Liputan6.com, Jakarta Dari informasi yang dilaporkan oleh 9news.com, pada tanggal 17 Desember yang lalu sebuah Kebun Binatang dan Kebun Raya Cincinnati merayakan kelahiran okapi jantan yang menambah prestasi dalam pelestarian spesies langka. Sang bayi dilahirkan dari pasangan induk, yaitu Kuvua sebagai betina, dan Kiloro sebagai jantan, yang dijaga dengan sangat hati-hati. Okapi, spesies endemik asal hutan hujan Kongo, sering disebut sebagai 'jerapah hutan' karena memiliki leher yang panjang dan bercak-bercak serupa jerapah.
Dengan kelahiran okapi ini, Kebun Binatang Cincinnati turut serta dalam peran penting dalam upaya konservasi dan perlindungan spesies langka yang terancam punah.
1. Salah Satu Spesies Langka
Menurut pemberitaan dari petugas kebun binatang, baru-baru ini dilaporkan bahwa satu spesies langka dan terancam punah yang memiliki hubungan kekerabatan dengan jerapah telah melahirkan di Kebun Binatang dan Kebun Raya Cincinnati.
Okapi, yang diumumkan sebagai bayi laki-laki oleh pihak kebun binatang, lahir pada tanggal 17 Desember dari induknya, Kuvua, dan ayahnya, Kiloro, sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh kebun binatang. 'Ini merupakan kelahiran anak keempat bagi Kuvua, dan ia telah menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai ibu,' ujar Renee Carpenter seorang penjaga senior di Kebun Binatang Cincinnati, dalam pernyataan pers.
Carpenter melanjutkan, 'Ia sangat memperhatikan setiap kebutuhan si kecil. Betisnya kuat dan tampak sehat, juga sangat lembut dan berbulu halus.' Selama musim dingin, ibu dan bayi akan terus memperkuat ikatan mereka di balik layar, dan para pengunjung diharapkan dapat melihat mereka di area khusus okapi di kebun binatang pada musim semi mendatang, sesuai dengan keterangan petugas kebun binatang.
Advertisement
2. Populasinya Semakin Terancam
Kedatangan okapi muda yang baru lahir di Kebun Binatang Cincinnati menjadi peristiwa yang sangat berarti dalam usaha pelestarian spesies ini yang semakin terancam. Dengan kelahiran ini, jumlah okapi yang telah dilahirkan di kebun binatang tersebut sudah mencapai 18 sejak tahun 1989.
Meskipun perkiraan jumlah okapi di seluruh dunia mencapai sekitar 15.000, spesies ini masih menghadapi ancaman serius akibat perusakan habitat dan perburuan liar, yang secara signifikan merugikan populasi mereka.
3. Satu Kerabat dengan Jerapah
Terdaftar dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, okapi yang merupakan kerabat terdekat jerapah ini ditempatkan dalam kategori spesies yang menghadapi ancaman kepunahan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran kebun binatang dalam menjaga keberlanjutan dan melindungi spesies-spesies yang terancam.
Dengan ciri khas warna coklat kemerahan dan garis-garis hitam-putih di keempat kakinya, okapi menjadi daya tarik unik yang memerlukan perlindungan ekstra untuk melawan ancaman kepunahan. "Tanda unik ini membantu anak-anaknya mengikuti induknya melewati hutan lebat," demikian diungkapkan oleh pihak kebun binatang. Ukuran okapi dapat mencapai 8 kaki dan memiliki rentang hidup hingga 16 tahun, sesuai dengan informasi dari kebun binatang.
Advertisement
Question and Answer
1. Apakah Okapi itu? (Okapia johnstoni) merupakan mamalia yang berasal dari Hutan Hujan Ituri di Afrika Tengah.
2. Okapi memakan apa?
Okapi adalah jenis herbivora yang mengonsumsi daun, tunas, dan buah sebagai sumber utama makanan mereka.
Advertisement
3. Hewan Langka di Dunia?
Vaquita, atau lumba-lumba Vaquita (Phocoena sinus), termasuk hewan yang sangat langka di dunia. Mereka hanya ditemukan di sudut ekstrim barat laut Teluk California, Meksiko.
4. Apa yang dimaksud dengan IUCN?
IUCN adalah suatu konsorsium antara pemerintah dan LSM. Organisasi ini bertujuan untuk memengaruhi, mendorong, dan membantu masyarakat dalam upaya pelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alam.
Advertisement
5. Apakah arti dari status konservasi LC?
Status konservasi LC (Least Concern) mengindikasikan bahwa suatu spesies memiliki risiko rendah menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Ini berarti spesies tersebut telah dievaluasi dan tidak termasuk dalam kategori berisiko pada Daftar Merah IUCN.