7 Dampak Psikologis dari Pasangan yang Berselingkuh, Apa Saja?

Perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berpengaruh kepada psikologis Anda. Apa saja?

oleh Bella Zoditama diperbarui 09 Jan 2024, 09:04 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 09:04 WIB
Ilustrasi seseorang yang melakukan perselingkuhan
Ilustrasi seseorang yang melakukan perselingkuhan. (Dok. Wayhomestudio/ freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Mengetahui perselingkuhan pasangan dengan orang lain memang menyisakan banyak tanya. Entah Anda mungkin akan merasa apakah kekurangan Anda, alasan kenapa dia melakukan ini, dan masih banyak pertanyaan lainnya yang mungkin timbul. Hal ini pun juga akan memengaruhi pikiran Anda dalam waktu yang cukup lama.

Sebab, perselingkuhan yang terjadi bukan hanya tentang perasaan sedih yang dirasakan pada awalnya, tapi juga dapat menyebabkan masalah lebih dari itu. Seperti mungkin Anda akan merasa tidak cukup baik sehingga kehilangan rasa percaya diri.

Termasuk kepercayaan pada orang lain yang merupakan sesuatu yang krusial dalam hubungan, bisa rusak sehingga Anda akan sulit memercayai orang lain. Bahkan tidak jarang juga memiliki dampak psikologis dan berpengaruh pada kesehatan mental Anda, seperti muncul kecemasan, kesedihan, dan stres yang sangat parah.

Oleh karenanya, sangat penting untuk diketahui bahwa disakiti seperti ini dapat berdampak besar, dan memahami pengaruhnya terhadap kita dapat membantu kita merasa lebih baik seiring berjalannya waktu.

Apa Dampak Perselingkuhan?

Mengutip dari Marriage, Kamis (4/1/2024), perselingkuhan dapat meninggalkan luka emosional yang berkepanjangan pada individu dan hubungan. Selain patah hati di awal, dampak psikologis jangka panjang dari perselingkuhan bisa mencakup perasaan tidak aman yang terus-menerus, berkurangnya harga diri, dan kesulitan memercayai orang lain.

Sebagian besar dikarenakan kepercayaan yang dihancurkan sehingga menimbulkan tantangan dalam membentuk dan memelihara hubungan yang sehat. Pada akhirnya, hal tersebut dapat memengaruhi hubungan di masa depan. Tekanan emosional yang berkelanjutan, seperti kecemasan, depresi, dan bahkan stres pasca-trauma, mungkin disebabkan oleh pengkhianatan tersebut.

Dampak Psikologis Perselingkuhan dalam Jangka Panjang

inner child
Ilustrasi orang sedih. (Foto: Unsplash/Eric Ward).

Selain gejolak emosi yang terjadi secara langsung, hal ini juga dapat menyebabkan serangkaian dampak psikologis dari perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan. Terlebih efek jangka panjang yang mungkin akan memengaruhi kesejahteraan dan hubungan Anda di masa depan, antara lain:

1. Masalah kepercayaan

Salah satu konsekuensi paling nyata dari perselingkuhan adalah terkikisnya kepercayaan. Pasangan yang dikhianati mungkin akan sulit untuk percaya lagi, tidak hanya dalam hubungan romantis tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya.

2. Harga diri rendah

Perselingkuhan dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan rendahnya harga diri pasangan yang dikhianati. Mereka mungkin mempertanyakan nilai dan daya tarik mereka, meragukan kemampuan mereka untuk menjaga hubungan yang sehat.

3. Emosi yang naik turun

Pasangan yang dikhianati sering kali mengalami berbagai emosi yang saling bertentangan, termasuk kemarahan, kesedihan, kebingungan, dan bahkan rasa bersalah. Fluktuasi emosi ini dapat bertahan dalam jangka waktu lama

4. Kecemasan dan depresi

ilustrasi depresi mayor/unsplash
ilustrasi depresi mayor/unsplash

Dampak emosional dari perselingkuhan dapat memicu kecemasan dan depresi yang berkepanjangan. Perasaan dikhianati dan ketidakpastian mengenai masa depan dapat menyebabkan kesusahan yang berkepanjangan.

Kecemasan yang terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan kewaspadaan, berdampak pada kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan dan menyulitkan mereka untuk sepenuhnya percaya dan terlibat dalam koneksi baru.

5. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Perselingkuhan dapat bermanifestasi sebagai pikiran yang mengganggu, kilas balik, peningkatan reaktivitas emosional, dan penghindaran pengingat terkait perselingkuhan. Hal ini bisa menimbulkan Post-Traumatic Stress Disorder atau gangguan stres pasca trauma.

Dampak traumatis dari pengkhianatan dapat menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan, mirip dengan respons psikologis yang terlihat pada individu yang mengalami peristiwa traumatis. Hal ini menggarisbawahi parahnya gejolak emosi yang disebabkan oleh perselingkuhan dan perlunya dukungan profesional untuk mengatasi dampak ini.

6. Kesulitan dalam membentuk keterikatan

Beri Kesempatan Pada Pasanganmu Untuk Bicara
Ilustrasi Pasangan Bertengkar Credit: pexels.com/Polina

Dampak perselingkuhan dapat memengaruhi cara individu mendekati hubungan di masa depan. Rasa takut disakiti lagi dapat menyebabkan keengganan untuk terbuka atau menjalin hubungan emosional yang mendalam.

Selain itu, mengalami atau menyaksikan perselingkuhan dapat menimbulkan kesan mendalam bahwa orang lain tidak dapat dipercaya sepenuhnya, sehingga berdampak pada hubungan dan interaksi di masa depan.

Hal ini dapat mengakibatkan pandangan yang hati-hati dan sinis, sehingga kepercayaan terhadap hubungan yang tulus dan setia menjadi sulit untuk dipertahankan.

7. Dampak terhadap hubungan di masa depan

Sekalipun pasangan yang dikhianati akhirnya menjalin hubungan baru, luka perselingkuhan dapat terus memengaruhi perilaku dan respons emosionalnya. Hal ini mungkin menyebabkan ketakutan terhadap komitmen atau peningkatan kewaspadaan terhadap tanda-tanda potensi pengkhianatan.

Individu yang pernah mengalami perselingkuhan mungkin bergumul dengan masalah terkait kepercayaan, keintiman, dan komitmen dalam hubungan baru. Rasa takut disakiti lagi dapat menghambat kemampuan mereka untuk sepenuhnya terlibat dan terbuka secara emosional.

Akibatnya dapat berpotensi menimbulkan tantangan dalam membentuk hubungan yang sehat dan memuaskan dengan pasangan baru.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya