Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyalahkan pekerja disabilitas atas tragedi jatuhnya pesawat American Airlines pada Rabu, 29 Januari 2025.
“FAA (Federal Aviation Administration) menyatakan bahwa penyandang disabilitas berat adalah segmen yang paling kurang terwakili dalam angkatan kerja dan mereka ingin mereka masuk dan dapat menjadi pengatur lalu lintas udara. Saya rasa tidak,” kata Trump mengutip Disability Scoop, Sabtu (1/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan ini langsung mendapat kecaman dari banyak kelompok advokasi disabilitas. Donald Trump dinilai menyangkutpautkan pekerja federal penyandang disabilitas dalam kecelakaan pesawat American Airlines yang mematikan di dekat Washington, D.C tanpa dasar yang jelas.
Advertisement
Seperti diketahui, pesawat American Airlines bertabrakan dengan helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan Washington dan tidak ada korban yang selamat. Atas kejadian ini, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa upaya keberagaman di Badan Penerbangan Federal (FAA) adalah penyebabnya.
Pernyataan FAA soal upaya keberagaman dengan merekrut pekerja disabilitas dikutip Trump dari artikel FOX News yang sudah dipublikasi sejak tahun lalu. Sementara, artikel serupa sudah ada di situs web FAA setidaknya sejak tahun 2013.
Dalam sebuah pernyataan, para pendukung kesetaraan penyandang disabilitas menyebut bahwa ucapan Trump yang menduga bahwa pekerja federal penyandang disabilitas mungkin bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut sebagai perkataan yang tidak bertanggung jawab, meremehkan dan salah.
Para aktivis disabilitas juga menuduh Trump menggunakan sebuah tragedi untuk memaksakan agenda politiknya.
Setiap Pekerja Telah Penuhi Kualifikasi
Terkait ucapan Trump, American Association of People with Disabilities melayangkan pernyataan bahwa setiap pekerja hanya dapat bekerja jika telah memenuhi kualifikasi perusahaan. Baik pekerja penyandang disabilitas maupun non disabilitas.
Dengan kata lain, seorang pekerja tidak serta-merta akan ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.
“Karyawan penyandang disabilitas, seperti halnya karyawan non-disabilitas, dipekerjakan karena mereka memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu,” bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh berbagai organisasi disabilitas.
Advertisement
Organisasi Disabilitas AS Bersatu Respons Tuduhan Trump
Berbagai organisasi disabilitas yang menentang tudingan Trump terkait pekerja disabilitas sebagai penyebab jatuhnya pesawat adalah:
- American Association of People with Disabilities
- American Council of the Blind
- Autistic Self Advocacy Network
- Pusat Hukum Kesehatan Mental Bazelon
- Dana Pendidikan & Pertahanan Hak Disabilitas
- Jaringan Hak Disabilitas Nasional dan lain-lain.
“Inisiatif perekrutan keberagaman bertujuan untuk memperluas kumpulan talenta potensial yang memenuhi syarat untuk suatu peran – hal ini tidak menggantikan kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh peran tersebut,” bunyi pernyataan itu.
Tak Ada Bukti Perekrutan Difabel Berkaitan dengan Kecelakaan Pesawat
Para advokat mencatat bahwa banyak laporan berita menunjukkan, ada masalah staf di menara pengawas lalu lintas udara pada saat kecelakaan terjadi.
Meskipun demikian, mereka mengatakan Gedung Putih telah meningkatkan upayanya dalam menangani penyandang disabilitas dengan merilis memo tentang keselamatan penerbangan. Ini menyoroti inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, termasuk inisiatif yang berfokus pada perekrutan penyandang disabilitas intelektual berat.
Trump menandatangani perintah eksekutif tak lama setelah menjabat untuk menghapuskan apa yang disebut upaya DEI (Diversity, Equity, and Inclusion/ Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi) di pemerintahan.
“Tidak ada bukti bahwa praktik perekrutan FAA ada hubungannya dengan kecelakaan ini, dan menyatakan sebaliknya adalah menyesatkan dan berbahaya,” kata Katy Neas, CEO The Arc Amerika Serikat.
“Penyandang disabilitas – seperti semua pegawai federal – dipekerjakan karena kualifikasi, keterampilan, dan kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan. Di saat-saat seperti ini, kita harus fokus pada fakta dan mendukung mereka yang terkena dampak, bukan menyalahkan seluruh komunitas,” tambahnya.
Advertisement