Mereka telah berhasil dan mencapai kesuksesan, menginspirasi dan mempesonakan penonton di seluruh penjuru Indonesia. Mereka menjadi bukti nyata bahwa Indonesia adalah negara yang memelihara kekayaan budaya yang beragam.

Pesona artis-artis asal Manado ini juga mendapat banyak pujian dari warganet ketika mereka berbagi momen indah bersama ibu mereka. Penasaran siapa saja mereka? Yuk baca selengkapnya di sini. 

Ternyata, Ranty Maria, aktris yang memerankan Luna dalam serial My Heart, memiliki darah Manado yang diwariskan oleh ibunya. Selain itu, dia juga memiliki keturunan Korea karena ayahnya berasal dari Korea Selatan.

Ranty Maria memulai karir di industri hiburan sejak tahun 2006. Wanita cantik kelahiran Jakarta pada tanggal 26 April 1999 ini juga telah tampil dalam berbagai judul film, sinetron, dan web series. Beberapa sinetron yang telah diperankannya termasuk Anak Lagit, Puteri untuk Pangeran, Cahaya Terindah, serta Rahasia dan Cinta.

Selain dikenal sebagai seorang aktris cantik, Ranty Maria tidak hanya mempesona penonton dengan bakat aktingnya, tetapi juga memiliki ikatan yang sangat kuat dengan ibunya, Joanita Kariso.

Ranty Maria senantiasa menunjukkan betapa besar kasih sayangnya kepada sang ibu dalam berbagai momen istimewa, seperti saat Hari Ibu, perayaan Natal, ulang tahun ibunya, dan ulang tahun Ranty Maria sendiri.

Felicya Angelista, yang akrab disapa Feli, memiliki akar keturunan dari Manado. Artis, penyanyi, dan pengusaha kelahiran Jakarta pada tanggal 2 November 1994 ini memulai perjalanan karirnya pada tahun 2012 ketika dia pertama kali tampil dalam serial "Oh Ternyata".

Pengenalan dirinya semakin berkembang, terutama melalui perannya dalam serial "Lolly Love" antara tahun 2012 hingga 2013, yang menjadi kenangan indah dalam karirnya di dunia hiburan. Selain berkiprah sebagai seorang artis, Feli juga sukses sebagai seorang pengusaha yang mengelola sebuah merek skincare yang terkenal di Indonesia.

Bagi kalian, pasti sudah mengenal merek tersebut dengan baik. Feli juga telah merasakan perjalanan yang penuh tantangan dalam dunia bisnis. Sejak tahun 2017, dia mulai serius menggeluti bisnisnya sambil tetap aktif di dunia hiburan dan mengejar pendidikan tinggi.

Keberhasilan Feli pada tahap ini tidak terlepas dari doa dan dukungan yang diberikan oleh ibunya, Novita. Momen-momen yang mereka bagikan di media sosial mencerminkan dedikasi dan kerja keras ibu dan anak untuk memperkuat hubungan mereka. Mereka sering terlihat bahagia dalam foto-foto bersama, seolah-olah mereka adalah kakak dan adik yang sangat akrab.

Mikha Tambayong, seorang artis yang cantik dan lahir pada tanggal 15 September 1994, juga memiliki akar keturunan Manado. Sejak masa mudanya, Mikha telah meraih prestasi sebagai finalis Gadis Sampul pada tahun 2008 dan memasuki dunia model.

Karirnya semakin melonjak ketika Mikha terlibat dalam sinetron "Kepompong" bersama Derby Romero, Aryani Fitriana, Tania Putri, dan Dinda Kirana. Bagi kalian yang lahir pada tahun 2000-an, pasti tak asing dengan geng de'Rainbow dalam sinetron ini.

Dalam sinetron tersebut, Mikha Tambayong juga menjadi penyanyi dalam lagu "Cinta Pertama", yang kemudian menjadi soundtrack dari sinetron "Kepompong". Tidak hanya itu, pada tahun 2012, Mikha juga membintangi film pertamanya yang berjudul "Fallin in Love".

Mikha adalah seorang artis yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan ibunya, Deva Tambayong. Kehilangan ibunya pada tanggal 3 Maret 2019 begitu menyayat hati Mikha.

Diperlukan waktu setahun bagi Mikha untuk berdamai dan beradaptasi dengan kehidupan tanpa kehadiran ibunya. Bahkan, pada tahun 2020, Mikha merilis single berjudul "Tak Tergantikan" sebagai persembahan untuk mendiang ibunya.

Julie Estelle, yang merupakan adik dari Cathy Sharon, juga turut memiliki darah Minang yang diteruskan oleh sang ibu, Hilda Limbara. Julie Estelle Gasnier, artis dengan nama lengkap, lahir pada tanggal 4 Januari 1989. Mirip dengan kakaknya, Cathy, dia juga memiliki keturunan Prancis dan Tionghoa.

Tahun ini adalah saat yang sangat berbahagia baginya karena dia telah diberkahi dengan kelahiran seorang putri cantik yang diberi nama Brielle Léïa Tjiptobiantoro. Julie Estelle mulai dikenal masyarakat sejak tahun 2005 saat berperan dalam film Alexandria.

Julie Estelle juga telah tampil dalam sejumlah film lainnya, termasuk Kuntilanak (2006), Rumah Dara (2010), Filosofi Kopi (2015), Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018), dan Lagi Lagi Ateng (2019). Selain itu, dia juga beberapa kali menjadi bintang dalam video klip musisi terkenal Indonesia.

Serupa dengan kakaknya, Cathy Sharon, Julie seringkali menyentuh hati warganet melalui potret kebersamaannya dengan ibunya. Di bawah caption foto-foto tersebut, Julie mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang ibu, Hilda Limbara, atas peran besar dalam membentuk Julie menjadi diri yang dia adalah sekarang.

Catherine Sharon Gasnier, seorang model dan presenter ternama, memiliki akar Manado yang diwariskan oleh ibunya. Pesonanya yang menakjubkan juga tak terlepas dari perpaduan keturunan Prancis dan Tionghoa dalam dirinya.

Kombinasi genetik yang unik dari keturunan Manado, Prancis, dan Tionghoa menciptakan daya tarik khas pada diri Cathy. Seorang artis yang lebih dikenal dengan nama Cathy Sharon, lahir pada tanggal 8 Oktober 1982. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Cathy juga memiliki seorang adik yang juga berkarir sebagai artis dan model, yaitu Julie Estelle. Karier Cathy dimulai di dunia modeling dan sebagai VJ di MTV. Pada tahun 2007, Cathy mulai mengisi program acara komedi dan menjadi pembawa acara dalam acara infotainment.

Cathy sering kali menunjukkan dekatnya hubungannya dengan ibunya, Hilda Limbara. Melalui setiap postingan dan momen yang mereka bagikan bersama, Cathy tidak hanya menampilkan kecantikan fisiknya, melainkan juga keindahan hubungan ibu dan anak yang tulus.

Bagi Cathy, sang ibu adalah pahlawan supernya. Hal ini diungkapkannya dalam keterangan foto saat mereka merayakan Hari Ibu pada tahun 2020.

Iya, Nagita Slavina ada darah Manado yang berasal dari sang ayah, Gideon Tengker. Sang ayah beretnis Minahasa dari Manado, Sulawesi Utara. Selain itu, sang ibu mewarisi darah Minang di diri Nagita. Mama Rieta Amilia berasal dari Painan, Sumatera Barat.

Manado memiliki etnik Borgo yang merupakan etnis keturunan Eropa. Etnik Borgo adalah keturunan dari hasil perkawinan orang-orang di Kerajaan Bawontehu dan Minahasa dengan orang-orang keturunan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Eropa lainnya. Etnik Borgo telah berusia sangat lama di Manado yaitu berumur 399 tahun dan turut menghiasi sejarah Manado.

Konon, ras Mongolia yang menikah dengan bangsa Jepang dan Portugis adalah asal muasal penduduk asli Manado. Letak wilayah Manado yang terbilang strategis memungkinkan terjadinya perkawinan silang antar bangsa.

Manado yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara ini mayoritas penduduknya memeluk agama Nasrani. Berdasarkan data tahun 2019 dari BPS SUlawesi Utara, agama Kristen Protestan memiliki persentase terbesar di Manado, dengan persentase 55,57%.

Lalu agama terbesar kedua di Manado adalah Islam dengan persentase 38,47%. Meski begitu, toleransi beragama yang ada di Manado sangat tinggi. Kota Manado yang disinggahi penduduk pendatang bisa saling rukun dengan berbagai suku, agama, dan ras.

Kota Manado yang luas wilayah areanya 15069,00 km2 memiliki lima suku yang saling hidup berdampingan. Kelima suku tersebut adalah suku Minahasa (30%), Sangir (19,8%), Mongondow (11,3%), Gorontalo (7,4%), Tionghoa (3%).