Dunia Arab Tolak Gagasan Trump soal Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

Seperti apa pernyataan bersama negara-negara Arab yang menolak ide Trump?

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Feb 2025, 08:03 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 08:03 WIB
Puluhan Ribu Warga Palestina Kembali ke Kota Gaza
Foto udara menunjukkan puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi berjalan menuju Kota Gaza pada 27 Januari 2025, setelah menyeberangi koridor Netzarim dari Jalur Gaza selatan. (Foto oleh AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Kairo - Pada Sabtu (1/2/2025), para menteri luar negeri Arab menolak pemindahan warga Palestina dari tanah mereka dalam kondisi apapun. Mereka mengeluarkan sikap bersama yang menentang seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar Mesir dan Yordania menampung lebih banyak warga Jalur Gaza.

Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan di Kairo, para menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, dan Liga Arab menegaskan bahwa langkah semacam itu akan mengancam stabilitas di kawasan, menyebarkan konflik, dan merusak prospek perdamaian.

"Kami menegaskan penolakan terhadap upaya apapun yang dapat mengompromikan hak-hak Palestina, baik itu melalui aktivitas permukiman, pengusiran, perebutan tanah, atau pengosongan tanah dari pemiliknya ... dalam kondisi atau alasan apapun," bunyi pernyataan bersama tersebut seperti dikutip dari CNA, Minggu (2/2).

Mereka berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara.

Pertemuan para diplomat tertinggi Arab ini berlangsung setelah Trump mengatakan minggu lalu bahwa Mesir dan Yordania seharusnya menerima lebih banyak warga Palestina dari Jalur Gaza, yang dia sebut sebagai "daerah yang hancur", setelah 15 bulan pengeboman Israel yang membuat sebagian besar penduduk wilayah kantong Palestina itu menjadi tunawisma. Kritikus menyebut gagasan Trump sebagai bentuk pembersihan etnis.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada Rabu (29/1) telah menolak ide bahwa Mesir akan memfasilitasi pemindahan warga Jalur Gaza. Dia memperingatkan rakyat Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.

Namun, pada Kamis (30/1), Trump mengulangi gagasannya dengan mengatakan, "Kami banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya."

Pernyataan Trump diyakini merujuk pada bantuan besar AS, termasuk bantuan militer, kepada Mesir dan Yordania.

Rekonstruksi Gaza

Gencatan Senjata Dimulai, Begini Potret Kawasan Jabalia Gaza Utara
Foto udara menunjukkan para pengungsi Palestina yang kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025. (Omar AL-QATTAA/AFP)... Selengkapnya

Setiap usulan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, yang merupakan wilayah yang ingin mereka jadikan bagian dari Negara Palestina, telah ditentang keras oleh kepemimpinan Palestina selama beberapa generasi. Usulan Trump juga telah berulang kali ditolak oleh negara-negara Arab tetangga Palestina sejak perang Hamas versus Israel terbaru di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Yordania sudah menjadi rumah bagi beberapa juta warga Palestina, sementara puluhan ribu lainnya tinggal di Mesir.

Dalam perkembangan lainnya, para menteri luar negeri Arab menyambut rencana Mesir untuk mengadakan konferensi internasional dengan PBB yang akan difokuskan pada rekonstruksi Jalur Gaza. Belum ada tanggal yang ditentukan untuk konferensi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya