Pengamat Nilai Demo Mahasiswa Jadi Alasan Kuat Prabowo Copot Satryo Brodjonegoro

Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet perdana. Prabowo mencopot Satryo Brodjonegoro dari jabatan Mendiktisaintek dan menggantinya dengan Brian Yuliarto.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 19 Feb 2025, 16:42 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 16:42 WIB
BEM SI Berunjuk Rasa di Patung Kuda Jakarta
Selain di Jakarta, aksi serupa digelar di sejumlah daerah Indonesia secara serentak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan menilai pencopotan Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) berkaitan dengan aksi demo mahasiswa bertajuk ‘Indonesia Gelap’. 

Menurut Iwan, Satryo menjadi penyebab mahasiswa turun ke jalan lantaran mengeluarkan pernyataan yang membuat gusar saat Rapat Kerja di DPR RI terkait potensi menaikkan uang kuliah mahasiswa imbas kebijakan efisiensi anggaran.

“Bahwa imbas efisiensi akan bisa menaikkan biaya kuliah atau uang kuliah tunggal di perguruan tinggi. Sehingga menimbulkan kekhawatiran publik khususnya mahasiswa, maka muncullah demonstrasi,” kata Iwan melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Rabu (19/2/2025). 

Iwan menyebut, menjadi hal lumrah jika Presiden Prabowo Subianto marah kepada Satryo dan mengambil langkah tegas pencopotan. 

Sebab, lanjut Iwan, seharusnya pesan efisiensi itu bisa disampaikan dengan baik oleh para menterinya, seperti hanya berdampak pada biaya perjalanan dinas, alat tulis kantor, fokus grup diskusi, dan bukan terhadap biaya kuliah atau belanja pegawai. 

“Belum lagi sebelum ini, Mendiktisaintek membuat gaduh dan heboh setelah didemo oleh pegawainya karena dianggap semena-mena memecat dan memaki bahasanya. Jadi, menurut saya, menteri seperti ini memang pantas diganti,” kata Iwan menandasi. 

Sebagai informasi, jabatan menteri Satryo Brodjonegoro digantikan oleh Guru Besar Institute Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto.  

    

Promosi 1

Prabowo Resmi Lantik Brian Gantikan Satryo

Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya dan digantikan Brian Yuliarto.
Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya dan digantikan Brian Yuliarto. (Nanda Perdana Putra).... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Brian resmi dilantik menjadi Mendiktisaintek pada Rabu (19/2/2025) di Istana Negara.

Pengangkatan Brian berdasarkan Keppres Nomor 26B Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih 2024-2029. 

"Mengangkat profesor Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029," demikian diumumkan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). 

Brian dan sejumlah pejabat lain kemudian diambil sumpahnya secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan Satryo Soal Potensi Uang Kuliah Naik

Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo.
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara usai sejumlah pegawai ASN bawahannya melakukan demo di Kantor Kemendikti Saintek, Senin 20 Januari 2025. (www.dikti.kemdikbud.go.id)... Selengkapnya

Pada rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu 12 Februari 2025 lalu, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memberi sinyal akan ada kenaikan uang kuliah. Sebab, program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi (BOPTN) terkena dampak kebijakan efisiensi anggaran.

Mendiktisaintek menjelaskan, anggaran program BPOT terkena efisiensi sebesar Rp3 triliun dari pagu awal Rp6,018 triliun. Kebijakan pemotongan tersebut pun diperkirakan akan berdampak pada kenaikan uang kuliah.

"Karena kalau BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah,” kata Satryo.

Selain itu, bantuan terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) juga dipangkas 50 persen dari semula dianggarkan Rp365,3 miliar.

Begitu pula dengan Program Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Badan Hukum (BPPTNBH) yang memiliki pagu awal Rp2,37 triliun ikut kena efisiensi sebesar 50 persen. Efisiensi ini berpengaruh pada kenaikan PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).

Kemendiktisaintek sudah mencoba mengakali berbagai efisiensi ini supaya tidak terlalu berdampak pada publik.

"Ini kami mencoba untuk mengurangi potongan tersebut sehingga kami usulkan efisiensi yang dilakukan semula Rp1,185 triliun menjadi Rp711,081 miliar, 30 persen dari 50 persen yang semula. Kita ikuti potongan meski tidak sebesar yang mereka lakukan, kalau besar potongannya, PTNBH terpaksa naikkan sebagian uang mahasiswa," ucap Satryo.

Dia berharap, Komisi X DPR membantu Kemendiktisaintek supaya kebijakan efisiensi di lembaganya hanya sebesar Rp6,78 triliun.

“Dengan posisi ini saya berharap bapak ibu Komisi X bisa memperjuangkan supaya pemotongan tidak Rp14,3 triliun tetapi menjadi hanya Rp6,78 triliun,” imbuhnya.

Prabowo Lempar Sinyal Reshuffle

Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto
Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan dengan 1.600 muslimat NU Jawa Timur dan para relawan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu, (2/3/2024). (Dok. Istimewa)... Selengkapnya

Sementara itu, Presiden Prabowo sudah melemparkan sinyal reshuffle saat menghadiri acara puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam. Ia mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri.

"Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan dia menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi. Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.

"Itu tekad kami, kami akan terus dan kami mengerti kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu bertindak," pungkasnya

Infografis 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran dan Sinyal Reshuffle Kabinet
Infografis 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran dan Sinyal Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya