Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya. Dalam reshuffle kabinet perdana ini, posisi tersebut digantikan oleh Guru Besar ITB Brian Yuliarto.
“Mengangkat Profesor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029,” ucap pembaca Surat Keputusan di Istana Negara, Rabu (19/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data website Fakultas Teknologi Industri Institute Teknologi Bandung (ITB), Profesor Brian Yuliarto S.T., M.Eng., PH.D merupakan lulusan S1 ITB pada 1999. Pendidikannya berlanjut untuk meraih S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang pada 2002 dan 2005.
Advertisement
Hadir dalam pelantikan reshuffle perdana ini antara lain Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Perlindungan Pekerja Migra Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy.
Kemudian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menpar Widiyanti Putri, Menteri ATR/BPN Nusron, Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mendagri Tito Karnavian, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melantik sejumlah pejabat sore ini di Istana Negara, Jakarta. Berhembus pula informasi adanya reshuffle Kabinet Merah Putih.
“Hari ini, akan ada pelantikan beberapa pejabat. Sore nanti ya,” tutur Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada Liputan6.com, Rabu (19/2/2025).
Teddy enggan membahas lebih jauh perihal kabar reshuffle kabinet. Jika benar terjadi, maka ini menjadi momen pertama kali pergantian jajaran menteri pilihan Prabowo Subianto.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, reshuffle kabinet akan dilakukan terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Profil Brian Yuliarto
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto disebut sebut bakal dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Dia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dikabarkan terkena reshuffle kabinet.
Brian Yuliarto pun tiba ke Istana Negara jelang pelantikan sejumlah pejabat oleh Presiden Prabowo Subianto sore ini, Rabu (19/2/2025).
Pantauan Liputan6.com, Brian tiba dengan mengenakan jas dan dasi biru. Dia mengaku diminta datang oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Saya diminta hadir, Pak Seskab yang ngasih tahu," kata Brian
Siapakah sosok Prof Brian Yuliarto yang menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro ? Berdasarkan website resmi ITB, Brian merupakan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025 – 2030. Dia pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB periode 2025 – 2030.
Brian menyelesaikan studi S1 di ITB, Bandung pada 1999. Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Tokyo, Jepang pada 2002 dan menyelesaikan S3 di University of Tokyo, Tokyo – Jepang pada 2005.
Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI pada 2020–2024, kemudian Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021. Dia menjadi Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019–2020.
Dia juga pernah menjadi Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016–2020, Ketua KK AFM FTI ITB pada 2018–2020, serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016).
Dia juga menerima Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa, berkat risetnya dalam rekayasa nanomaterial berpori untuk aplikasi sensor dan energi.
Prestasi lainnya adalah World’s Top 2% Scientist pada tahun 2024; Top 1 Indonesia Researcher Nanoscience & Nanotechnology 2023; Peneliti Terbaik ITB 2021; Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB 2017; 326 publikasi Scopus, 5506 sitasi, dan H index 43; 410 publikasi Google Scholar, sitasi 6600, H index 43.
Brian Yuliarto juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban, Anggota Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat 2012–2016, serta memegang lebih dari 20 konsultasi dan layanan kepakaran.
Advertisement
Proyek yang Dikerjakan Brian Yuliarto
Banyak proyek yang dilakukan Brian Yuliarto. Antara lain:
- Biosensor Plasmonik Berbasis Mesoporos Emas untuk Deteksi Penyakit Menular (2021)
- Deteksi Covid-19 Berbasis Lspr dengan menggunakan Aptamer RNA (2021)
- Fabrikasi Material Nano Berporositas Tinggi Untuk Aplikasi Biosensor (2021)
- Jasa Konsultasi Penelitian Sintesis Zinc-Tin-Oxide (ZTO dengan Metode Sol-Gel sebagai Lapisan Buffer Bebas Kadmium pada Sel Surya CZTS Tahap 1 (30) (2021)
- Modifikasi Screen Printed Elektroda Menggunakan Material Magnetit Untuk Peningkatan Kinerja Non-Enzimatik Biosensor Elektrokimia (2021)
- Peningkatan Performansi Chip Sensor SPR SARS-CoV-2 Menggunakan Matriks Bioreseptor berbasis Metal-Organic Frameworks (2021)
- RKI - Metode Deteksi Cepat Multi-analit Berbasis Colorimetric Sensor Arrays untuk Berbagai Pemanis Buatan Makanan (Lanjutan) (2021)
- Sintesis Nano-MOF berbasis Biosensor Elektrokimia untuk Deteksi Salmonella (2021)
- Development of advanced metal oxide as toxic gas sensor using surface plasmon resonance technique (2020)
- Jasa Evaluasi Teknologi Amorphous Silicon (a-SI) Thin Film Solar Photo Voltaic (2020)
- Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Penanaman Modal (DID) Pekerjaan Penyusunan Revisi Pra Studi Kelayakan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Penyediaan Penerangan Jalan Umum (PJU) (2020)
- Modifikasi Screen Printed Elektroda Menggunakan Material Magnetit Untuk Peningkatan Kinerja Non-Enzimatik Biosensor Elektrokimia (2020)
- Pembuatan Sensor Cahaya Berbasis Film Tipis Berstruktur Metal Oksida Semikonduktor (MOS) serta Pengembangan Sensor Organik dan Anorganik yang Berkelanjutan (2020)
- Pengembangan Deteksi Dini Covid-19 Berbasis Micro-chip Surface Plasmon Resonance untuk Tes Diagnostik Non-PCR (2020)
