Jangan Dibuang, Ini Cara Olah Mie yang Lembek Agar Kembali Kenyal

Liputan6.com, Jakarta Mie merupakan salah satu hidangan sejuta umat di Indonesia dan cocok disantap sebagai makanan pokok atau tambahan. Dengan tekstur yang kenyal dan harga yang terjangkau, tidak heran  jika mie digemari seluruh lapisan masyarakat.

Terlebih lagi, merebus mie juga sangat mudah dan cepat, yakni sekitar tiga menitan saja. Justru mie tidak boleh direbus terlalu lama agar tidak lembek.

Masalahnya, tidak sedikit orang yang lupa mematikan kompor saat merebus mie sehingga terlanjur lembek.

Namun, jangan buang mie yang sudah terlanjur lembek tersebut, karena seorang warganet Instagram @melizah21 memiliki cara mengatasi mie yang terlanjur lembek supaya kenyal kembali. Berikut rangkuman langkah-langkahnya pada Kamis (20/06/2024).

Jika masih ada mie yang sedang direbus selama lebih dari empat menit. segera matikan kompor agar mie tidak terlalu lembek. Tiriskan mie tersebut untuk ditaruh di dalam mangkuk.

Tambahkan sekitar dua sendok makan tepung terigu ke dalam mie, lalu aduk-aduk sampai tercampur rata.

Salah satu bahan dari mie instan sendiri adalah tepung, di mana tepung menghasilkan gluten yang bersifat elastis untuk membuat tekstur mie lebih kenyal. Karena itulah penggunaan tepung terigu di sini dipercaya dapat mengembalikan kekenyalan mie.

Usai diaduk merata, siram air panas pada mie secara merata. Namun, jangan gunakan air sisa rebusan mie yang sebelumnya.

Sesudah disiram air panas secara merata, tunggu sebentar sampai tekstur mie kenyal lalu buang air panas tersebut. Sekarang, mie sudah kenyal seperti semula dan siap diaduk dengan bumbu.

Walaupun membuat mi relatif sederhana, diperlukan kehati-hatian saat memasaknya. Jika mi direbus terlalu lama, hasilnya akan lembek dan mudah hancur. Sebaliknya, jika direbus terlalu singkat, mi akan keras dan kurang enak untuk disantap.

Untuk mie yang telah dimasak, masa simpan di dalam lemari es biasanya berkisar antara 3 hingga 5 hari. Agar kualitas tetap terjaga dan menghindari pembusukan, mie harus disimpan dalam wadah yang kedap udara.

Dalam pembuatan mie instan, digunakan tepung terigu dengan kandungan protein yang tinggi. Kandungan protein yang mencapai 10-14%, yang mengandung gluten, menghasilkan mi dengan tekstur yang kenyal dan elastis.

Mie instan mengandung bahan berbahaya, salah satunya adalah Propilen Glikol yang diketahui merusak fungsi hati. Selain itu, Propilen Glikol juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, yang merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita. Kerusakan ini dapat mengakibatkan penyakit gagal ginjal.

Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa proses pencernaan mie instan memakan waktu lebih lama dibandingkan makanan lainnya. Mie instan memerlukan waktu sekitar 1 hingga 2 hari untuk sepenuhnya tercerna. Jika dikonsumsi setiap hari, mie instan akan menumpuk di dalam tubuh karena semakin sulit dicerna.