Liputan6.com, Jakarta - Kopi dan teh sering dianggap sebagai minuman yang menyehatkan, memberikan energi, dan meningkatkan suasana hati.
Namun, meskipun kafein—zat utama dalam kopi dan teh—memiliki banyak manfaat, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Menurut penelitian, konsumsi kafein dalam jumlah rendah hingga sedang aman bagi sebagian besar orang.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Healthline, Jumat (17/1/2025), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menganggap 400 mg kafein per hari sebagai batas yang aman, namun lebih dari itu bisa memicu efek samping yang mengganggu.
Advertisement
Oleh karena itu, ketahui beberapa efek samping yang dapat timbul jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kafein:
1. Tekanan Darah Tinggi
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun efeknya bersifat sementara. Efek stimulasi pada sistem saraf menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Bagi individu yang sudah memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, konsumsi kafein bisa memperburuk kondisi ini. Jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, penting untuk memperhatikan dosis dan waktu konsumsi kafein.
2. Insomnia
Salah satu manfaat kafein adalah meningkatkan kewaspadaan dan membantumu tetap terjaga. Namun, kafein juga bisa mengganggu tidur jika dikonsumsi terlalu banyak, terutama menjelang malam.
Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur dan mengurangi total durasi tidur. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu konsumsi kafein agar kualitas tidur tetap optimal.
3. Masalah Pencernaan
Bagi sebagian individu, secangkir kopi di pagi hari bisa memperlancar buang air besar. Hal ini terjadi karena kopi merangsang produksi gastrin, hormon yang mempercepat proses pencernaan. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein bisa menyebabkan diare atau tinja encer.
Jika Anda mengalami masalah pencernaan setelah meminum kopi, coba kurangi jumlahnya atau beralih ke teh yang lebih ringan.
4. Kerusakan Otot (Rhabdomyolysis)
Rhabdomyolysis adalah kondisi serius di mana serat otot yang rusak masuk ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Meskipun jarang, beberapa kasus rhabdomyolysis dilaporkan terkait dengan konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan.
Meski tidak umum, hal ini menunjukkan bahwa kafein dalam dosis sangat tinggi dapat menimbulkan risiko serius pada kesehatan otot dan ginjal.
5. Kecanduan
Kafein, meskipun tidak menyebabkan kecanduan seperti obat-obatan terlarang, dapat menyebabkan ketergantungan fisik atau psikologis. Jika Anda terbiasa mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya dalam jumlah besar, Anda mungkin merasa "ketagihan" pada efek yang ditimbulkan.
Gejala ketergantungan ini bisa berupa sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang buruk saat tidak mendapatkan dosis kafein yang cukup.
Advertisement
6. Kecemasan
Kafein bekerja dengan merangsang sistem saraf, meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, konsumsi kafein dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan perasaan gugup.
Ini terjadi karena kafein meningkatkan pelepasan hormon adrenalin yang memicu reaksi "lawan atau lari." Pada dosis sangat tinggi, seperti 1.000 mg per hari, gangguan kecemasan bisa semakin parah. Jika Anda merasa sering cemas atau gelisah, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kafein.
7. Denyut Jantung Cepat
Asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan denyut jantung cepat atau bahkan mengubah irama detak jantung, yang dikenal dengan istilah fibrilasi atrium.
Fibrilasi atrium adalah gangguan detak jantung yang dapat berisiko pada kesehatan jantung, terutama jika Anda mengonsumsi minuman berkafein dalam jumlah sangat tinggi, seperti minuman energi.
8. Kelelahan
Meski kafein bisa meningkatkan energi dan kewaspadaan dalam waktu singkat, efeknya bisa berbalik setelah kafein mulai keluar dari sistem tubuh.
Beberapa individu melaporkan merasa lebih lelah setelah efek kafein menghilang, bahkan lebih lelah daripada sebelum mengonsumsinya. Jika Anda mengalami kelelahan berulang setelah mengonsumsi kafein, pertimbangkan untuk mengurangi dosisnya.
9. Sering Buang Air Kecil
Kafein dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil karena sifat diuretiknya. Ini berarti Anda mungkin akan merasa lebih sering ingin ke kamar mandi setelah mengonsumsi kopi atau teh.
Selain itu, konsumsi kafein yang berlebihan juga dapat berhubungan dengan kondisi kandung kemih yang terlalu aktif, menyebabkan kebutuhan untuk buang air kecil dengan mendesak. Jika Anda mengalami masalah ini, mengurangi konsumsi kafein dapat membantu.
Advertisement