Liputan6.com, Jakarta Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang banyak dijumpai di masyarakat dan dapat membawa dampak serius, seperti peningkatan risiko kebutaan, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes merupakan kondisi kesehatan kronis yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup, atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin sendiri memiliki peran penting dalam mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia, dengan sekitar 1,5 juta kematian setiap tahunnya. Secara umum, penyakit ini terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi akibat gangguan autoimun yang menyebabkan pankreas hanya menghasilkan sedikit, atau bahkan tidak memproduksi insulin sama sekali. Sementara itu, diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tidak dapat merespons insulin dengan baik, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya dan menimbulkan berbagai gejala.
Advertisement
Baca Juga
Tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan komplikasi seperti neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf yang menghambat sinyal dari tangan dan kaki. Mengutip diabetes.co.uk, nyeri saraf akibat diabetes sering dialami oleh penderita dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Hal ini diyakini terjadi akibat tingginya kadar glukosa dalam darah yang merusak pembuluh darah yang mensuplai nutrisi ke saraf. Secara global, diabetes bukan hanya menjadi tantangan di bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis ini.
Advertisement
Berbagai langkah terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai penyebab, gejala, serta penanganan diabetes guna mengurangi dampak negatifnya bagi individu maupun populasi secara luas. Simak informasi lengkap yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).
Apa itu neuropati diabetik?
Neuropati diabetik adalah salah satu komplikasi kronis yang sering dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Salah satu gejala utama yang paling sering dirasakan adalah sensasi nyeri yang tidak nyaman di berbagai bagian tubuh, terutama di area ekstremitas seperti jari tangan, jari kaki, tangan dan kaki secara keseluruhan. Sensasi ini bisa berupa kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar, atau bahkan rasa sakit yang tajam dan menusuk.
Ketika kadar gula darah dalam tubuh tidak terkontrol dengan baik, kerusakan saraf dapat berkembang lebih luas dan menimbulkan berbagai bentuk rasa sakit yang mengganggu. Beberapa penderita mengalami sensasi seperti tertusuk jarum atau seperti terbakar, sementara yang lain merasakan nyeri tajam yang datang secara tiba-tiba dan sulit diprediksi. Gejala-gejala ini sering kali lebih terasa pada malam hari, yang dapat mengganggu kenyamanan tidur dan menyebabkan kelelahan berkepanjangan.
Advertisement
Nyeri tubuh yang menunjukkan gejala diabetes
Berikut beberapa gejala yang terkait dengan diabetes tipe 2 yang perlu Anda waspadai:
- Meningkatnya rasa haus dan mulut kering.
- Sering buang air kecil.
- Kelelahan yang sangat ekstrem.
- Penglihatan kabur.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja atau tidak dapat dijelaskan.
- Infeksi berulang seperti sariawan, infeksi kandung kemih (sistitis), dan infeksi kulit.
- Masalah gastrointestinal.
- Perubahan pola tidur dan makan.
- Napas yang berbau buah.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat. Penanganan dini diabetes tipe 2 dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius.
Gejala diabetes yang terlihat di kaki
Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, salah satunya adalah masalah pada kaki yang sering kali terjadi akibat kerusakan saraf (neuropati diabetik) dan gangguan sirkulasi darah. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius, seperti luka sulit sembuh atau bahkan amputasi. Berikut adalah beberapa gejala diabetes yang dapat terlihat di kaki:
1. Mati Rasa dan Kesemutan
Penderita diabetes sering mengalami mati rasa atau kesemutan pada kaki akibat kerusakan saraf. Kondisi ini membuat kaki kehilangan sensitivitas terhadap sentuhan, tekanan, atau suhu, sehingga penderita mungkin tidak menyadari adanya luka atau cedera kecil yang dapat berkembang menjadi infeksi.
2. Nyeri atau Sensasi Terbakar
Beberapa penderita diabetes merasakan nyeri yang tajam, sensasi terbakar, atau seperti ditusuk jarum di bagian kaki. Gejala ini sering kali terjadi di malam hari dan bisa sangat mengganggu kualitas tidur. Rasa sakit ini disebabkan oleh neuropati diabetik yang memengaruhi sistem saraf tepi.
3. Kulit Kering dan Pecah-Pecah
Diabetes dapat mengganggu produksi keringat, sehingga menyebabkan kulit kaki menjadi lebih kering dan rentan mengalami pecah-pecah. Kulit yang pecah-pecah dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi, terutama jika tidak dirawat dengan baik.
4. Luka atau Borok yang Sulit Sembuh
Salah satu tanda khas komplikasi diabetes pada kaki adalah luka yang sulit sembuh. Gangguan pada sirkulasi darah menghambat proses penyembuhan, sehingga luka kecil bisa berkembang menjadi borok yang dalam. Jika dibiarkan tanpa perawatan, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi serius hingga risiko amputasi.
5. Perubahan Warna Kulit pada Kaki
Sirkulasi darah yang terganggu akibat diabetes dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit kaki, seperti tampak lebih pucat, kemerahan, kebiruan, atau bahkan menghitam pada area yang mengalami luka parah.
6. Pembengkakan di Kaki dan Pergelangan Kaki
Diabetes dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan retensi cairan, sehingga kaki dan pergelangan kaki tampak bengkak. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada sirkulasi darah atau ginjal.
7. Kaki Terasa Dingin atau Kehilangan Sensasi Suhu
Penderita diabetes mungkin merasa kakinya lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya akibat aliran darah yang tidak lancar. Selain itu, kehilangan sensitivitas terhadap suhu dapat meningkatkan risiko luka bakar atau cedera tanpa disadari.
8. Perubahan Bentuk Kaki atau Jari-Jari
Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan bentuk kaki, seperti jari kaki melengkung (claw toe) atau perubahan struktur tulang akibat tekanan yang tidak merata. Hal ini bisa membuat penderita lebih rentan mengalami luka dan kesulitan dalam berjalan.
Advertisement
