Calon Menteri Prabowo, Satryo Soemantri Brodjonegoro Tegaskan Pentingnya Inovasi Pendidikan

Menurutnya, hanya melalui peningkatan kualitas pendidikan, Indonesia dapat mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di tingkat global.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 18 Okt 2024, 10:14 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 19:04 WIB
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 Sesuai Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 (Foto: Istimewa)
Ilustrasi siswa/siswi sekolah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan pentingnya inovasi pendidikan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, hanya melalui peningkatan kualitas pendidikan, Indonesia dapat mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di tingkat global.

“Kita saat ini membutuhkan terobosan dalam pola pikir riset di Indonesia. Inovasi pendidikan harus terus didorong untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan meningkatkan daya saing di kancah internasional,” ujar Prof. Satryo dalam webinar pendidikan yang digelar oleh President University, Kamis (15/10/2024) di Jakarta.

Sebagai mantan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023, Prof. Satryo mengungkapkan bahwa rendahnya peringkat Indonesia dalam berbagai laporan terkait SDM merupakan salah satu bukti urgensi perbaikan pendidikan. Ia mencatat, dalam Human Capital Index (HCI), Indonesia berada di peringkat 96 dari 175 negara. Hal ini, menurutnya, berakar pada kualitas pendidikan yang masih belum optimal.

“Skor Indonesia dalam Program for International Student Assessment (PISA) terus menurun, khususnya dalam bidang matematika dan sains. PISA menempatkan kita di peringkat 66 dari 81 negara,” jelasnya. Prof. Satryo juga menyoroti rendahnya peringkat perguruan tinggi Indonesia di dunia. Universitas Indonesia (UI), yang merupakan universitas terbaik di tanah air, hanya berada di posisi 942 di peringkat global.

 

Tantangan menyongsong Indonesia Emas 2045

Jababeka
Presiden Executive Club sekaligus Pendiri President University Setyono Djuandi Darmono.

Dalam pandangannya, pemerintahan mendatang, khususnya di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, harus mampu menjawab berbagai tantangan ini demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Inovasi dan riset adalah kunci masa depan. Kebijakan yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan, serta kolaborasi antara industri dan universitas, akan melahirkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jababeka Tbk sekaligus pendiri President University, Dr. (HC) Setyono Djuandi Darmono, turut menegaskan pentingnya keselarasan kebijakan pendidikan dengan visi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, program industrialisasi dan hilirisasi yang tengah dicanangkan pemerintah perlu didukung oleh kebijakan pendidikan yang strategis.

 

Pentingnya belajar model pendidikan luar negeri

Darmono juga menekankan pentingnya belajar dari model pendidikan luar negeri. “Kita perlu meningkatkan daya saing perguruan tinggi dengan mendatangkan mahasiswa asing, seperti yang dilakukan President University. Hal ini akan membuka peluang investasi dan meningkatkan kemampuan global mahasiswa Indonesia,” jelasnya.

Dengan mengelola kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, Jababeka di Cikarang, Darmono berharap lebih banyak perguruan tinggi dan politeknik internasional berdiri di kawasan tersebut untuk melatih generasi muda Indonesia agar mampu bersaing di kancah global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya