Mengenal Prof. Raymond Tjandrawinata, Terpilih Jadi Saintis Top Indonesia Versi AD Scientific Index

The AD Scientific Index mengumumkan deretan saintis terbaik dunia dalam situsnya dan diperbarui setiap tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2025, 14:39 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 14:30 WIB
Mengenal Prof. Raymond Tjandrawinata, Terpilih Jadi Saintis Top Indonesia Versi AD Scientific Index
Prof. Raymond Tjandrawinata/instagram.com

Liputan6.com, Jakarta - Prof. Raymond Tjandrawinata, Farmakolog Molekuler dari Dexa Group dan Guru Besar Unika Atma Jaya, kembali mengukir prestasi dalam dunia ilmiah Indonesia.

Dalam pemeringkatan terbaru yang dirilis oleh AD Scientific Index, Prof. Raymond berhasil meraih posisi teratas sebagai saintis unggulan di bidang farmasi dan kedokteran di Indonesia. Penilaian ini didasarkan pada kinerja ilmiah dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh para saintis dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia.

Penghargaan ini semakin mengukuhkan reputasinya di dunia akademik dan riset, khususnya dalam pengembangan obat-obatan dan kefarmasian. Dalam pengumumannya, AD Scientific Index menyatakan bahwa Prof. Raymond menduduki peringkat kedua sebagai ilmuwan terbaik di bidang farmasi di Indonesia dan termasuk dalam 6% teratas ilmuwan Asia serta 9% teratas di dunia.

"Per 31 Desember 2024, AD Scientific Index telah menempatkan saya di antara 1% ilmuwan teratas di semua disiplin ilmu di Indonesia, 5% teratas di Asia, dan 8% teratas secara global untuk tahun 2025,” ungkap Prof. Raymond, dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).

The AD Scientific Index mengumumkan deretan saintis terbaik dunia dalam situsnya dan diperbarui setiap tahun. Institusi ini memberi penilaian terhadap lebih dari 2,39 juta saintis di 24.409 institusi pada 221 negara. The AD Scientific Index menulis bahwa Prof. Raymond menduduki peringkat 2 sebagai saintis terbaik bidang farmasi dan ilmu kefarmasian.

"Dalam bidang Farmasi dan Ilmu Farmasi, saya menduduki peringkat No. 2 ilmuwan di Indonesia, termasuk dalam 6% teratas di Asia, dan 9% teratas di dunia," sambungnya.

Lebih lanjut, di bidang kedokteran dan kesehatan, ia juga berhasil masuk dalam jajaran 20 besar saintis terbaik di Indonesia. Prestasi ini menunjukkan bahwa karya-karya ilmiahnya banyak dijadikan referensi oleh para peneliti di bidang tersebut, baik di Indonesia maupun mancanegara.

 

 

 

Pionir Pengembangan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI)

Prof. Raymond Tjandrawinata adalah salah satu pelopor dalam pengembangan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Bersama Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS), beliau telah melakukan penelitian dan uji klinik yang menghasilkan obat-obatan inovatif dengan bahan-bahan alami Indonesia.

Sejak 2005, ia berperan besar dalam mengembangkan OMAI, yang kini bukan hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga telah menembus pasar internasional.

Berkat upayanya, Dexa Group berhasil memproduksi obat dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 80%, menjadikan OMAI sebagai salah satu kebanggaan nasional yang diakui dunia.

Tak hanya berfokus pada pengembangan obat, Prof. Raymond juga dikenal luas atas kontribusinya dalam bidang rekayasa genetika dan penelitian obat-obatan berbahan kimia. Hingga kini, beliau telah memperoleh lebih dari 64 paten yang diakui di Indonesia dan berbagai negara lainnya.

Selain itu, ia memiliki pengalaman internasional yang luas, salah satunya adalah keterlibatannya dalam proyek Spacelab Life Sciences (SLS 1) pada tahun 1991 yang bertujuan meneliti dampak gravitasi mikro terhadap kesehatan tulang manusia.

 

Mendorong Inovasi Global Melalui Harmonisasi Hukum Paten

Selain di bidang farmasi, Prof. Raymond juga aktif dalam penelitian hukum, khususnya dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di sektor kesehatan dan farmasi. Ia tengah melanjutkan program doktor hukum di Universitas Pelita Harapan dengan fokus pada hubungan antara paten, inovasi medis, dan keadilan sosial.

Prof. Raymond menilai pentingnya hukum progresif untuk menciptakan kebijakan paten yang tidak hanya melindungi hak penemu, tetapi juga memastikan akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap teknologi kesehatan inovatif.

Salah satu artikel ilmiah yang baru saja dipublikasikan oleh Prof. Raymond dan rekannya, Dr. Ina Heliany, membahas pentingnya ketahanan obat nasional dalam mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan Indonesia.

Dalam jurnal tersebut, mereka menyarankan perlunya kebijakan farmasi yang inklusif untuk mempercepat produksi obat lokal dan mendukung sektor kesehatan nasional.

Prof. Raymond bersama Prof. Henry Soelistyo Budi juga menerbitkan artikel ilmiah mengenai harmonisasi hukum paten di bidang bioteknologi yang dipublikasikan dalam Journal of Law, Politics, and Humanities.

Mereka menggarisbawahi pentingnya harmonisasi regulasi paten internasional untuk mendukung inovasi bioteknologi dan mempercepat akses global terhadap teknologi kesehatan yang dapat mengatasi tantangan kesehatan dunia.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya