6 Jenis Sapi Paling Unik di Dunia, Ada yang Berotot Layaknya Binaraga

Sapi adalah salah satu hewan yang paling mudah dikenali di muka bumi. Tanpa disadari, sapi memiliki banyak sekali jenis dengan berbagai keunikan. Yuk, simak 6 jenis sapi paling unik di dunia!

oleh Ega Ayu Agustin diperbarui 16 Jun 2024, 09:15 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2024, 09:15 WIB
Ilustrasi sapi
ilustrasi sapi by unsplash

Liputan6.com, Jakarta Ketika kebanyakan orang membayangkan sapi, gambaran yang muncul di benak adalah sapi perah dengan corak hitam dan putih atau mungkin sapi dataran tinggi Skotlandia yang ikonik dengan bulu panjang yang lebat, hidup damai di pedesaan yang sejuk. Gambar-gambar tersebut memang ikonik dan sering muncul dalam berbagai media, mulai dari iklan produk susu hingga kartun anak-anak. Sapi-sapi ini telah menjadi simbol dari ketenangan pedesaan dan produksi susu yang melimpah, menciptakan citra yang akrab di mata banyak orang di seluruh dunia.

Namun, realitas dunia sapi jauh lebih beragam dan menakjubkan daripada sekadar corak hitam putih atau bulu panjang. Ternyata, ada lebih dari 1.000 jenis sapi yang tersebar di berbagai belahan dunia, masing-masing dengan ciri khas dan keunikan tersendiri. Dari sapi Brahman di India yang tahan terhadap panas hingga sapi Belted Galloway di Skotlandia yang dikenal karena sabuk putih di tubuhnya, keberagaman ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya spesies sapi.

Dirangkum dari animals.com (16/6/2024), berikut ini 6 jenis sapi paling unik di dunia.

Sapi Friesian Holstein

Herman Midema, seorang peternak Belanda tengah berbagi ilmu soal merawat sapi perah kepada para peternak muda pemenang Program Young Progressive Farmer Academy yang digagas PT Frisian Flag Indonesia. (Foto: Liputan6com/Benedikta Desideria)
Herman Midema, seorang peternak Belanda tengah berbagi ilmu soal merawat sapi perah kepada para peternak muda pemenang Program Young Progressive Farmer Academy yang digagas PT Frisian Flag Indonesia. (Foto: Liputan6com/Benedikta Desideria)

Friesian Holstein berasal dari wilayah Frisia yang terletak di Negara Belanda dan Jerman. Mereka dikenal sebagai salah satu jenis sapi yang paling terkenal di dunia. Sapi Friesian Holstein atau Sapi Perah Holstein dikenal dengan pola warna hitam dan putih yang mencolok. Perbedaan warna ini merupakan hasil dari pembiakan selektif yang telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan produksi susu dari ras tersebut. Bahkan, satu ekor sapi Holstein mampu menghasilkan sekitar 23.000 pon atau setara dengan 2.674 galon susu dalam setiap periode menyusui. Karena produktivitasnya yang tinggi, mereka menjadi pilihan utama untuk peternakan sapi perah, terutama di wilayah Amerika Utara, Eropa, dan Australia.

Selain itu, Holstein dikenal dengan sifatnya yang tenang dan patuh, membuat mereka lebih mudah untuk ditangani dan dikelola.

Sapi Dataran Tinggi

FOTO: Melihat Sapi Dataran Tinggi Saat Salju Turun di Alberta
Sapi dataran tinggi merumput saat salju turun dekat Cremona di Alberta, Canada, Minggu (18/10/2020). Suhu yang sangat dingin diperkirakan akan terus berlanjut dengan lebih banyak salju di beberapa bagian Alberta minggu ini. (Jeff McIntosh/The Canadian Press via AP)

Sapi Dataran Tinggi berasal dari Dataran Tinggi Skotlandia. Hewan ini mudah dikenali dari bulu panjang dan lebatnya serta tanduknya yang memiliki bentuk unik. Adaptasi baiknya terhadap iklim keras sebagian besar berkat bulunya yang tebal dan tahan air, melindunginya dari hujan dan salju. Tanduk besar mereka memungkinkan mereka mencari makan di daerah bersalju dan berperan sebagai perlindungan dari predator seperti anjing hutan, serigala, dan singa gunung.

Selain penampilannya yang menggemaskan, sifat ramah Sapi Dataran Tinggi membuat mereka populer sebagai hewan peliharaan di kebun binatang di seluruh dunia.

Sapi Ankole-Watusi

ilustrasi sapi ankole
ilustrasi sapi ankole watusi by unsplash

Ahli memperkirakan bahwa sapi Ankole-Watusi muncul lebih dari 2.000 tahun yang lalu di wilayah Afrika. Sapi ini termasuk yang paling unik di dunia. Mereka diyakini sebagai hasil persilangan antara sapi Longhorn Mesir dan Zebu Longhorn India. Ciri khasnya adalah tanduk yang berbentuk seperti kecapi raksasa, memiliki banyak fungsi seperti pertahanan diri, menunjukkan status, dan mengatur suhu tubuh.

Suku Watusi di Rwanda dan Burundi menghormati sapi ini karena melambangkan kekayaan, status, dan kekuasaan. Sapi Ankole-Watusi juga digunakan dalam ritual, upacara, dan praktik tradisional oleh masyarakat setempat.

Sapi Biru Belgia

Sapi Biru Belgia
Ilustrasi Sapi Biru Belgia (iStockPhoto)

Sapi Belgia dikenal memiliki fisik yang sangat kuat dengan otot yang berlebihan, yang sering disebut sebagai "double muscling". Mutasi genetik yang tampaknya berlebihan ini adalah hasil dari pembiakan yang sangat selektif selama lebih dari 150 tahun. Karakteristik genetik unik ini membuat Sapi Belgia memiliki tubuh yang besar dan ramping, membuatnya populer di industri daging sapi. Mereka dihargai dan dicari karena kelembutan dan rasa dagingnya yang superior, menjadikannya favorit di dunia kuliner.

Sapi Zebu

ilustrasi sapi zebu
ilustrasi sapi zebu

Zebu berasal dari India dan terkenal dengan punuknya, kulit yang kendur, dan telinga yang terkulai. Mereka sangat tahan terhadap suhu panas, sehingga tersebar luas di India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Cina, dan Madagaskar yang beriklim panas. Sapi Zebu dihargai karena adaptasinya yang baik, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuannya bertahan di lingkungan yang sulit. Mereka dapat dimanfaatkan untuk daging dan susu. Zebu juga dianggap suci dalam agama Hindu, dilindungi di seluruh India karena Mahabharata memerintahkan perlakuan hormat terhadap mereka sebagaimana terhadap ibu sendiri.

Sapi Chianina

Sapi Chianina telah dibesarkan di seluruh Italia selama lebih dari 2.200 tahun. Jenis sapi ini berasal dari Italia, khususnya di wilayah Valdichiana, dan terkenal karena ukurannya yang besar. Mereka merupakan salah satu ras sapi tertua dan terbesar di dunia, berasal dari zaman Romawi kuno. Sapi putih eksentrik ini terkenal akan perawakannya yang tinggi dan ukurannya yang besar.

Selain itu, Sapi Chianina juga dikenal karena dagingnya berkualitas tinggi dan ototnya yang panjang serta halus, menjadikannya pilihan populer untuk produksi daging sapi. Yang menarik, mereka memiliki ketahanan terhadap penyakit yang tinggi dan tingkat kelahiran kembar yang lebih tinggi dibandingkan dengan ras sapi lainnya.

Sapi Apa yang Paling Besar di Dunia?

Sapi Chianina menempati urutan pertama sebagai sapi terbesar di dunia. Chianina berciri khas warna putih dengan sedikit bulu ekor hitam. Ras sapi asal Italia ini bisa mencapai tinggi 1,8 meter. Bobot tubuhnya 1.587 kg atau 15,87 kuintal.

 

 

 

 

 

Apa Sapi Terkecil di Dunia?

Melansir dari India Times, Rabu (6/10/2021), sapi bernama Rani hanya memiliki tinggi 20 inci atau 51 sentimeter.

Sapi Hitam Jenis Apa?

Sapi angus memiliki warna hitam serta tak mempunyai punuk dan tanduk. Bobot sapi jantan dewasanya dapat mencapai hingga 900 kilogram, sedangkan untuk sapi betina berkisar 600-700 kilogram.

Sapi Hitam Putih Jenis Apa?

Sapi Friesian Holstein atau yang biasa disebut sapi FH merupakan sapi penghasil susu paling utama di dunia. Karakteristik khas sapi jenis ini adalah corak kulit yang hitam dan putih.

 

 

Sapi Tinggal Dimana?

Habitat sapi pada umumnya adalah di padang rumput. Ia dapat bertahan hidup di habitat mana pun dengan vegetasi yang cukup dan mendapat perlindungan dari predator. Padang rumput merupakan suatu kawasan yang vegetasinya didominasi oleh tutupan rumput yang terus menerus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya