Inspirasi dan Harapan, Cerita Mahasiswa FKPU Menuju Dokter Profesional

Liputan6.com, Jakarta Fakultas Kedokteran President University (FKPU) menjadi bintang baru di dunia pendidikan tinggi kedokteran Indonesia. Berdiri pada tahun 2024, FKPU langsung menarik perhatian calon mahasiswa yang bercita-cita menjadi dokter profesional. Meski terbilang baru, FKPU menghadirkan sejumlah keunggulan yang membuatnya layak bersaing dengan fakultas kedokteran lain di tanah air.

Salah satu keunggulan FKPU adalah lokasinya yang strategis, terletak di kawasan Jababeka Medical City, kawasan kesehatan terpadu terbesar di Indonesia. Kawasan ini bukan sekadar pusat pendidikan, tetapi juga menjadi ekosistem kesehatan lengkap yang terdiri dari 20 rumah sakit dengan total lebih dari 4.000 tempat tidur.

Rumah sakit ini melayani berbagai perusahaan multinasional dari 34 negara dan lebih dari satu juta tenaga kerja. Di kawasan ini juga berdiri perusahaan farmasi besar seperti Dexa Medica Group, Combiphar, dan Ferron Par Pharmaceuticals, yang semakin memperkaya pengalaman belajar para mahasiswa FKPU.

Rektor FKPU, Prof. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes, menegaskan bahwa FKPU dirancang untuk mencetak lulusan dokter yang berkualitas tinggi, beretika, dan kompetitif di tingkat global. “Kami ingin lulusan kami tidak hanya menjawab kebutuhan tenaga medis di Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional. Keselamatan pasien dan pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah inti dari pendidikan yang kami berikan,” ujar Prof. Budi saat ditemui di Jakarta, Senin (10/2/2025).

Kurikulum FKPU dirancang modern dan komprehensif, terbagi dalam dua fase utama. Fase Sarjana selama 3,5 tahun mencakup 17 blok pembelajaran medis yang menyeluruh, memberikan mahasiswa dasar ilmu kedokteran yang kuat. Sementara itu, Fase Profesional selama 2 tahun memberi kesempatan mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia medis melalui rumah sakit pendidikan, klinik, hingga pusat kesehatan masyarakat. Pada fase ini, mahasiswa akan mendapatkan gelar dokter (dr.) setelah menyelesaikan seluruh persyaratan praktik dan pendidikan.

Alexsius Felix Mangero, mahasiswa asal Sulawesi Utara, adalah salah satu bukti nyata keberhasilan FKPU menarik talenta muda berbakat. Dengan semangat dan dukungan beasiswa, ia menjalani pendidikan di FKPU untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dokter berkelas dunia. “FKPU memberikan saya banyak hal, mulai dari metode pembelajaran berbasis Problem-Based Learning (PBL) yang melatih analisis kritis hingga pembelajaran empati dalam melayani masyarakat. Semua ini membuat saya semakin yakin untuk berkontribusi di bidang kesehatan, bahkan hingga ke pelosok negeri,” tutur Alexius.

Kisah serupa juga datang dari Tasya Camelia, mahasiswi FKPU asal Bogor. Baginya, FKPU adalah lebih dari sekadar tempat belajar kedokteran. “Di sini, kami tidak hanya mempelajari teori medis, tetapi juga diajarkan kemampuan public speaking, bahasa Inggris, dan praktik langsung melalui program early exposure. Semua ini membantu saya menjadi lebih percaya diri untuk bersaing secara global,” ungkapnya.

Cerita inspiratif lainnya datang dari Kezia Catherin, mahasiswi asal Bali yang berhasil diterima di FKPU dengan beasiswa kategori A. “Awalnya saya sangat gugup menunggu pengumuman seleksi, tapi ketika dinyatakan lolos, saya merasa ini adalah langkah besar dalam hidup saya. FKPU langsung mengajak kami, bahkan sejak semester awal, untuk terjun ke lapangan. Mulai dari pemeriksaan tanda vital hingga gula darah, pengalaman ini benar-benar menguatkan komitmen saya untuk menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat,” jelas Kezia penuh semangat.

FKPU tidak hanya memberikan bekal akademis, tetapi juga membangun karakter mahasiswa untuk menjadi dokter yang tidak hanya menguasai ilmu medis, tetapi juga memiliki empati mendalam dan semangat pelayanan. Dengan dukungan ekosistem pendidikan yang terpadu, FKPU menjadi simbol harapan baru bagi pendidikan kedokteran di Indonesia, menghasilkan dokter profesional yang siap menjawab kebutuhan lokal maupun global.