Deklarasi Aljerin, Alumni Jerman Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Deklarasi ALJERIN (Alumni Jerman Indonesia), Membangun Jaringan Alumni Jerman Untuk Kontribusi Bangsa

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Okt 2024, 17:13 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2024, 16:32 WIB
Deklarasi Aljerin, Alumni Jerman Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Deklarasi Aljerin, Alumni Jerman Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia - Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Deklarasi Aljerin (Alumni Jerman Indonesia), sebuah organisasi wadah bersama bagi seluruh alumni Jerman di Indonesia, dilangsungkan pada Sabtu, 12 Oktober 2024, di Jakarta Selatan.

Acara ini dihadiri 135 alumni yang datang dari berbagai kota di Jerman, untuk bersama-sama mendeklarasikan terbentuknya organisasi yang bertujuan mempererat jaringan alumni serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

 

“Aljerin didirikan dengan tujuan mempererat tali silaturahmi antar sesama alumni, menciptakan kolaborasi di berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, teknologi dan seni, serta menjadi jembatan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman,” ucap Ketua sekaligus inisiator Aljerin, Benny Soetrisno, dalam keterangannya, Minggu (13/10/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, organisasi ini merupakan alumni Jurusan Teknik Elektro RWTH Aachen Jerman tahun 1976, juga berperan sebagai wadah integrasi lintas alumni, baik secara individu maupun lintas organisasi/lembaga/komunitas alumni yang telah eksis sebelumnya.

Di antaranya Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ), Ikatan Alumni Jerman (IAJ), Jejaring Alumni dan Returnee Indonesia (Jari), Alumni Daad, Alumni InWEnt, alumni kota di Jerman (Altub, Alumni Hamburg, dll), Wuski, serta organisasi/lembaga/ komunitas alumni Jerman lainnya.

Aljerin bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh alumni dari Jerman.

“Organisasi Aljerin juga memperluas kerja sama internasional, khususnya antara Indonesia dan Jerman, di berbagai sektor strategis, seperti pendidikan, penelitian, dan industri,” lanjut Benny.

 

 

Berharap ikut berperan dalam mengatasi de-industrialisasi di Indonesia

Benny merupakan Presiden Direktur PT APAC Inti Corpora, Komisaris Utama PT Inti Sukses Gamindo, Komut PT Sarana Tirta Ungaran serta Komut PT Panca Prima Maju Bersama.

Selain itu, ia juga aktif di Asosiasi Pertekstilan Indonesia (Ketua Umum), APINDO, KADIN, Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia, hingga Ketua Pokja KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional).

Sementara itu, deklarator Aljerin, Henry Siahaan, menyebutkan bahwa melalui Aljerin berharap dapat ikut memainkan peran penting ikut mengatasi de-industrialisasi yang dialami Indonesia beberapa dekade terakhir.

“Termasuk pengembangan teknologi hijau dan energi terbarukan, sebagai solusi untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ungkap Henry, alumni Hamburg, Komisaris Utama PT Petroflexx dan Direktur Utama PT Indogas di bidang Migas.

Saat ini, menurut Henry, diperkirakan terdapat lebih dari 200.000 alumni Jerman yang tersebar di berbagai negara, dengan sebagian besar berada di Indonesia.

 

Alumni Jerman yang beri kontribusi besar bagi bangsa

Sementara itu, Otto Toto Sugiri sarjana Teknik Elektro 1980 di Universitas Teknologi RWTH di kota Aachen Jerman menyebutkan, banyak dari alumni Jerman ini telah kembali ke Tanah Air dan aktif berkontribusi di berbagai sektor, baik di bidang akademik, industri, pemerintahan, maupun sektor swasta.

"Selain itu, terdapat pula sejumlah alumni yang masih berada di Jerman atau negara lain untuk melanjutkan studi atau berkarier," terang Otto Toto Sugiri, CEO Data Center Indonesia (DCI Indonesia).

Otto Toto Sugiri yang tercatat sebagai salah satu orang terkaya Indonesia dengan kekayaan mencapai Rp35,62 triliun, turut hadir di acara deklarasi Arjerin yang dipenuhi para alumni Jerman lintas generasi.

Di antara alumni Jerman, terdapat beberapa tokoh yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Seperti mendiang Prof. Dr. BJ Habibie (Presiden Republik Indonesia ke-3).

Beliau telah meletakkan dasar penting bagi pengembangan industri teknologi tinggi di Indonesia.

Beberapa nama lainnya adalah, Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, (Alm) Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Drs. Awaloedin Djamin, MPA, (Alm) H. Dr. Arifin M. Siregar (mantan Gubernur BI), Dr.-Ing. H. Fauzi Bowo, (Alm) Dipl.-Ing. Ari Soemarno.

Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, (Alm) Dr Hadi Susastro (mantan pemimpin CSIS), Prof. Ahmad Erani Yustika, SE; M.Sc; PhD (ekonom) serta banyak lainnya.

“Bahkan Presiden Republik Indonesia terpilih ke-8, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, juga merupakan alumni Jerman karena pernah tinggal dan mengecap pendidikan di Jerman,” terang Benny.

 

Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi
Infografis Harapan & Langkah Nyata G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya