Liputan6.com, Jakarta Individu yang memiliki organ genital wanita atau pria mungkin mengalami sensasi tidak nyaman saat atau setelah melakukan hubungan seksual.
Asal dari ketidaknyamanan ini beragam, mulai dari masalah saraf, kondisi kulit, hingga infeksi seperti herpes genital atau kecemasan.
Baca Juga
Sensasi tidak nyaman ini bisa mengganggu pengalaman seksual seseorang, memengaruhi performa, dan menurunkan minat atau bahkan memicu kecemasan terhadap aktivitas seksual dari waktu ke waktu.
Advertisement
Di bawah ini disampaikan penjelasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya rasa sakit pada organ genital pria setelah berhubungan intim yang dikutip dari Health.com (07/03).
Penis yang Melengkung
Peyronie atau kelengkungan organ genital pria adalah salah satu faktor umum yang memicu rasa tidak nyaman di daerah tersebut. Sensasi tak nyaman ketika berhubungan intim bisa menjadi indikasi pertama terjadinya gangguan ini.
Walau penyebabnya belum terungkap dengan pasti, para ahli menduga bahwa cedera pada organ tersebut baik secara akut maupun kronis, atau mungkin disebabkan oleh gangguan autoimun yang menyebabkan kondisi tersebut.
Advertisement
Herpes Genital
Jika Anda mengalami cedera yang menyakitkan atau ruam yang melepuh di area genital, kemungkinan Anda mengidap herpes, sebuah infeksi menular seksual yang sering terjadi dan dapat menyerang individu dari berbagai jenis kelamin.
Herpes genital disebabkan oleh salah satu dari dua jenis virus herpes simpleks (HSV). Biasanya, HSV-2 adalah penyebab utama herpes genital, meskipun Anda juga dapat terinfeksi oleh HSV-1, virus yang sama yang menyebabkan sariawan di mulut.
Ujung Penis yang Meradang
Peradangan di bagian ujung alat kelamin pria dikenal dengan istilah balanitis. Hal ini sering kali dipicu oleh infeksi, reaksi alergi, atau iritasi kulit yang lainnya.
Salah satu tanda awalnya adalah rasa tidak nyaman di area penis atau kulit yang tampak merah. Kejadian ini umumnya dialami oleh mereka yang belum disunat atau menderita diabetes yang tidak terkontrol.
Meskipun infeksi virus dan bakteri juga dapat menjadi penyebab, namun balanitis umumnya disebabkan oleh infeksi jamur.
Advertisement
Masalah Saraf
Apabila Anda terlibat dalam aktivitas fisik yang melibatkan tekanan pada daerah selangkangan atau duduk dalam posisi tertentu untuk waktu yang lama (seperti bersepeda), kemungkinan mengalami cedera pada saraf pudendal cukai besar.
Saraf ini bertanggung jawab atas pengiriman sensasi pada daerah genital.Salah satu gejala neuralgia pudendal yang mungkin muncul adalah hubungan seksual yang menimbulkan rasa sakit.
Peradangan Prostat (Prostatitis)
Apabila Anda merasakan nyeri ketika ejakulasi, hal tersebut seringkali merupakan indikasi adanya prostatitis, yaitu peradangan pada kelenjar prostat.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar anus, penis, testis, serta perut bagian bawah atau punggung.
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan prostatitis termasuk komplikasi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS).
Advertisement
Frenulum Pendek atau Ketat
Jalinan kulit yang dikenal sebagai frenulum, terletak di bagian bawah penis dan berfungsi mengikat kepala penis (glans) dengan kulup. Frenulum yang pendek atau kencang sering disebut sebagai frenulum breve.
Kondisi frenulum breve ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menarik kulup ke belakang. Ketika ereksi terjadi, jaringan yang kencang ini dapat menyebabkan kepala penis membungkuk ke bawah, menyebabkan ereksi yang tidak nyaman dan rasa sakit selama hubungan intim, seperti yang dijelaskan oleh Charles Welliver, MD, seorang direktur kesehatan pria dan juga asisten profesor bedah di Albany Medical College.
Masalah Kulit
Individu yang menderita psoriasis, sebagai contoh, mungkin mengalami munculnya bercak bersisik di daerah kelamin mereka.
Ruam dapat timbul di berbagai bagian penis, termasuk kelenjar, batang, testis, area kemaluan, bokong, perineum (area di antara anus dan skrotum), dan semua lipatan kulit yang berdekatan.
Selain itu, jika terdapat bercak putih tipis di penis, ini bisa menjadi tanda sklerosis lumut. Kondisi ini menyebabkan kulit tidak merata, perubahan warna, dan menjadi lebih tipis. Individu dengan kondisi ini mungkin mengalami robekan pada kulit penis selama berhubungan intim atau selama ereksi.
Advertisement
Rasa Tegang dan Cemas
Kondisi emosional yang kuat dapat memicu sensasi tidak nyaman di daerah genital.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengalami ketidaknyamanan di pinggul memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami keluhan serupa.
Kulup yang Ketat
Bagian kulit yang menutupi kepala penis akan meregang saat ereksi pada pria yang tidak disunat.
Apabila kulup tersebut tersangkut atau menyempit di ujungnya dan tidak bisa ditarik kembali, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang disebut sebagai fimosis.
Advertisement
Perawatan dan Pengobatan
Tindakan penanganan dapat bervariasi tergantung pada penyebab ketidaknyamanan.
Misalnya, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat antivirus jika ketidaknyamanan disebabkan oleh infeksi. Selain itu, beberapa cara di rumah dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan, seperti:
- Mengosongkan kandung kemih sebelum berhubungan seks
- Mandi air hangat sebelum berhubungan seks
- Mengompres penis dengan kantong es atau kompres dingin dibungkus dengan kain.
Nyeri di Ujung Kemaluan Pria Tanda Apa?
Rasa sakit pada organ genital pria dapat bermacam-macam penyebabnya, seperti iritasi akibat benda asing, cedera atau luka pada area tersebut, infeksi di ujung penis, penyakit menular seksual, infeksi saluran kemih, batu di saluran kemih, dan lain-lain.
Advertisement
Apa Penyebab Nyeri Setelah Berhubungan Intim?
Rasa tidak nyaman pasca hubungan intim mungkin disebabkan oleh kekurangan pelumas alami pada vagina saat penetrasi, menyebabkan friksi berlebih pada dinding vagina yang kering dan dapat mengakibatkan iritasi.
Kenapa Saat Berhubungan Sakit Seperti Tertusuk?
Ketika kurangnya rangsangan atau adanya infeksi vagina atau masalah kulit seperti alergi atau psoriasis, hubungan seksual bisa menjadi tidak nyaman. Namun, nyeri saat berhubungan seks juga dapat mengindikasikan kondisi serius seperti radang panggul, endometriosis, fibroid, kista ovarium, atau kanker.
Advertisement
Kenapa saat Berhubungan Intim Terasa Perih dan Panas?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya rasa panas dan gatal di area Miss V setelah melakukan hubungan intim. Salah satunya bisa disebabkan oleh iritasi atau alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam pelumas atau kondom yang digunakan saat berhubungan. Selain itu, infeksi jamur atau bakteri juga dapat menjadi penyebab dari gejala serupa tersebut.
Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Sakit Saat Berhubungan Intim?
Sebelum berhubungan seksual, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan, seperti buang air kecil, mandi air hangat, atau mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Gunakan pelumas berbasis air sebagai alternatif yang baik jika Anda atau pasangan Anda mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seksual karena iritasi pada vagina.
Advertisement