Liputan6.com, Jakarta - Buang air besar merupakan proses pengeluaran zat sisa yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan akan menjadi racun dalam tubuh. Hal ini menyebabkan Anda berisiko terserang beberapa penyakit.
Namun, terkadang beberapa orang mengalami sakit saat buang air besar. Hal ini menyebabkan perut Anda menjadi tidak nyaman dan terasa nyeri di perut. Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan seperti mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik untuk menjaga pergerakan usus.
Baca Juga
Hal semacam ini disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kadang tidak Anda sadari. Dilansir dari Health, Selasa (22/10/2024) berikut ini penyebab sakit perut saat buang air besar.
Advertisement
1. Kurang Minum
Buang air besar merupakan proses mengeluarkan zat-zat sisa atau limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Limbah tersebut berasal dari makanan dan air. Untuk mengeluarkan limbah tersebut, tubuh membutuhkan sejumlah air untuk menyerap keluar. Bahkan, setelah membuang limbah tersebut tubuh membutuhkan banyak air.
Namun, jika Anda membiarkan tubuh mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, maka besar kemungkinan Anda akan mengalami kesulitan buang air besar dan menyebabkan beberapa gejala lainnya seperti sembelit dan nyeri perut. Untuk mencegah hal tersebut, minum air putih cukup dan memberi asupan makanan yang mengandung banyak air dapat menurunkan risiko sakit pada saat buang air besar. Minum air putih sebanyak enam hingga delapan gelas cukup untuk mengatasinya.
2. Intoleransi Makanan
Sakit saat buang air besar juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat. terkadang perut yang tidak nyaman dan buang air besar yang sakit dapat disebabkan oleh tubuh yang mengonsumsi laktosa, fruktosa, atau gluten secara berlebihan. Hal ini menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman.
Untuk mencegah hal tersebut, Anda dapat melakukan diagnosis melalui tes oleh ahli. Sehingga, Anda dapat menghindari makanan yang bermasalah dan berisiko menimbulkan rasa sakit. Selain itu, melakukan diet eliminasi diperlukan untuk menentukan penyebab dari sakit saat buang air besar.
Advertisement
3. Tidak Mengonsumsi Serat
Serat merupakan bagian penting dari pola makan sehat, terbuat dari bahan tanaman yang tidak dapat dicerna. Hal ini dapat membantu pergerakan usus agar tetap sehat. Serat terdiri dari dua jenis, serat yang larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air. Keduanya memiliki fungsi masing-masing. Serat larut untuk membantu fases menahan air dan menjaga agar tetap lunak. Sedangkan, serat tidak larut membantu fases agar dapat keluar dengan mudah.
Namun, jika Anda tidak memberikan asupan serat yang cukup ke tubuh, maka besar kemungkinan Anda dapat mengalami sakit saat buang air besar. Untuk mengatasi hal tersebut Anda dapat memberikan asupan serat ke dalam tubuh. Jenis serat yang dapat dikonsumsi oleh tubuh dapat berupa buah, sayur, dan biji-bijian.
4. Kurang Olahraga
Saat berolahraga Anda akan melakukan pergerakan dan merangsang otot-otot Anda. Tidak hanya itu, berolahraga juga dapat meningkatkan pergerakan usus dan mengatur kesehatan usus. Selain itu, olahraga juga dapat mengubah cara tinja menyerap air.
Namun, jika Anda jarang melakukan olahraga maka besar kemungkinan usus Anda tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat menghambat fases untuk keluar. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat melakukan olahraga berupa latihan aerobik secara rutin untuk meringankan efek samping sakit saat buang air besar.
Advertisement
5. Obat-Obatan
Beberapa obat telah diresepkan secara umum untuk mengubah cara buang air besar. Obat-obatan tersebut dapat mengubah penyerapan air, sekresi hormon, atau motilitas usus yang dapat mengubah cara buang air besar. Salah satu penyebabnya antasida berupa obat pereda asam lambung yang berlebihan. Selain itu juga obat pereda nyerim obat tekanan darah dan antidepresan.
Namun, obat-obatan ini belum tentu ampuh untuk semua orang. Terkadang ditemukan efek samping akibat mengonsumsi obat-obatan tersebut, bahkan mengalami sembelit. Maka Anda perlu melakukan konsultasi kepada penyedia layanan kesehatan tentang obat atau cara lain menyembuhkan sakit pada buang air besar.