Liputan6.com, Jakarta Indonesia dikenal memiliki warisan kebudayaan yang beragam. Tidak hanya bahasa, kesenian rakyat, serta situs sejarahnya, kuliner juga menjadi kebudayaan harus terus dijaga. Selain itu, tidak jarang pula kuliner khas Indonesia mendapatkan pengakuan di mata dunia.
Namun sebagai negara bekas jajahan Belanda yang cukup lama, sedikit banyak kebudayaan Belanda turut mempengaruhi kebudayaan di Indonesia, termasuk dalam hal kuliner.
Baca Juga
Ternyata, tidak sedikit kuliner lokal milik kita merupakan warisan dari kebudayaan negeri kincir tersebut. Meskipun pada awalnya menggunakan resep mereka, cita rasa kuliner lokal yang kita kenal saat ini sudah sudah mengalami percampuran budaya, sehingga sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Advertisement
Berikut 13 makanan lokal yang ternyata peninggalan Belanda.
1. Lapis Legit
Lapis legit merupakan makanan manis yang tidak akan berhenti dicari oleh masyarakat Indonesia. Pada masa pendudukan Belanda, kue ini disebut dengan ‘spekkoek’ dan biasa ada dalam jamuan bergaya kolonial.
Hingga saat ini, spekkoek masih berkembang menjadi jenis kue lain seperti spiku atau lapis surabaya. Sedangkan lapis legit sendiri sangat mirip dengan kue lapis ala Eropa, hanya saja terdapat penambahan rempah-rempah khas Asia Tenggara seperti kayu manis, bunga pala, dan cengkeh.
2. Semur
Menurut The Javanese, istilah semur berasal dari bahasa Belanda yaitu ‘smoor’ yang berarti rebusan atau ‘smoren’ yang berarti merebus. Di Belanda, smoor adalah daging yang direbus lama bersama tomat dan bawang.
Sampai makanan tersebut masuk ke Indonesia, semur pun tercipta dengan citarasa lokal dan menjadi kuliner khas di beberapa daerah. Seperti semur jengkol yang sangat populer di kalangan masyarakat Betawi.
3. Kroket
Kroket merupakan olahan kentang tumbuk dengan daging cincang atau ragout yang dibalut dengan tepung panir sebelum digoreng. Di Belanda, makanan yang berbentuk lonjong ini dinamai kroketten dan kemudian diadaptasi di Indonesia menjadi kroket.
4. Dadar Gulung
Dadar gulung merupakan kue basah yang memiliki bentuk seperti risol. Adonan luarnya terbuat dari tepung terigu, sedangkan isinya adalah campuran parutan kelapa dengan gula merah. Kue ini juga berasal dari Belanda.
Advertisement
5. Selat Solo
Selat solo atau bistik Jawa ini pada awalnya merupakan makanan ningrat keraton Solo. Dari penampilannya, dapat terlihat jelas bahwa kuliner ini merupakan hasil adopsi kebudayaan Eropa.
Disebut sebagai selat karena berasal dari kata ‘selada’ yang diambil dari penambahan sayuran rebus sebagai pengganti kentang tumbuk. Selain itu, bistik daging yang terdapat dalam selat solo juga sudah dimodifikasi dengan berbagai topping khas Indonesia seperti kripik kentang maupun saus encer dan manis yang kaya akan rempah-rempah lokal.
6. Perkedel
Perkedel merupakan gorengan khas Indonesia yang umumnya terbuat dari kentang tumbuh. Namun, saat ini perkedel sudah mengalami banyak inovasi hingga bisa dibuat dari tahu, ikan, jagung, dan bahan lain.
Di Belanda, makanan ini disebut dengan frikadeller yang terbuat dari campuran kentang tumbuk dan cincangan daging. Jika ditarik lebih jauh lagi, Belanda sendiri mengadaptasi makanan ini dari gorengan daging cincang asal Denmark.
7. Kastengel
Kue keju merupakan kue yang pasti ada saat hari raya lebaran. Belanda menyebut kue ini kaasstengels yang berarti ‘stik keju’, lalu orang Indonesia menuliskannya lebih mudah yaitu kastengel atau kue keju.
Makanan ini merupakan salah satu camilan yang populer di Belanda, sehingga banyak dijumpai di toko-toko kue lawas yang menyediakan roti bergaya tempo dulu.
8. Nastar
Sama dengan kue keju, nastar juga makanan warisan belanda yang wajib ada saat lebaran. Nama nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu annanas taart yang berarti ‘tart nanas’.
Pada awalnya di Eropa sana, kue ini menggunakan isian seperti selai stroberi, persik, maupun buah-buahan lain yang populer di Eropa. Sebab buah tersebut sulit ditemukan di Indonesia, maka mereka mengganti dengan nanas yang lebih mudah dijumpai.
Advertisement
9. Risoles
Risoles merupakan kuliner yang sangat populer di banyak negara di Eropa, termasuk Prancis dan Belanda. Dadar tipis membungkus daging cincang serta sayuran, lalu dibalut dengan tepung panir sebelum digoreng hingga matang. Begitu pun risol di Indonesia yang mengadopsi bentuk rissole dari Belanda.
10. Spiku/Lapis Surabaya
Spiku atau yang dikenal dengan nama lapis surabaya merupakan kue yang terbuat dari tepung terigu, kuning telur, serta margarin. Kue ini merupakan hasil dari pengembangan kue lapis dan sama-sama menggunakan bumbu spekuk, oleh sebab itu keduanya memiliki rasa yang mirip.
11. Roti Gambang
Roti gambar merupakan kuliner warisan Belanda dengan cita rasa yang unik dan khas. Kue ini memiliki memiliki ciri khas berbentuk balok dengan warna kecoklatan dari gula merah. Tidak lupa taburan biji wijen selalu ada di atasnya.
Biasanya roti gambang dinikmati dengan cara sobek terlebih dahulu sebagian kecil roti, lalu celupkan ke kopi pahit atau teh tawar agar meresap hingga dalam. Minuman tersebut tidak perlu manis sebab rasa manis sudah berasal dari roti gambang itu sendiri.
12. Roti Buaya
Terkenal sebagai budaya yang harus ada dalam pernikahan masyarakat Betawi, rupanya roti budaya tidak terlepas dari pengaruh Belanda. Awalnya roti ini dibuat dari singkong atau ketela, namun setelah Belanda masuk, barulah mereka memperkenalkan teknik pembuatan roti berbahan gandum sehingga roti buaya menjadi seperti yang dikenal sekarang ini.
13. Kue Cubit
Kue cubit merupakan makanan yang berasa dari akulturasi kuliner Belanda dengan Indonesia. Kue ini berasal dari kue poffertjess, kue tradisional Belanda yang mirip dnegan panekuk tetapi berukuran kecil dan manis.
Selain itu, keduanya juga memiliki kesamaan yaitu dicetak dengan besi yang berbentuk bulat, serta proses masak yang dibalik di kedua sisinya agar matang merata.
Advertisement