Bola.com, Jakarta - Erick Thohir, yang menjabat sebagai Ketua PSSI, berbicara mengenai hubungannya dengan Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia. Baru-baru ini, ia memutuskan untuk memberhentikan pelatih asal Korea Selatan tersebut dari jabatannya.
Hanya enam bulan setelah memperpanjang kontrak Shin Tae-yong selama tiga tahun hingga tahun 2027, Erick Thohir justru memutuskan untuk menggantikannya dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak yang sebelumnya melihat perpanjangan kontrak sebagai bentuk kepercayaan yang diberikan kepada Shin Tae-yong.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Erick Thohir, faktor-faktor seperti dinamika kepemimpinan, bahasa, dan strategi menjadi alasan utama di balik keputusan untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Pertimbangan tersebut dianggap penting untuk masa depan tim nasional yang lebih baik.
Advertisement
"Baik. Pasti sama-sama tidak enak. Itu manusia, natural. Nanti juga bertemu lagi," ujar Erick Thohir dalam kanal YouTube Liputan6.
Â
Koneksi dengan Roberto Mancini
Erick Thohir menggambarkan bagaimana hubungan dengan Roberto Mancini yang semula tegang beberapa tahun lalu kini mulai membaik seiring berjalannya waktu.
Ketika menjabat sebagai pemilik Inter Milan dari tahun 2013 hingga 2018, Erick Thohir pernah memecat Mancini dari posisinya sebagai pelatih tim yang dikenal dengan julukan Si Biru Hitam pada tahun 2016, kemudian menunjuk Frank de Boer sebagai penggantinya.
"Sama Mancini juga saya tidak enak. Terus bertemu lagi di sana. Halo. Nanti juga ada waktunya bertemu dengan Shin Tae-yong," ungkap Erick Thohir.
Erick Thohir menambahkan bahwa meskipun hubungannya dengan Mancini baik-baik saja, perpisahan yang terjadi sempat membuatnya merasa tidak nyaman. "Sama Mancini juga baik, terus begitu berpisah tidak enak. Itu normal," imbuh Erick Thohir.
Advertisement
Saat Berjumpa dengan Shin Tae-yong
Ketika Erick Thohir ditanya mengenai pesannya jika bertemu dengan Shin Tae-yong, ia menyampaikan salam dan pesan hangat. Erick Thohir berkata, "Baik-baik. Salam untuk keluarga. Bagaimana karier kamu," menunjukkan perhatian dan hubungan baik antara keduanya. Pesan ini mencerminkan sikap profesional dan ramah yang dijunjung oleh Erick dalam interaksinya.
Erick menekankan bahwa dunia sepak bola adalah lingkungan yang kecil dan tidak perlu terlalu dramatis dalam menjalani hubungan profesional. Ia menyebut, "Hubungan biasa dan profesional. Kita pada saatnya baik, baik. Saya juga profesional. Saya memperpanjang kontraknya. Ketika saatnya memang risiko-risikonya ya selesai." Pernyataan ini menggambarkan pandangan Erick tentang pentingnya menjaga hubungan yang baik dan profesional dalam industri yang penuh tantangan ini.
Lebih lanjut, Erick mengingatkan bahwa tidak ada yang abadi dalam sepak bola Indonesia, termasuk posisi Ketua PSSI dan pelatih Timnas. Ia menjelaskan, "Memang ada yang seumur hidup di sepak bola indonesia? Orang Ketua PSSI ada batasan tiga kali. Pelatih Timnas Indonesia ya ada batasan.
Yang agak lama pemain, pemain bisa 15 tahun kalau dia mulai dari U-17 dan selesai pada usia 32-35 tahun. Bisa lebih lama dari Ketua PSSI dan pelatih timnas," ucapnya. Pemain sepak bola mungkin memiliki karier yang lebih panjang dibandingkan dengan posisi administratif dan pelatih, namun tetap ada batasannya.